part 8 - S1

17.7K 268 7
                                    

Ica hendak membuka pintu kamar nya saat tangan sean memeluk nya dari belakang.

"Apa aku masih bisa menemuimu lagi ?" Tanya sean sambil menciumi leher nya.

"Kapan-kapan.." jawab ku melepaskan pelukan sean dan akan kembali membuka pintu kamar. tapi lagi-lagi sean menghentikan nya. kali ini laki-laki itu membalik kan tubuhnya sehingga berhadapan langsung dengan tubuh sean.

"Ca..! aku masih ingin tetap dengan hubungan seperti ini. kamu tau! kita bisa saling memuaskan satu sama lain. kamu bisa datang padaku kapan pun kamu mau. dan aku harap. __aku pun bisa datang pada mu saat aku mau.?". sean menatap ica yang diam mendengarkan nya bicara. ia mencium bibir ica dan melumat nya sebentar. kemudian ia mencium kening perempuan itu. "aku harap kamu mau Ca ..!" .

Ica menganggukan kepala dan menatap sean. " akan aku pikirkan .!! .aku harus turun kebawah sean. kita sudah terlalu lama di sini. aku duluan. setelah itu baru kamu.".

Ica langsung membuka pintu dan keluar dari kamar. ia menyeringai sinis setelah berada jauh dari kamarnya. ia menggelengkan kepalanya dengan pasti mendengarkan apa yang baru saja di katakan sean. jelas saja. senikmat apapun permainan laki-laki itu. ica tidak akan melakukan nya untuk yang kedua kalinya bersama sean. jika pun nanti ia melakukan nya lagi. mungkin itu hanya kebetulan tanpa ia rencanakan.

Seperti sekarang. misal nya.
ia tertawa malas sendiri.

Ica jelas tidak ingin sampai sean bisa mencintainya jika ia menerima permintaan laki-laki itu. karna melakukan sex juga__ bisa membuat seseorang mencintai lawan permainan nya. dan jelas saja. ica tidak menginginkan hal itu terjadi.

Ia turun melewati tangga yang ia lewati tadi dan sudah melihat dua sahabat nya yang menatap tajam ke arahnya. ica hanya terkekeh melihat raut jengkel nana dan rara.

"Sialan lu. enak-enak di dalam sana. sedang kan gue sama nana hampir mati kutu di sini.!'' Sembur rara pada ica. perempuan itu hanya tertawa puas mendengar gerutuan nya.

Nana menggelengkan kepala menatap rara. "gimana...?" Tanya nya pada ica sambil tersenyum setengah.

"Not bad... barang udah Tau pengalaman mah _gak usah lu tanya lagi permainan nya ." jawab ica sambil menyeringai.

Nana tertawa terpingkal dan menganggukan kepala. "Sial. ini pesta ulang tahun bokap lo. sempet-sempetnya lu ngesek sama tuh cowo.".

Ica mengendikan bahu acuh.
"bokap gue yang nyodorin. lah mumpung cakep__ ya gue mbat aja. ".

"Terus lebih ketagihan mana .? Si Allard apa si cowok tadi. ?" Tanya nana dengan alis terangkat sebelah.

"Bahkan yang gue bayangin tadi itu si Allard _bukan itu cowok ...!".Jawab ica santai.

"Gila..." Semprot Rara menyemburkan Minuman nya dengan mata melotot menatap ica .

Ica dan nana hanya tertawa melihat rara yang menyemburkan minuman nya.

----------

Sean mendengar apa yang di bicarakan ica dan kedua teman nya. ia tidak menyangka ada perempuan yang dengan santai nya menganggap sex yang mereka lakukan adalah hal biasa.

Sean tidak mengerti kenapa ia jadi selalu penasaran dengan perempuan itu setelah ia menikmati ica barusan.

Sean tertawa miris. baru kali ini ada seseorang yang menganggap dirinya orang lain saat bercinta.

Ia menatap ica dalam. cinta itu tidak pernah sean rasakan. tapi perempuan itu mampu menggetar kan hati nya yang beku oleh cinta_ hanya karna sex barusan.

Dan itupun ica menggap dirinya orang lain. Sean tertawa Miris . ia menatap kosong ke arah minuman nya.

Sean merasakan tepukan di belakang pundak nya. ia melihat joy setiawan berdiri di sebelah nya sambil melihat ke arah ica berada.

"Apa putri nakal saya membawa kamu ke kamar nya barusan ?". tanya joy menatap sean.

Sean menganggukan kepala nya tanpa harus ia tutupi. dan menatap sahabat ayahnya itu dengan sesal. "Maafkan saya.!"

Joy tersenyum tenang. ia memasukan tangan nya ke dalam kantung celana.
"saya sudah tahu. tenang saja.".

Sean membulatkan mata nya menatap joy setiawan.
"maksud Om.! apa Om tidak keberatan dengan kelakuan ica-. maksud saya. apa yang sudah saya lakukan bersama ica tadi?". tanya nya memastikan.

"Selama anak saya tidak hamil. saya tidak akan melarang nya. " jawab joy santai.

Sean terdiam cukup lama. baru kali ini dia mendengar ada orang tua yang membebaskan kehidupan anak nya seperti joy setiawan. apalagi ica itu perempuan.

Joy mengerti dengan sean yang terdiam mendengar ucapan nya. ia menepuk lagi pundak laki-laki muda itu. "Hanya dengan itu dia tidak merasa kesepian sean. selama ini kami sebagai orang tua nya tidak pernah ada untuk ica saat ica membutuhkan kami. ica hanya mendapatkan semua materi yang kami beri, tapi dia tidak pernah merasakan kasih sayang kami sebagai orang tua. saya mengerti sebagai orang tua saya salah dengan membiarkan anak perempuan satu-satunya saya hidup dengan kehidupan bebas nya seperti itu. tapi saya sendiri jauh sangat mengerti_ kenapa anak saya bisa seperti itu".

Joy menatap putri nya yang sedang mengobrol dan tertawa dengan sahabat-sahabatnya.

"Maka dari itu. saya harap kamu lah yang bisa merubah anak saya. jika kamu tahu anak saya penyuka sex bebas. buat lah dia hanya bermain dengan kamu tanpa berpaling lagi pada laki-laki lain. dia memang tidak pernah mersakan cinta sama seperti kamu. dan saya pikir, kamu akan cocok dengan putri saya."

Sean menatap joy setiawan tanpa berkedip. ia tidak percaya dengan penyerahaan joy setiawan tentang anak nya pada diri nya.

Ia mengalihkan tatapan nya dan menatap ica. ia pun tidak tahu dengan persaan nya.
mereka baru bertemu tadi. walaupun ia memang menginginkan ica lagi. tapi membuat perempuan itu jatuh cinta pada nya pasti akan sangat sulit .

****************

enibahri
08-10-19

BAD GIRLS (LARRISA) Where stories live. Discover now