part 6 - S1

20.1K 273 2
                                    

Ica turun dari mobil dan langsung masuk menuju pintu mansion. ia harus menutup kedua telinga nya dengan benda apapun yang bisa mentulikan telingan nya dalam  waktu satu malam.

Ia terlambat di hari ulang tahun ayah nya. dan sudah di pastikan ibunya pasti akan mencak-mencak padanya karena sudah datang terlambat.

Ia berjalan masuk dengan langkah anggun , ke dalam mansion yang sudah sangat ramai oleh tamu yang hadir. ia dapat melihat semua mata langsung tertuju pada nya saat ia sudah hampir berada di tengah-tengah ruangan.

Ica mengabaikan semua tatapan kagum para tamu dan berjalan anggun ke arah sang ayah yang cemberut menatap kedatangan nya. ica tersenyum manis dan menerima uluran pelukan rindu dari ayah nya.

"Terlambat Bad girls... " ejek ayah nya.

Ica hanya terkekeh dan mengeratkan pelukan manja nya di pelukan sang ayah.
"Selamat ulang tahun papah sayang. semoga sehat selalu dan tambah sayang sama aku. ga perlu sayang sama mamah. cukup sama aku aja.".

Joy terbahak mendengarkan ucapan anaknya.

"Kamu ini. mamah sudah bilang jangan terlambat __anak nakal.." gerutu mamahnya dengan berbisik.

Ica hanya mendelikan bahu nya acuh.
"Macet mah. berisik banget ih.".

Clarrisa menggeleng prustasi menatap anak semata wayang nya.

"Awas kamu. mamah hukum nanti."
peringatan nya menatap ica tajam.

"Pah... mamah lihat..?". adu ica menatap ayah nya.

"Sudah sudah.! yang penting anak kita sudah ada di sini sekarang sayang. jangan kamu takuti dia."

"Selalu membela anak nya. Ayah . anak sama saja .." .judes clarrisa.

Ica tersenyum menatap sang ibu.

"Selamat ulang tahun paman. maaf kami tidak membawa kado. tadi kami buru-buru di jalan.!". Ucap nana tidak enak menatap joy setiawan.

"Tidak Masalah girls. Tidak perlu memberi apa-apa. paman juga sudah tua. paman mengerti kalian pasti sudah di repotkan dengan putri nakal ini " Tunjuk joy pada putri nya. yang hanya tersenyum tanpa rasa bersalah. "_kalian nikmati saja pesta nya ya.."

"Terimakasih paman..tante..".

Joy dan clarrisa tersenyum menganggukan kepala.

Setelah di perkenalkan Sana-Sini seperti perawan tua tidak laku pada anak sahabat orang tua nya. ica akhirnya bisa bersantai dengan Rara dan nana di belekang mansion menikmati cake yang tersedia.

-----------------

Al menatap bangunan di depan nya dengan mengerutkan kening. ia melihat selembaran kertas di tangan nya kemudian menatap bangunan itu lagi.

Ia tidak tahu bahwa kakak nya ternyata mampu memiliki apartemen semewah ini. tanpa hasil uang pemberian dari ayah mereka.

Al tau kakak nya memiliki usaha di luar nama besar keluarganya. tapi ia tidak menyangka kakak nya akan sehebat ini. ia kembali menatap bangunan apartemen itu dalam diam.

Sebenar nya Ia juga memiliki beberapa apartemen. dari uang pemberian orang tua nya maupun hasil dengan uangnya sendiri. tapi sebelum ia keluar dari rumah nya. ayah nya meminta semua yang ia miliki untuk tidak di bawa oleh dirinya. Al pun meninggalkan apa yang dia punya di rumah orang tuanya tanpa membawa apapun pemberian dari mereka.

Hanya saja, ketika ia sudah sampai di gerbang  rumah nya untuk pergi. leo memberikan kunci apartemen dan juga alamatnya. leo mengatakan bahwa apartemen itu murni dari uang nya sendiri tanpa pemberian sedikit pun dari ayah mereka. dan kakak nya itu memberikan apartemen itu untuk ia tinggali saat ini.

Al menatap bagunan mewah kokoh yang menjulang tinggi seperti raksasa itu sekali lagi. ia kembali teringat dengan kejadian gila yang sudah ia lakukan seminggu yang lalu di dalam salah satu unit apartemen itu. dan kali ini. ia malah akan datang setiap hari ke tempat ini karena satu gedung dengan perempuan gila itu.

------------------

"Ica... kemari sayang !".

Ica sedang menikmati cake bersama rara dan nana ketika ayah nya memanggilnya.

Ia pun melihat ayah nya dengan sorot mata malas,  saat ia tahu bahwa ayah nya tidak sendiri di sana.

Ia berjalan menghampiri ayahnya dengan malas. "kenapa pah..". Saat ica sudah berada di samping joy setiawan ayah nya.

Joy setiawan menepuk pundak seorang laki-laki tampan dengan jas armany yang di pastikan sangat mahal itu. "Kenal kan. ini sean. anak sahabat papah.!".

Laki-laki yang bernama sean itu tersenyum manis dan mengulur kan tangan nya pada ica.

"Sean ..".kata nya.

"Larrisa." jawab ku seadanya.

"Kalo begitu kalian mengobrol saja. sean. ! Om tinggal dulu ke depan ya.!" ucap ayah nya tidak tahu malu. selalu saja berusaha untuk menjodohkan dirinya dengan anak para sahabatnya.

"Terimakasih. Om .".

Joy setiawan menganggukan kepala, menepuk pundak anak sahabatnya itu. ia mengerlingkan mata nya menatap sang anak yang cemberut menatap nya.

"Berkenalan lah dengan baik girl." ucap joy pada putri nya

"Hmm..." hanya deheman malas yang laki-laki tampan itu dengar sebagai jawaban dari sang anak. Ia hanya tersenyum kemudian berlalu dari sana.

Ica menatap sean yang sedari tadi terus menatap nya. ia menghela nafas malas.

Setidak nya . laki-laki yang di kenal_kan ayah nya kali ini cukup tampan. bisa buat di ajak bersenang-senang sebentar.

" Ikut aku.. ". ajak nya meninggalkan halaman belakang menuju tangga putar di balik pintu dapur.

************


enibahri
08-10-19

BAD GIRLS (LARRISA) Where stories live. Discover now