part 16 -S1

14.1K 232 5
                                    

Ica menyetir mobil dengan kecepatan tinggi. ia tidak tau jika sakit hati ternyata sangat menyakitkan. bahkan rasa nya seperti memasukan satu ton garam di atas luka yang menganga. benar-benar sakit.

Ia baru pertama kali merasakan jatuh cinta. Tapi ia juga langsung mersakan sakit hati yang teramat sangat.

Ica tau dia perempuan jalang. hal kotor adalah hidupnya. Tapi ia juga ingin di cintai seperti Al mencintai perempuan itu.

Ia pikir al Memiliki rasa yang sama seperti yang ica rasakan. dari semua sikap lembut al yang tidak pernah dingin lagi padanya. dari tidak peduli nya Al menjadi peduli padanya.

Ica pikir al yang mengalah semalam dan memutuskan hubungan nya dengan lily kekasihnya karena laki-laki itu mencintainya.

tapi ternyata seorang jalang memang tidak akan pernah bisa memiliki cinta dan di cintai.

Ica menghapus air mata nya dan melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.

LAST NIGHT STORY.

"Asli lu Ca . sekarang lu gak ada waktu sama sekali buat kita. lu gak bosen berduan terus sama itu cowok di apartemen ?"

Rara menyipitkan mata nya tajam menatap ica yang hanya terkekeh ke arahnya. mereka baru bisa berkumpul lagi di luar, hampir dua minggu lama nya.

karena ica selalu menolak untuk keluar apartemen gara-gara si allard.
mereka hanya bertemu di kampus tanpa nongkrong-nongkrong dulu di kantin kampus seperti biasa. apalagi masalah nya. jika bukan karena ica yang lebih memilih si allard dari pada mereka sahabatnya.

"Udah lah ra. lu kaya gak pernah pacaran aja?" Sergah Nana melihat rara yang cemberut.

"Tapi gue status nya ya pacaran. dan gue juga ingit pacar inget sahabat. lah si ica. pacaran bukan inget sahabat kagak. " Rara melotot galak pada ica saat yang di bicarakan nya malah tertawa semakin kencang.

"Lu udah berkali-kali pacaran. si ica mah baru. jadi ngertiin aja lah ra.!"

"Lu kenapa sih Na. bela-bela si ica terus. lu Sahabat apaan sih yang gak dukung gue buat cari keadilan di antara persahabatan kita.. " Bentak rara menatap nana tajam.

Nana memutar mata nya malas.
"Iya gue dukung kalian berdua. udah lah malas gue ladenin lu yang drama mulu. kalo kangen sama si ica ya tinggal datang aja kenapa sih ke apartemen nya. sewot banget lu. gak pernah berubah tu Caper lu dari dulu!".

Rara mengerucutkan bibir nya kesal.
ia menatap ica yang menaikan sudut alis nya dengan masih menahan tawa nya. "Rese lu ." sentak nya pada ica.

"hahaha.... sory sory. ok . jadi kita udah bisa makan. gue laper.?" Ica memegang perut nya dramatis.

Mereka sedang berkumpul di restoran sepupunya rara. Malam ini ica sengaja mengajak rara dan nana untuk kumpul. karena al tadi juga ijin keluar karena ada janji sama teman. katanya.
jadi ica juga keluar untuk bertemu kangen dengan kedua sahabatnya.

"Ya udah pesen seperti biasa ya".
Ica dan nana menaggukan kepala.
Rara berdiri dan memesan makanan langsung ke arah dapur. ia sekalian juga ingin melihat sepupunya. tadi rara tidak sengaja melihat lily ada di restoran nya.

"Ca. lu mau sampai kapan nahan allard di apartemen lo?" Tanya nana saat rara sudah pergi.

Ica tersenyum menatap nana.
"gue gak nahan dia Na. gue cinta sama dia .".

Nana menghembuskan nafas nya kasar. ia tidak bisa melakukan apapun sekarang untuk ica. tapi jika ica tersakiti nanti. jelas nana lah yang akan menyalahkan diriny sendiri.

BAD GIRLS (LARRISA) Where stories live. Discover now