part 17 - S1 END.

16.9K 332 8
                                    

Ica membanting pintu kamar nya dan membuang seluruh benda apapun yang berada di dalam kamar nya.
ica akan menghancurkan laptop nya ke lantai saat al masuk dan menghentikan tangan nya untuk membanting laptop nya ke atas lantai.

"Hentikan __Ica. ."

Ica memandang al tajam. ia melepaskan pelukan al dan tetap menghancurkan laptop nya hingga tak berbentuk di atas lantai.

"Apa!. kamu pikir sudah merasa bangga bisa memiliki dua perempuan di hidup kamu hah. kamu pikir aku juga tidak bisa mendaptakan laki-laki lain di hidup ku HAH." Ica membentak Allard dengan amarah yang masih menguasai dirinya. ia menatap allard dengan sorot mata marah. sedih juga kecewa.

Allard mendorong tubuh ica ke dinding dan menekan pundak perempuan itu keras ke dinding.

"Aku hanya memiliki satu kekasih ica. jika kamu lupa. ! kita tidak memilki hubungan apapun. kamu hanya menginginkan tubuhku ingat. dulu kamu sendiri yang mengatakan kamu hanya menginginkan tubuhku. tanpa rasa menjijikan itu di antara kita. tapi kenapa sekarang kamu marah saat kamu tahu tentang kekasihku! harusnya lily lah yang marah padamu karena kamu sudah merebutku dari nya?"

Al mengatakan nya dengan suara lembut tapi penuh sindiran. ia tau jika ia menggunakan amarah nya sama seperti ica. ia tidak akan bisa menyelesaikan masalah apapun dan malah akan menambah masalah semakin panjang.

Ica menatap allard dengan air mata yang sudah mengalir.

"Aku memang jalang?".

Al memeluk ica dan menengelamkan kepala ica di dadanya.
"Kamu tidak seperti itu Ca. ! aku yang salah di sini karena tidak bisa menolak kamu lebih keras dulu. dan aku pun salah. karena aku tidak mengatakan pada mu, bahwa aku sudah memiliki kekasih. ".

Ica membalas pelukan al dan semakin terisak di dada laki-laki yang pertama kali ia cintai itu.

"Jangan menemuinya lagi al. jangan berhubungan lagi dengan nya.! aku tidak suka.?".

"Kenapa kamu tidak suka Ca?". Al melepaskan pelukan nya dan menatap wajah ica yang sembab oleh air mata.

Ica menggelengkan kepalanya dan kembali memeluk tubuh al kencang.
"Jangan tanya sekarang. aku masih membencimu!".

"Baiklah. Maafkan aku. ".

Ica menganggukan kepalanya.
"Aku juga.".

Al tersenyum. "Sekarang lebih baik kita tidur. ini sudah malam." Al menarik ica ke arah kasur dan menundukan nya di sana. ia mengambil selimut dan bantal yang berserakan di lantai.

Ia berjalan ke arah kasur dan tidur di sana. Al menarik ica untuk tidur dan memeluk tubuhnya. "Tidurlah..".

"Kamu tidak akan pergikan?".

"Tidak ".

ica menganggukan kepala. ia memeluk tubuh al erat. ia tidak mau al pergi lagi dari nya. ica merasa seperti berlari puluhan kilo meter jauh nya. ia benar-benar lelah dan mata nya pun sama lelah nya karena teralalu banyak menangis . perlahan-lahan mata ica mulai memberat dan ia langsung jatuh tertidur.

Al menghela nafas nya lelah. ia memandang langit-langit kamar dengan pikiran kosong. ia sudah berada di jalan ini. dan al tidak bisa lagi keluar dari sana. ia memang sudah salah mempermainkan lily dan ica. ia tidak bermaksud untuk melakukan nya. hanya saja pilihan di antara kedua nya membuat al sulit untuk bisa memilih.

Al memandang ica yang terlelap.
ia tidak tau sejak kapan ica sudah mulai masuk ke dalam hati nya. ..
setiap kali ia bersama lily pun al selalu teringat dengan ica.

BAD GIRLS (LARRISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang