Training camp

1.4K 130 5
                                    

Seminggu selepas para Karasuno menikmati untuk menghabiskan uang milik keluarga Hinata tiba saatnya dimana Karasuno akan mengikuti pelatihan musim panas di Saitama tidak hanya ada Tim Karasuno saja disana juga ada Nekoma dan Fukurodani.

Rumah keluarga Hinata

“Sho-sama saya sudah menyiapkan segala kebutuhan camp training anda. Apakah ada yang anda butuhkan lagi?” tanya wanita paruh baya itu

“Em? Ah aku rasa sudah cukup bibi, ngomong-ngomong dimana  kakak?” tanya surai jingga

“Saya rasa beliau sedang bersiap-siap diatas” jawabnya

Tak lama terlihat seorang gadis turun mengenakan setelan jas, modis tapi tidak meninggalkan kesan elegan. Riasan natural namun tidak terlihat pucat malah menampilkan kecantikan alami yang membuat siapa pun tidak ingin memaling mata. Shoyo yang melihatnya mau tidak mau juga terpana.

Kakakku sungguh cantik” pikirnya

“Shoyo kau kenapa?” tanya  Miyuki heran

“Ah! Tidak, apa kau akan kekantor?”

“Hum, ya nanti setelah aku mengantarmu”

“Baiklah, ah kakak ada yang ingin kukatakan” tanya adiknya dengan ragu-ragu

“Apa?”

“Sebenarnya....."

Skip

Gerbang Karasuno High School
Segerombolan anak laki-laki terlihat sedang berkumpul disana beserta 3 orang dewasa dan 2 orang gadis, juga disana terlihat sebuah mobil dengan jenis GMC Canyon SLT berwarna putih

“Jadi bagaimana ini? Apa kita tidak jadi pergi?” tanya Asahi panik

“Kenapa pula tiba-tiba bis sekolah harus diservis?” tanya Suga

“Sungguh sial, apakah horoscopeku tidak baik hari ini?” kata Tanaka sambil memegang dupa

“?”

“?”

“?”

“Kageyama dan Hinata juga belum datang, biasanya mereka berdua yang paling cepat datang” kata Daichi mencari kedua “putranya” yang hilang.

“Mobilku bisa membawa kalian namun dari semuanya hanya 4 atau lima orang saja jadi sisanya bagaimana? Walaupun mobilnya pickup kurasa bukan ide bagus untuk membawa kalian dibelakang. Itu terlalu berbahaya” ujar kakak Tanaka yang tadinya hanya mau mengantar Tanaka sampai bis sekolah menjemput mereka.

“Ukai-san bagaimana ini?” tanya Takeda-sensei bingung

“Aku rasa kita harus-“ omongannya terhenti saat sebuah mobil dengan jenis Toyota Rav4 XLE berwarna hitam datang menuju arah mereka.

Siapa?” pikir mereka semua
Pintu mobil terbuka terlihat seorang pemuda dengan rambut raven keluar dari sana diikuti pemuda berusai jingga.

“Kalian kenapa?” tanya pemuda itu aka Kageyama

“Huh? Bis sekolahnya belum datang?” tanya Shoyo

“Oh kalian kukira siapa” kata Noya

“Sebenarnya Hinata, bis sekolah sedang diservis kepala sekolah baru saja mengatakanya, kakak Tanaka mau mengantarkan tapi kelompok ini harus dibagi 2 karena mobilnya tidak cukup” kata Ukai coach

“Ya sudah sisanya biar denganku saja, aku akan ikut mengantar kalian” suara seorang gadis dari arah mobil hitam itu. Jendela mobil perlahan diturunkan dan wajah seorang gadis yang cukup dewasa terlihat.

“Hinata-san”

“Kakak kau yakin? Apa kau tidak sedang sibuk?” tanya Shoyo

“Huh? Tidak juga gampang tunggu sebentar” katanya

Miyuki mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

“Moshi-moshi, Rei hari ini aku tidak akan kesana. Aku akan pergi ke Saitama untuk mengantar Shoyo dan teman-temannya”

“.........”

“Ya, kau tenang saja”

“..........”

“Bawa Aki bersamamu, bocah itu bisa mengatasi para orang tua keras kepala itu”

“.........”

“Oke, bye aku akan membelikanmu oleh-oleh”

Tut

“Beres, jadi ayo!”

Krik

Krik

Krik

Akhirnya kelompok tersebut dibagi menjadi 6 mengikuti kakak Tanaka dan 8 mengikuti kakak Hinata. Mereka yang berada satu mobil dengan Miyuki adalah Kiyoko, Yachi, Shoyo, Kageyama, Tsukishima, Takeda-sensei, Noya dan Suga sedangkan sisanya berada di mobil kakak Tanaka.

Dalam perjalanan Miyuki menyadari bahwa hubungan antara adiknya dan adik Aki itu cukup lucu, mereka seperti air dan minyak. Tapi Miyuki tahu diantara pertukaran ejekan mereka sama sekali tidak niat saling menjatuhkan ataupun sesuatu yang tidak baik. Yah Miyuki mengerti dengan orang seperti Shoyo dan Noya pasti tinggi badan mereka akan selalu dijadikan objek candaan. Sebenarnya dari tadi Miyuki ingin tertawa tapi dia tidak ingin adiknya jadi sakit hati, jadinya dia hanya bisa menahan tawa dengan sesekali terbatuk saja.

Takeda-sensei yang duduk dibangku depan sesekali memandang Miyuki dengan lucu, walaupun terhitung masih remaja tapi aura yang Miyuki keluarkan tidak bisa diremehkan, memang belum lama ini mereka saling kenal tapi hanya dengan menghabiskan waktu bersama sebentar saja Takeda-sensei yakin Miyuki adalah tipe orang yang bertanggungjawab, lihat saja dia mampu membesarkan adiknya seorang diri dari usia belia bukan?

“Ne sensei, sudah berapa lama kau menjadi guru olahraga?” tanya Miyuki

“Hm? Mungkin sudah sekitar 4-5 tahun lalu” jawabnya

“Oh, apa kau baru saja pindah mengajar ke Karasuno?”

“Ya bisa dibilang begitu, aku mulai mengajar disana sekitar 2 tahun lalu”

“Kalau begitu, apa kau mengenal Ukai Ikkei coach?”

“Dia itu pelatih volly sebelumnya bukan? Yang melatih tim raksasa kecil? Dan kakek dari Ukai coach saat ini?”

“Begitula-“

“Apa yang kalian bicarakan?! Sensei kau bilang raksasa kecil?!” teriak Shoyo tiba-tiba yang membuat Miyuki hampir menabrak trotoar jalan, membanting setir kekanan, untung saja tidak ada kendaraan lain dibelakang.

DUKK!

Baik Miyuki maupun Takeda-sensei tidak mengeluarkan suara sama sekali karena masih kaget.

“Ham..pir saja” ujar Miyuki pelan

“Ha..ha..ha..”tawa kaku sang sensei

BLETAKK

“Woi shrimpy! Kau gila! Kita hampir mati!” hardik Tsuki

“Ittaaaiii yooo salthyshima temeee!”

“Aduh kepalaku, Noya Kageyama kalian baik-baik saja?” tanya Suga

“Ya, aku rasa aku baik-baik saja” ujar Kageyama dengan wajah pucat

“To..long..ak..aku ter..himpit” Noya tergencet diantara tubuh Suga dan Kageyama, tidak bahkan posisinya lebih mirip tertimpa.

“Ah..Noya! Kau tidak apa-apa?!” panik Suga

“Y..a”

“Kiyoko senpai, Yachi kalian tidak apa-apa?” tanya Tsuki

“Ya aku baik, dan kurasa Yachi juga dia tidur” jawab Kiyoko santai

Yachi sama sekali tidak tidur dia pingsan karena kaget.

Menetralkan napas dan pikiran Miyuki melanjutkan perjalanan tanpa berbicara. Adiknya itu memang kadang bikin gemes dan kesal disaat yang bersamaan.

Daichi dkk side

“Hei, kurasa kemarin bukan itu mobil yang digunakan kakak Hinata bukan?” tanya Daichi

“Ya seingatku kemarin dia menggunakan mobil lain berwarna putih” jawab Asahi

“Apa sih pekerjaan kakak Hinata? Dia tidak segan menghabiskan uang hanya untuk 2 hari liburan kita kemarin, bahkan aku rasa kita tidak mengeluarkan uang sepeserpun, dan lagi barang-barang yang kita beli di toko cendramata itu semuanya dia yang bayarkan?” kata Yamaguchi mengingat

“Ahh kau benar”

“Menyenangkan sekali, selain liburan bahkan belanjaan kalian dibayarkan aku jadi iri” kata kakak Tanaka

“Itu salahmu sendiri karena tidak ikut bahkan aku sudah mengajakmu”kata Tanaka

“Mau bagaimana lagi Ryu, aku ada pekerjaan mendadak hari itu”
Ukai yang mendengar perkataan mereka hanya diam dan mengingat sesuatu.

Flashback

Tim Karasuno sedang berbelanja di toko khusus cendramata di dekat Tokyo Disneyland, berhubung mereka akan pulang hari ini setidaknya mereka ingin membawa oleh-oleh untuk sanak keluarga di Miyagi dan juga sebagai pengenang jika mereka pernah kemari.

Setelah dirasa cukup untuk menghemat waktu mereka berinisiatif menggabungkan semua belanjaan menjadi satu dan membayarnya bersama, toh mereka berbelanja sesuai dengan banyaknya uang yang dimiliki masing-masing jadi tidak akan ada yang merasa tidak adil karena membayar lebih.

“Total semuanya adalah ¥6500 tuan” ujar sang kasir

Benda-benda ditoko ini memang cenderung mahal namun kualitasnya bagus, jadi tidak heran sampai sebesar itu walaupun rata-rata yang mereka ambil hanyalah kue kering, buah-buahan, survenir, beberapa aksesoris. Toko ini tidak menjual pakaian. Saat mereka akan mengumpulkan uang untuk membayar tiba-tiba saja.

“Apa aku bisa membayar menggunakan ini?” tanya Miyuki yang menyodorkan sebuah black card dengan tulisan berwarna emas.

“Ah tentu saja Nyonya” ujar sang kasir senang

“Panggil saja  Nona, aku masih single walaupun “putraku” sudah cukup besar” katanya

“Baik Nona! Tunggu sebentar!” sang kasir berlari antusias sambil membawa blackcard dan ponsel Miyuki yang sudah tercode untuk proses pembayaran.

“Hinata-san kenapa kau yang bayar?” tanya Takeda-sensei heran dan merasa tidak enak, hei mereka liburan ditempat yang mahal gini, makan di restoran mewah, tidur dikamar VVIP dan sekarang belanja pribadi mereka juga dibayarkan. Betapa wahhnya itu!

“Huh? Tidak apa-apa sensei, aku kasihan pada kartuku, aku takut dia merasa terabaikan karena tidak pernah kugunakan, lagi pula bisa gawat jika uang didalamnya kadarluarsa bukan?” jawab Miyuki ngaco

“Pfftt....” Shoyo berusaha menawan tawanya dengan cara membenamkan wajahnya pada punggung Rei.

“Shoyo kau bisa tersedak” ujar Rei 
Sedangkan yang lainnya hanya sweatdropp mendengar alasan tidak masuk akal Miyuki.

Flashback end

Baik logika kakak dan adik semuanya tidak masuk akal sehatku” pikir Ukai
Tak berapa lama akhirnya mereka sampai di  Saitama yang akan menjadi tempatnya training camp ini disana sudah terlihat banyak orang yang menunggu baik itu Nekoma atau pun Fukurodani beserta para managernya.

“Oya..mereka sampai juga” kata Kuro melihat datangnya 2 buah mobil masuk dari arah gerbang.

“HEI..HEII..HEII..AKASHI MEREKA DATANG YEAY!!” teriak Bokuto

“Diamlah Bokuta-san”

Berhenti satu persatu personil Karasuno keluar dan yang terakhir keluar adalah para manager, kakak Tanaka terlihat sedang bersandar pada sisi pintu. 2 manager cantik yang membuat Yamamoto menggertakkan giginya iri, dia dengan wajah seramnya serta Tanaka dan Noya dengan wajah bangganya sambil memainkan alisnya naik turun.

Seakan teringat sesuatu Noya tiba-tiba saja kembali ke arah mobil hitam dan tak lama muncul bersama dengan seorang gadis cantik menggunakan jas berjalan sambil tertawa dengan tingkah Noya yang menariknya seperti anak-anak.

Tidak hanya Yamamoto saja yang terpana, anggota Nekoma dan Fukurodani mereka semua terpana, gadis itu tidak hanya cantik, dia juga memiliki tubuh yang tinggi. Kuro dan Bokuto yang melihat gadis itu melangkah maju mendekati mereka sambil memasang wajah ganteng maksimal.

“Oya..oya..koneko-chan, perkenalkan namaku Kuro Tetsuro senang berkenalan dengan gadis secantik dirimu” katanya sambil mengambil tangan Miyuki dan mencium kulit halusnya, Bokuto yang tidak mau kalah pun menyambar tangan putih itu.

“HEY..HEY...GADIS CANTIK NAMAKU BOKUTO KOUTARO AKU-“

BRUAKKK

DUAAKK

Akaashi tiba-tiba saja melempar bola volly kearah belakang kepala Bokuto dan Kenma menendang bagian betis Kuro.

“Maafkan kelakuan mereka bedua” baik Akaashi dan Kenma menundukan kepala ke arah Miyuki meminta maaf akan keababilan kedua anggota timnya.
Miyuki tersenyum dan  mengatakan tidak masalah, walaupun sebenarnya dia merasa tertolong pada Akaashi, suara Bokuto hampir membuatnya ingin menendang pemuda dengan rambut sigung itu.

“Kenma~!” panggil Shoyo

“Shoyo”

“Shoyo jadi ini yang namanya Kenma?” tanya Miyuki

“Iya, Kenma perkenalkan ini kakakku, dan kakak ini Kenma” kata Shoyo yang membuat mereka disana selain Karasuno membulatkan mata kaget, begitu pula dengan Kenma dan Akaashi walau tidak seaneh yang lainnya.

“Halo Kenma, namaku Hinata Miyuki, panggil saja aku Miyuki ne?” kata Miyuki tersenyum sembari mengelus rambut pirangnya

Blush..

“A..ah Namaku Kozume Kenma, panggil saja Kenma eum Miyuki-nee” katanya malu-malu dan itu terlihat seperti anak kucing

DEG

Miyuki yang melihatnya menahan diri untuk tidak memeluknya saat itu juga.

“Ya, terimakasih ya sudah mau berteman dengan Shoyo, Kenma”

“Tidak, Shoyo orangnya menyenangkan” jawab Kenma

“Sesekali datanglah ke Miyagi Kenma, kau bisa menginap dirumah kami jika mau, lagipula pasti Shoyo senang karena ada yang menemaninya bermain game selain Tobio”

“Ya! Datanglah Kenma.”ujar Shoyo

“Eum, baiklah mungkin saat liburan”
Mengalihkan pandangannya Miyuki bertemu mata dengan Akaashi, seakan berusaha untuk mengingat sesuatu akhirnya

“Apa nama keluargamu Akaashi?” tanyanya pada pemuda yang berada disebelah Kenma

“Ya, namaku Akaashi Keiji, Hinata-san”

“Hahaha santai saja, panggil saja aku Miyuki lagipula kau mungkin tidak terlalu mengingatku waktu itu kau masih setinggi ini tapi sekarang tinggi kita hampir sama” kata Miyuki sambil mengangkat tangan sedikit lebih tinggi dari Shoyo

Shoyo yang merasa heran dengan kondisi ini berpikir sepertinya kakaknya mengenal Akaashi dengan cukup baik, begitu pula dengan Akaashi yang berusaha mengingat apakah dia kenal atau tidak dengan gadis yang berada dihadapannya.

“Sepertinya kau lupa ya, ayahmu dan aku pernah terlibat beberapa kerjasama dan aku juga pernah berkunjung kerumahmu, kalau tidak salah saat itu kau baru kelas 3 SMP” katanya

“Ah, aku ingat anda orang yang menyelamatkanku waktu itu dan maaf atas jus kalengnya” ujarnya

“Kak, maksudnya gimana sih?”tanya Shoyo bingung

“Waktu itu kakak bekerjasama dengan perusahaan milik ayahnya Akaashi, saat kakak sedang berkunjung disana tiba-tiba saja ada seorang anak laki-laki yang hampir jatuh dari tangga lantai 2 rumahnya jadinya kakak yang paling dekat dengan tangga menangkapnya, siapa sangka bahwa dia sedang memegang jus kaleng” jelas Miyuki, Akaashi sudah memerah malu yang membuat Miyuki dan yang lainnya menahan tawa.

“PFFTTT...Akaashi kau memalukan, menyirami penolongmu dengan jus kaleng” tawa Bakuto yang kembali mendapat lemparan bola volly entah dari siapa.

“Baiklah sudah dulu ya, Shoyo kakak akan kembali sekarang baik-baik disini oke?” katanya pada sang adik

“Iya, kakak juga jangan lembur saat aku tidak ada”

“Iya..iya sudah ya, sensei pelatih aku titip adikku” katanya pada 2 orang dewasa disana

“Hinata-san, kau tenang saja biarkan kami yang urus disini” jawab Takeda-sensei
Miyuki memutuskan untuk kembali tapi tidak menuju Miyagi melainkan perusahaan utama Yushou Corp.

Ah, aku akan tinggal di Tokyo saja, lagipula akan ada rapat di perusahaan utama bukan?” pikir Miyuki sambil mengirimi pesan kepada Rei, tak lama tiba-tiba dia merasa pandangan sedikit buram.

“Eh, kenapa ini?Kepalaku pu- AHH!!”

BRUMM CKITTTT DUAKKK

Tbc~

.
.
.
.
.
.
.
.
.

GMC Canyon SLT


Toyota Rav4 XLE

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Toyota Rav4 XLE

My Sister (Low Update)On viuen les histories. Descobreix ara