Training Camp (part 4)

599 75 53
                                    

“Kuro!Truth Or Dare? "

Kuro memutar bola matanya,pasrah dengan keadaan. Permainan masih tetap berlanjut meskipun sebelumnya ada jeda karna harus mengurus Mas Bokuto yang terserang wabah demam mendadak, aneh biang onar ternyata juga manusia. Namun sejujurnya Kuro sedikit takut mengingat bagaimana Tanaka memberikan Dare pada Bokuto, bukannya takut gimana cuma yah dia takut kalo tantangannya serupa entar dianya khilaf melebihi Bokuto, maklum kebablasan cuy.

Jika aku memilih truth aku yakin mereka akan bertanya aneh-aneh. Tapi jika aku memilih dare,aku akan dibuat gila oleh setan yang terlihat ini,’’ pikirnya keras.

“Okay, aku memilih truth.’’ Kata Kuro yakin

‘’Dasar cupu!’’ Kata Lev yang mendapat hadiah bola volly di wajah.

“Sa, Kuro-sama apa hal yang paling kau takutkan selama hidupmu?” tanya Yamamoto

Kuro tampak berpikir keras, dia hampir tidak memiliki hal yang ditakutkan kecuali satu hal meskipun dia malu mengakuinya namun dia adalah pria sejati, dan pria sejati harus bertanggung jawab menafkahi dedek Ken- oke lupakan maksudnya berani untuk berkata jujur.

“Hampir tidak ada yang aku takutkan hanya saja...”

“Ya...??” Yaku terlihat begitu penasaran begitu juga yang lainnya.

“Aku paling takut pada petir dan hujan dimalam hari.”

“Pffttt...yang benar saja kapten!” Lev menahan tawa sambil memandang Kuro seperti melihat anak kecil yang baru saja mengatakan hal konyol.

“Ck! Jika lampunya tetap hidup tidak masalah hanya saja jangan sampai hujan petir ditambah lampu mati dimalam hari! Maksudku kalian pasti mengertikan? Rasanya seperti ada sesuatu yang mengintaimu dibalik kegelapan terlebih akibat suara hujan dan petir kau tidak bisa mendengar apa pun, bahkan langkah kaki di lantai!” Kuro mengatakannya dengan emosi, dia pernah mengalami pengalaman mistis saat kecil pada suasana dan kondisi yang serupa dengan apa yang dia katakan.

Kenma mengelus kepala Kuro menenangkannya, dia tahu kisah itu dan dia tidak ingin meledek Kuro karena dia tahu Kuro masih sedikit trauma akan kejadian itu, bahkan setelah kejadian itu Kuro demam selama seminggu penuh dan selalu bermimpi buruk bahkan hingga sekarang jika hujan malam hari.

Mereka terdiam dan membayangkan apa yang baru saja Kuro katakan, melihat bagaimana Kenma bersikap mereka tidak berani berkomentar buruk karena mereka percaya pada Kenma, Kenma tidak akan bersikap begitu jika dia menganggap itu hanyalah lelucon terlebih jika itu Kuro, orang yang tidak bisa mereka bedakan apakah dia berkata serius atau bercanda.

Saat Lev ingin mengatakan sesuatu, sebuah kilat yang begitu terang terlihat dari kaca jendela gym dan hujan yang tadinya hanya berupa gerimis menjadi sangat deras, suara petir pun bergemuruh di luar sana.

“Astaga yang benar saja! Jika begini kita tidak akan bisa kembali dan berganti pakaian.” Kata Suga berusaha membuat keadaan tenang.

“Y..Ya, Suga-san sepertinya kita akan menginap di gym ya? Ha..ha.ha...” ujar Hinata berusaha tidak gugup, terlebih dia melihat Kuro yang sedikit bergetar disamping Kenma.

“Tidak apa, di gudang ada matras kita bisa tidur dengan itu, hanya saja sepertinya kita harus tahan lapar malam ini.” Kata Daichi

“Yeay! Itu be-“ sebelum sempat Noya menanggapi lampu di gym itu tiba-tiba mati, begitu juga seluruh daerah sana, sepertinya ada tiang listrik yang terkena petir atau semacamnya.

“Akh!”

Mereka kaget mendengar suara itu, ternyata itu Kuro meskipun mereka tidak dapat melihatnya Kuro pasti sangat ketakutan mengingat dia baru saja mengatakan hal yang dia takutkan dan sekarang ini terjadi.

My Sister (Low Update)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora