Teringat

2K 213 8
                                    

Miyuki POV

Saat ini aku baru saja selesai mengemasi beberapa berkas yang harus aku bawa ke Tokyo, rencananya siang ini aku dan Aki akan berangkat ke perusahaan utama untuk menghadiri rapat. Kenapa tidak dengan Rei?

Well dia sekarang sedang berada di Jerman, aku menugaskannya untuk menyelesaikan beberapa masalah disana. Kebetulan Aki sedang tidak sibuk di kantornya jadi kupikir tidak masalah membawanya sebagai asisten sementara, lagi pula hari ini aku maupun dia sedang tidak ada jam kampus. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.

"Apa Shoyo sudah berangkat ya? Biasanya dia pamit dulu." pikirku

Keluar dari kamarku dan menuruni tangga, kamarku berada di lantai 3 sedangkan kamar Shoyo berada di lantai 2, area lantai 2 semuanya miliknya, dari kamar hingga ruangan pribadi olahraga, sedangkan lantai 3 selain kamarku dan ruangan khusus kerja, terdapat teras yang cukup besar untuk bersantai, serta terdapat kolam renang disana, keren bukan??

Tapi jika kalian berpikir rumah kami seperti mension kalian salah, rumah kami tidak sebesar itu, rumah kami termasuk minimalis loh walaupun memiliki 3 tingkat. Saat aku sampai di tingkat 2 aku melihat bibi Yuko sedang membersihkan ruangan olahraga Shoyo.

"Ohayou bibi, apa Shoyo sudah pergi sekolah?" sapaku

"Ah..Ohayou Yuki-sama, Sho-sama masih belum bangun" katanya yang membuatku kaget.

Bagaimana tidak biasanya dia pasti sudah berangkat dari pukul 05.30 pagi, karena ada latihan pagi disekolahnya, dan ini untuk pertama kalinya setelah dia masuk club vollynya dia belum pergi bahkan belum bangun, aku jadi khawatir.

"Ah..baiklah aku akan melihatnya dulu, dan untuk malam ini masak saja makan malam untuk Shoyo aku sepertinya akan menginap di Tokyo."

"Baiklah Yuki-sama, apa ada yang perlu saya siapkan untuk keberangkatan anda?"

"Buatkan saja aku bento untuk makan siang" kataku

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu"

Setelah bibi Yuko turun kebawah aku pun masuk kekamar Shoyo dan melihatnya yang masih bergulung dibalik selimut.

"Hihihi..seperti tempura" geliku karena hanya terlihat rambut jingganya saja dibalik selimut kuningnya.

Sepertinya dia memang masih belum bangun bahkan setelah aku naik kekasurnya. Melihat wajahnya yang imut dan pipinya yang chubby itu membuatku gregetan untuk mengigitnya. Memperhatikan wajahnya yang tenang dan damai, membuatku sedikit banyak merasa bahagia dan sedih.

Apakah aku sudah melakukan yang terbaik untuk membesarkannya? Apakah dia tumbuh dengan baik? Bagaimana perasaannya? Dan masih banyak pertanyaan yang muncul dipikiranku saat ini.

Melihat adanya pergerakan dari arahnya kupikir dia akan bangun, ternyata dia hanya sedikit bergeser dan entah sadar atau tidak dia menggenggam bajuku. Argggggg.....kawai sugiruuuu!! Jadi ingat masa lalu.

"Kakak..aku mau itu"

"Kakak aku mau tidur sama kakak ya?"

"Kakak cookies ini enyak"

"Kakak, Ayah dan ibu belum pulang?"

Kakk

"Kakak, lihat! Aku dapat nilai A lohh"

"Kakak kenapa Ayah dan Ibu selalu sibuk?"

K..Ka..Kak

"Hiks..kakak Ayah dan Ibu mereka hiks.."

"Kakak!! Bangun!! Hiks jangan tinggalkan Shoyo!!"

Kaka..k

"Kakak! Shoyo janji bakalan jadi anak baik, jadi jangan tinggalin Shoyo sendiri!"

"Kakak! Shoyo akan bantu kakak biar kakak ngak perlu lembur lagi, Shoyo akan keluar dari club buat bantu kakak, jadi kakak buka matamu kumohon hiks.."

"KAKAK!!"

"Eh!" melihat kearah si peneriak, aku hanya berusaha memproses apa yang terjadi, sepertinya aku barusan melamun dan kembali mengingat beberapa kenangan yang tidak enak. Melihat wajah Shoyo yang berkeringat dan pucat sambil melihat khawatir kearahku. Aku jadi merasa bersalah membuatnya takut begitu.

"Aaaa Shoyo kau sudah bangun?"

"Kakak kau kenapa? Kau baik-baik saja?" tanyanya cemas sambil memagang tanganku

Lah bukannya tadi tuh aku yang khawatir sama dia karena belum bangun, ini kok malah kebalik ya??

" Kakak ngak papa kok, Cuma melamun aja liatin mukamu yang imut itu" kataku sambil mencubit pipinya

Shoyo hanya memandangku dengan tatapan yang menilai, apakah aku berbohong atau tidak.

"Kau yakin baik-baik saja?" tanyanya

"Iya sayang, kakak oke kok lihat" kataku meyakinkan

"Baiklah" katanya

"Oh ya kenapa baru bangun? Shoyo ngak ada latihan pagi ya?"tanyaku sambil melipat selimutnya.

"Untuk hari ini ditiadakan karena kemarin habis pertandingan, semuanya sedang lelah jadi hari ini bebas." Jelasnya yang kemudian masuk kekamar mandi.

Melihatnya yang menghilang dibalik pintu, aku hanya bisa mengutuk diriku sendiri.

"Sial! kenapa juga harus mengingatnya!" rutukku keluar dari kamarnya dan turun kebawah.

Melihat meja makan yang telah siap dengan menu sarapan aku pun duduk dan memainkan hp ku sambil menunggu Shoyo turun, tak berapa lama dia pun turun dengan setelan sekolahnya dan kami sarapan bersama.

"Ah..Shoyo hari ini kakak ada rapat dan akan berangkat ke Tokyo bersama Aki siang ini, sepertinya akan menginap kau tidak apa-apa kan dirumah?" tanyaku

"Hem? Berapa lama?" tanyanya dengan ekspresi yang sedikit tidak suka

"Besok kakak pulang kok, gak lama"

"Akhir pekan kakak liburkan?"

"Ahh...emm yeah sepertinya.."jawabku tak yakin

"Kalau tidak aku tidak akan mengijinkan mu pergi, minggu ini kulihat kau sudah cukup sering bolak balik Tokyo, apa disana tidak ada orang yang bisa diandalkan? Kenapa juga CEO sepertimu harus begitu repot. Kau harus lebih memperhatikan tubuhmu kak! Blablablablaa......"omelnya seperti ibu-ibu.

"Hahhh...jika sudah begini aku hanya bisa mendengarkan saja" aku hanya mendengarkan tanpa niat menyela sambil memakan rotiku.

"Kau dengar aku kak!"

"Iya! Shoyo-sama saya dengar kok, akhir pekan ini saya libur!"

"Bagus! Kalau begitu pergilah, hati-hati ya, dan juga jika kakaknya salthyshima itu menganggumu katakan padaku"

"Iya sayanggg....ihh kok kamu jadi bawel gini sih"

"Kalau ngak begitu, kakak pasti bakalan jadi bandelkan"

Sweetdrop aku hanya bisa sweetdrop oke? Sepertinya perannya tertukar.

Setelah selesai sarapan Shoyo pun pergi sekolah dan aku bersiap untuk pergi kekantor Aki, rencananya kami akan berangkat dari sana saja. Ahh..hampir saja aku melupakan bentoku.

Tbc~

Anggap aja kira-kira rumahnya seperti ini hanya saja 3 tingkat.


Bayangkan kamar Shoyo kek gitu trus ruangan atas tuh ruangan belajarnya.

My Sister (Low Update)Where stories live. Discover now