SG 46= THE PAST

4.4K 183 3
                                    

"Dia itu mantan pacar lo"

"Apa ada kisah menarik dulu antara hubungan gue dan dia?" Tanya Enrico berusaha mengingat.

Dika mengangguk, "Terlalu banyak, sampai gue bingung gimana harus jelasin ke lo"

"Gausah, gue juga ga pengen tahu banyak tentang masa lalu gue itu. Apalagi sekarang gue udah ada Kayla yang lebih segala-galanya buat gue." Ujar Enrico sambil merapikan jasnya.

"Hmm, okay. Mending kita turun kebawah sekarang!"

***
"Ra? lo ga apa-apa kan?" Tanya El berusaha memastikan keadaan Clara apakah ia baik-baik saja.

"Hm, Hai... Kenalin aku Kayla" Ujar seorang wanita dari belakang mereka bertiga. Ia menyodorkan tangannya pada Mereka

Clara menatap tangannya yang terulur, "Clara" dengan segera ia melepaskan genggaman tangan mereka. Elisabeth serta Aulia ikut memperkenalkan diri.

Kayla itu cantik, tingginya proposional, badannya juga langsing. Memiliki lesung dikedua pipinya, rambutnya panjang ikal berwarna cokelat. Astaga tak salah memang Enrico memilih. "Aku harap kalian bisa jadi teman aku" Ujar Kayla penuh harap.

Clara beserta kedua temannya saling menatap. "Tentu aja" Balas mereka serempak.Lalu berpelukan sambil tersenyum.

"Anjay ternyata dicariin kalian pada disini ya" Ujar Pura bersama teman-teman yang lain.

"Baby, senang banget aku liat kamu gampang berbaur sama mereka" Ucap Enrico tersenyum sambil menarik Kayla dalam dekapannya.

"Yaudah kalo gitu mending kita lanjutin acaranya guys, jarang banget kan ada reunian kaya gini" Mereka semua mengangguk dan mengikuti jalannya acara.

***
Ternyata aku bingung sendiri dengan perasaanku ini... entah sudah mengikhlaskan atau belum... seperti masih ada perasaan tak rela dalam hati.

'Raa, apa kabar? aku masih belum bisa kejakarta nih, gapapa kan?' Sambungan telpon antara Clara dan Virgo sudah terhubung semenjak 1 jam yang lalu.

'Iyaa go, baik. Kamu udah ngomong ini dalam 62 menit udah 8 kali loh' Terdengar Virgo terkekeh disebelah sana.

'Hahaha, bisa aja sih. Btw kamu ketemu ga sama eks ?'

'Iya ketemu. Dia baik-baik aja si udah ada tunangan juga'

'Kamu ga cemburu?'

'Buat apa cemburu?aku udah ada kamu kan?' Tapi terdapat keraguan dari ucapan Clara.

'Yaudah bagus deh... Aku mau lanjut kerja dulu ya. Kamu langsung tidur bee"

tut tut

***
Tukang sate dekat Jatinegara adalah Sate pinggiran yang begitu terkenal. Entah kenapa tiba-tiba Clara ingin makan sate ayam tersebut.

"Bang, Pesan 1 porsi"

"Mas, Pesan 1 porsi"

Clara tertegun. Ia menatap orang yang sama-sama memesan dengannya.
"Lah enrico?"

Enrico terkesiap, "Kamu Clara kan? kalo ga salah ingat kita ketemuan di acara reuni kan?"

"Iya, eh. Sendiri aja?" Tanya Clara berusaha menghilangkan kegugupannya

"Iya, Kayla lagi kerumah orang tuanya.
Ga nyangka bisa ketemu kamu disini" Enrico terkekeh pelan. Membuat Clara semakin gugup.

Akhirnya mereka berdua dibawah sinar bulan. Setelah 4 tahun berpisah kembali duduk bersama dengan status berbeda yang dulunya adalah pacar sekarang teman yang mungkin masih asing?

"Gue kangen lo ko" Gumam Clara sangat pelan, mungkin hanya angin yang bisa mendengar.

"Ra, aku boleh tanya ga sama kamu?"

Clara memperhatikan Enrico, mereka duduk berhadapan tapi seakan-akan ada jarak yang memisahkan. "Boleh, mau tanya apa?"

"Apa kisah kita di masa lalu sudah selesai?" Tiba-Tiba suasana mendadak dingin.

Clara memejamkan mata, "Hmm" Ia menghela nafas pasrah, "Kenapa tiba-tiba nanya hal itu? bukannya lo gak ingat gue?"

Enrico menggaruk tengkuknya, "Emang aku ga ingat kamu. Tapi Dika sempat ngejelasin dikit. Makanya aku mau klarifikasi aja, biar hubungan aku kedepannya ga ada masalah"

"Ternyata sia-sia selama ini gue nunggu lo, ngarepin lo kembali jadi milik gue"

"Oh, lo tenang aja. Kita dimasa lalu sudah selesai. Gak ada yang perlu di sentuh lagi dari masa lalu"

"Gak mungkin kalo gak ada alasan Ko! Kasih tau aku alasannya apa?"

"Belum saatnya kamu tau Ra"

"Sampai kapan?"

Ia kemudian merogoh kantung jasnya, dan mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang, ya yang pas di ukuran tangan Enrico, "Aku gatau yang pasti suatu saat nanti"

Enrico memegangi kepalanya yang begitu sakit, entah mengapa ingatan demi ingatan kembali menyeruak masuk.
"Argh"

Clara sangat khawatir, "Lo kenapa Ko? mana yang sakit? mana bilang sama gue?"

"Ga , gapapa." Ujar Enrico tetap memegangi kepalanya. "Apa dulu aku pernah ngomong tentang alasan ?"

Clara kembali terdiam, dan mencoba berpikir, "Hm ya. Lo pernah ngomong
itu disaat perpisahan kita" Clara tersenyum miris, "Tapi hingga saat ini lo bahkan belum ngasih tau ke gue alasannya apa. Dan percuma juga gue tanya sama lo, kalo lo aja ga ingat gue, jadi sudahlah, gue anggap kisah kita selesai"

"Kamu sudah punya pacar sekarang?" Tanya Enrico, sambil menyesap tehnya.

Clara mengangguk, "Ya. Dia orang yang selalu ada bahkan disaat gue terpuruk"

"Btw nama lo kepanjangan biasa di panggil apa?"Lanjutnya

"Rara"

"Rara sama Koko,lucu ya"Ucap Koko

Kepala Enrico kembali sakit lagi, "Astaga kenapa kalo gue dekat cewe ini ingatan-ingatan gue yang hilang selalu muncul?" Batinnya.

"Lo sakit? mendingan lo pulang sekarang. Lo kenapa-napa gue juga yang repot" Kata Clara berusaha tak peduli.

"Engga, aku beneran gapapa. Ini cuma ingatan aku doang gatau gimana"

"Bagus deh Ko, tapi ya... saat lo pergi 4 tahun yang lalu banyak yang berubah ya dari diri lo? cara bicara lo, cara lo bersikap, bahkan cara lo ga mengingat gue"Ia terkekeh pelan. "Udah ya. Gue pulang duluan udah terlalu malam" Kemudian Clara pergi setelah membayar makanannya.

"Eh tung—" Enrico menghela nafas

"Kenapa setiap lihat cewek itu, rasanya banyak misteri dibalik dirinya yang belum bisa ku pecahkan?"

***
tbc
untuk nebus kesalahan aku, aku double upp ya🙂jangan lupa follow akun aku sama ig aku ya @patriciamarsela_ dm aja kalo mau follback ya

Strong Girl [END]Where stories live. Discover now