SG 39= THE SMALL WORLD

4.5K 187 12
                                    

Yang membuat sakit itu adalah kemarin kamu membuatku merasa istimewa, hari ini kamu membuatku merasa tak pernah ada~


Entah apa yang merasukimu

Hingga kau tega menghianati cintaku

"Apaansih lo, sal?!" Dengus Clara kesal mendengar Salwa menyanyi lagu itu

"Ngapa sih malah lo yang sewot Ra?!" Tatap Salwa tak kalah sengit

"Gue setiap buka instagram denger lagu itu, buka twitter dengar lagu itu, buka wa liat sw denger lagu itu, sumpah ampe sakit tau ga telinga gue denger lagu kaya begituan!" Cerocos Clara

"Entah apa yang mer--"

"DIEM BAMBANK!" Ujar Clara dan Salwa bersamaan. Livi yang baru saja datang terlonjak kaget mendengar pekikan mereka berdua yang begitu memekikan telinga.

"Yatuhan, salah apa gue? Baru datang aja udah disuruh diam" Livi memasang muka seperti orang teraniyaya.

"Halah lebay lo" Ujar Clara lalu menoyor kepala Livi, Livi menoleh garang padanya. Lalu menoyer kepalanya kembali.

"Anjir lo, toyar-toyer. Kalo gue bego gimana? Untung langsung gue balikin, coba kalo engga?!" Kesal Livi

"Udah-udah ges, gue ada hot news nieh" Ucap Salwa menengahi pembicaraan mereka.

Sontak, Clara dan Livi menoleh, "Berita apaan emang?" Tanya Livi yang sangat kepo

"Kak afirga ges"

"Kenapa sama dia?" Tanya Clara

"Jadian tau ga sih sama kating jurusan bahasa, kak Pevita Ratu" Ujar Salwa yang memang handal tentang hot news di kampus mereka.

Livi melotot kaget, "Kak afirga kan deket sama Clara itu kan? Tapi kok bisa jadian sama Kak pevita?"

Salwa menaikan kedua bahunya, "Gak tau juga gue sih, tapi siapa yang gamau sih sama kak pevita? Primadona kampus iya, cantik iya, putih iya, tinggi iya, montok iya"

Mata Livi dan Salwa lantas beralhi pada Clara yang diam mendengar cerita mereka. "Lo gapapa Ra?"

Clara menatap mereka berdua bingung, "Emang gue kenapa? Yah kalo mereka jadian itu urusan mereka, bagus juga kok, gue sama ka afirga kan hanya temenan gak lebih" kemudian ia kembali menyeruput es tehnya.

Tiba-tiba sepasang kekasih berhenti dimeja kantn mereka bertiga, "Permisi" Tegur seorang cewek-Pevita bersama Afirga.

"Ada apa ya kak?" Tanya Salwa smbil tersenyum, Pevita balas tersenyum

"Kita bisa ga duduk disini? Soalnya yang lain penuh" Pevita menjawab sambil mengandeng tangan Afirga, Afirga membalas senyuman Pevita

"Duduk aja kak, lagian itu kosong kok" Balas Clara seadanya, Livi dan Salwa menoleh pada Clara lalu ikut mengangguk.

Afirga dan Pevita duduk dihadapan Mereka bertiga, smbil menyantap makanan mereka. Afirga dan Clara tak saling berbicara.

Clara hanya diam jika tak ada yang memulai topik, tapi mata mereka berapa kali saling beradu. Tapi afirga yang lebih dulu melepaskannya.

Ternyata begini rasanya, kemarin dianggap istimewa, lalu hari ini dianggap tidak ada.

"Kak afirga kok bisa berubah gitu ya? Perasaan kemarin masih baik-baik aja kita" Batin Clara, saat melihat Afirga dan Pevita pulang bersama. Afirga dari tadi tidak menegur dirinya.

"Yaudah gapapa, baguslah. Urusan itu maslah nanti" Kemudian Clara bergegas pulang kerumahnya.

Ia menaiki motornya yang ia beli beberapa hari lalu, diperjalanan entah apa yang ia lamunkan. Ia jalankan menuju Cafe dekat kostnya.

Titttt

Suara klakson motor berbunyi, Clara ngerem mendadak motornya, ia hampir saja ditabrak sebuah mobil berwarna hitam, Clara membuka helmnya dan berjalan mendekati mobil hitam tersebut, lalu mengedor-gedor kaca mobil itu

"Woi, lo tau bawa mobil kaga sih?! Gila amper aja lo nabrak gu---"

Kaca mobil diturunkan, Clara terdiam melihat siapa yang ada didalam mobil tersebut, ia kaget benarkah yang ia lihat didepan matanya ini.

"Vi-Virgo?" Panggil Cara ragu-ragu

Lelaki tersebut benar adanya adalah Virgo, ia turun dari mobilnya lalu membuka kacamata hitam yang bertengker diwajahnya lalu merapikan jasnya.

"Hai ra, iya gue virgo. Long time no see" Virgo terkekeh

Clara melongo, " sumpah, lo beda banget go"

"Gue lebih ganteng ya?"

"Pede banget lo!"

"Hahaha, mending kita bicara di Cafe deket sini aja biar lebih enakan"

"Yaudah di Sky Cafe aja, gak jauh dari sini. Ikutin gue ya" ujar Clara kemudian menaiki motornya terlebih dahulu.

"Sekarang keadaan lo gimana?" Tanya Virgo pada Clara

"Like you see" Balas Clara

"Udah setahun ya kita ga ketemuan, lo makin cantik aja sekarang" Virgo tertawa

Clara menyesap minumannya, "Lo sih waktu itu, ngilang tanpa kabar, bisa aja lo haahaha" Clara menoleh pada Virgo, "Btw, lo kok bisa ada di Jogja sih?"

Virgo melakukan hal yang sama, menyesap minumannya, "haha maafin gue, waktu itu hape gue hilang, gue ga hafal nomor hape lu. Tahun lalu gue ketemu sama tante netta, dia adeknya mama gue, ngasih tau kalo ortu gue kecelakaan pesawat terus meninggal, gue disitu sedih tapi yasudahlah. Dan gue harus ngelanjutin aset keluarga yang ternyata ada di jogja" jelas virgo panjang lebar.

Clara mengangguk-angguk, "Gak nyangka sih kita bisa ketemuan di jogja"

"Jangan-jangan kita jo-"

"Jomblo, lo iya" Ketus Clara

"Whahaha, btw kabarnya Enrico gimana?"

Clara diam.

Makna kata diam sebenarnya mempunyai beribu makna, tergantung kita saja yang mengartikan diamnya sebagai apa.

"Gue udah gak sama dia, pas pesta promnight sekolah"

"Oh sorry. Gue gatau"

Clara tersenyum, "gak apa-apa. Lo gimana? Sudah punya gandengan?"

Wajah virgo kembali datar, "Gue nungguin lo"

Wajah Clara cengo, Hah"

"Tapi boong, Wuahahahahaha" Virgo tak henti-hentinya Tertawa, Clara mencubit Perut Enrico karena kesal ia tak kunjung berhenti tertawa.

tbc
aku update gesss
sp yang seneng?🤗
GAIS KALO BISA COMMENT:) TAPI YANG AKU BUTUHKAN BUKAN KOMEN KATA NEXT, LANJUT DSB TAPI KATA" M3MBANGUN:) THNKS
jan lupa fallaw @patriciamarsela

Strong Girl [END]Where stories live. Discover now