SG 38= WITHOUT YOU

4.9K 187 7
                                    

Setelah melewati berbagai tantangan dan rintangan, akhirnya Clara dapat masuk di Universitas Gajah Mada di Jogja, niat ia mengambil kuliah di jogja bukan di jakarta untuk meninggalkan segala kenangan menyakitkan yang ada di jakarta, jakarta adalah kota beribu kisah yang ia dapati.

"Hm, gue harus cepet deh kerjain ini, ntar kaya kemaren diomelin habis-habisan sama Dosen killer" Ujar seorang gadis berambut panjang -Salwa.

Gadis bersurai cokelat dengan kedua lesung di pipitnya ikut menimbrung, "Salah siapa coba, lu kaga kerjain. Udah tau dia dosen galak malah ngelawan lagi ga buat tugas dia" Cerocos gadis berdarah Indonesia-Inggris-Livi.

Clara hanya berdecak melihat kedua temannya, "Bacot kalian ya, mending cepet lu kerjain dah Sal, bentar lagi jam pak oger"

***
Setelah selesai jam kampus, Clara beserta ketiga temannya keluar dari ruangan berjalan kearah Kantin.
Kantin mereka berhadapan langsung dengan Fakultas Budaya. Sedangkan Fakultas Clara berada cukup jauh karena Clara mengambil jurusan hukum di fakultas Hukum.

"Vi, lu bakal balik ke inggris kaga?" Tanya Salwa di tengah perbincangan mereka.

Livi menggeleng, "Gatau juga sih gue, bokap gue udah mau pulang kejakarta nemenin nyokap jadi kayanya engga sih"

Sedangkan Clara hanya mengaduk-aduk jus jeruknya tanpa ikut berbincang dengan kedua temannya.

"Gue tuh kangen suasana jakarta deh" ujar Salwa, memang benar mereka bertiga awalnya tinggal di Jakarta lalu pindah keJogja untuk kuliah.Salwa tinggal diJakarta dari kecil, sedangkan Livi dari SMA.

"Apa yang lo kangenin?" Tanya Clara

"Gue kangen sahabat-sahabat gue, gue kangen keluarga gue, gue kangen suasna jakarta, gue kangen masa SMA juga masa penuh kisah beragam"

Clara mengangguk, ia juga kangen akan hal itu, apalagi pria yang mengisi hatinya di masa Sma, sulit baginya untuk melupakan dan sulit untuk bangkit dari kerapuhannya itu.

"Gue juga kangen mantan-mantan gue deh" timpal Livi, ya jika dibilang livi dulunya adalah seorang playgirl garis keras. Dalam sehari ia bisa memacari 3 pria disekolahnya.

"Dih, stop lu ya. Jngan jadi playgirl kali, ingat hukum karma vi" peringat clara pada livi.

Livi menyenggir, "hehe becanda kali ra"

***
Hari ini, Clara tidak ada jam di kampus, hanya kedua temannya yang memiliki jam. Jadi, Clara hnya berdiam diri di kostnya, tak melakukan apapun. Ia senang melamun, entah apa yang di lamunkan.

Daripada bingung dan hanya melamun, Clara mengambil kertas putih dan sebuah pensil dan ia mulai mengambar gaun-gaun. Clara selama awal masuk kuliah, mulai menekuni hobby barunya yaitu mendesain pakaian, berbeda dengan jurusan yang ia ambil, jurusan hukum.

Padahal teman-temannya menyarankan dirinya agar pindah jurusan saja, apalagi waktu itu masih awal-awal Maba.

Tetapi Clara menolak dengan alasan ia ingin fokus menjadi Jaksa. Impiannya sejak dahulu, dan mendesain hanya di jadikan sebagai hobby disaat ia lowong.

"Gue kangen ko, lu apa kabar ya disana?" Tanya Clara menghentikan aktivitasnya dan memegangi kalung pemberian Enrico yang senantiasa ia pakai terus.

"Pasti lu udah bahagia ya? Pasti juga lu udah lupain gue kan ya? " Clara tertawa miris.

Astaga, Clara terlalu buta akan cintanya Enrico. Ia masih saja terus berharap.

Ting
Kak afirga:
Ra, lo bisa tolongin gue engga? Ini gue ada tugas banyak terus harus kumpulin besok, bisa bantu engga?

Afirga Laksana. Kating atau kakak tingkat Clara pada masa Ospeknya, Afirga banyak membantu Clara saat Clara ospek. Afirga adalah mahasiswa jurusan psikologi semester 6.

To kak afirga
Emang gue bisa bantu apa kak? Kita kan beda jurusan... Mana paham gue sama jurusan lu:v

Send.

Kak afirga:
Tenang ra, lu cuma bantu ngetik doang kok udah gue rangkum soalnya, bisa?

To kak afirga
Ok, send loc nya. Gue siap-siap

Clara tak dapat menolak permintaan afirga padanya, ia adalah lelaki baik dan lembut, ia juga tampan walaupun menggunakan kacamata tetapi itu malah menambah kesan Cool pada dirinya.

***
Blanco coffeee & books
Sebuah cafe yang bernuasa tenang, dan cocok untul mengerjakan tugas apapun disana.

"Maaf gue telat kak" ujar clara lalu duduk di hadapan afirga.

"Gapapa, santai. Mau pesan apa?" tanya afirga smbil melambaikan tangan untuk memanggil waiters.

"Gue mau pesan cotton candy frappe, lo apa kak?"

"Gue, matcha cortado"

Sang waiters menulis pesanan mereka, "Ada lagi kak?"

Mereka kompak menggeleng.

Sang waiters tersenyum, "Oke, ditunggu pesanannya ya"

Selepas kepergian sang waiters, Clara memulai membuka topik, "Udah lama kak?"

Afirga menggeleng, "Belom, baru ada sejaman kok" katanya sambil membuka bukunya yang begitu tebal.

Clara melotot, "Serius lo kak?"

Afirga tertawa. Astaga ia berkali-kali lipat lebih tampan.

"Enggalah, masa iya hahaha. Gue baru aja sampe pas lo dateng ra"

Clara hanya ber'oh' riah.

"Yaudah, mana yang harus gue ketik nih?" Tanya Clara sambil mengambil alih laptop milik Afirga

Afirga mengambil sebuah buku yang tebalnya kira-kira 200 halaman yang ia pegang tadi, lalu memberikannya pada Clara, Clara melotot

"Tenang, yang bakal lo ketik cuma 20 halaman kok. Udah gue rangkum itu Ra" Jelas Afirga menjawab kebingungan diwajah Clara.

"Ya bagusdeh, gue kirain kan ka bejibun gitu anjir" Clara terkekeh, membuat Afirga gemas dan mengacak rambut clara.

blushing

Wajah Clara memerah seperti tomat, astaga perlakuan Afirga mengingatkannya pada seseorang yang masih ada dihatinya.
"Apa-apaan sih ka?!" Tepis Clara

Afirga terkekeh, "Kenapasi? cuma gue acak-acak doang wajah udah merah kaya gitu, gimana gue cium nanti?" Tanya Afirga iseng.

Clara memukulinya berlipat-lipat, "duh udah-udah, gue becanda kaliii
sakittt anjir" pekik afi sambil berteriak, membuat semua pasang mata dicafe itu menatap kemeja mereka.

"Lo cantik kalo lagi blushing, Sumpah gue ga boong" Ujar Afirga serius

TBC
gimana part in guys? maap aku sengaja cepetin alurnya biar cepat end ok?
dont forget to follow
@patriciamarsela_

Strong Girl [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora