DUA PULUH SEMBILAN

1.3K 180 52
                                    

Welcome back watty 😁

-----------------------------------------

Semuanya berjalan seperti adanya, perusahaan EMPIRE / Kato Group milik Ayah Yuki semakin memburuk setelah pembatalan pertunangan Yuki dan Stefan. Juga perusahaan Cakrawala yang masih berdiri dengan kokohnya, William memutuskan untuk tidak bekerjasama lagi dengan keluarga Kato. Baginya, sahabat tidak ada lagi dalam kamusnya setelah peristiwa memalukan tersebut.

Sedangkan Yuki, setelah rumor pertunangannya yang batal menyebar ke seluruh media social dan masyarakat. Dia memilih untuk menyibukkan diri di dunia model kembali dan mencoba menjajaki dunia designer bersama Aunty –adik Ayahnya— dan mempersiapkan untuk segala tes penentuan beasiswanya.

Hubungannya dengan Stefan? Yah, masih sama saja walaupun kini Stefan lebih baik kepada dirinya. Ia juga jarang bertemu Stefan bersama Nasya akhir-akhir ini.

Soal Ayahnya? Ia masih tidak bisa berkata apa-apa. Beberapa hari yang lalu, Ayahnya terlihat stress menghadapi goncangan perusahaan. Seluruh saham perusahaan empire melesat turun dan Ayahnya tengah mencari cari agar perusahaan mereka kembali bangkit lagi.

Tidak ada yang bisa Yuki lakukan selain rasa bersalah dalam benaknya. Ayahnya masih diam dan membiarkan dirinya begitusaja. Ia tahu jika Ayahnya sangat kecewa, tapi hatinya jauh lebih kecewa.

Ia menghela napas pelan sembari meletakkan segelas madu panas di meja kerja Ayahnya. Laki-laki paruh baya itu mendongak sambil membetulkan letak kacamatanya. Takashi masih tak bersuara, kembali membaca lembaran kertas diatas meja.

I’m so sorry. I know that you disappointed about what I did…” lirih Yuki sambil menyentuh lengan Ayahnya.  “Yuki punya alasan dibalik semuanya, Yah,”

“Ayah selalu bilang kalau Yuki harus menikah dengan orang Yuki cintai kan?”

Takashi mendongak memandang wajah putri kecilnya yang sudah berkaca-kaca.

“Yah, I’m done with Stefan almost 1 year ago. And He has a girlfriend. Yuki ga bisa jadi penghalang buat mereka Yah. Sekeras apapun usaha Yuki buat menjadi seseorang yang terbaik buat Stefan hasilnya sia-sia.”

Takashi menyentuh kedua pipi Yuki dengan sayang, mengelusnya pelan. Putrinya sudah semakin dewasa tanpa ia sadari.

Please dad, forgive me.. I’m trying to be the best daughter for you, but I can’t..”

Airmata Yuki mengalir, ia semakin memeluk kedua telapak tangan ayahnya, terus mengecupnya dan meneggelamkan wajahnya disana.

Well done Yuki. I’m proud of you. I’m so sorry to be bad daddy—”

No, dad. You are the best daddy in the world.” Yuki masih terisak lalu memeluk Ayahnya dengan erat.

Beban di bahunya sedikit demi sedikit mulai berkurang. dia akan menyelesaikan semua masalah hidupnya terlebih masalahnya dengan Stefan yang masih menggantung.

Ataukah memang perasaannya yang masih menggantung?

 

Sekolah masih berjalan seperti apa adanya. Yuki sudah masuk di kelas terakhir SMA. Segala persiapan  ujian kelulusan mulai dipersiapkan, termasuk dengannya yang selalu sibuk dengan tugas, design dan dunia modeling. Yuki menghela napas berat ketika mendapat telepon dari Managernya yang kembali mengambil tawaran iklan disaat-saat seperti ini.

“Halo ki, lo masih disana kan?”

“Hmm,”

“Lo harus tau, project ini tuh bener-bener keren banget!! Parah pokoknya, produknya yang petjjah made in Korea!! Dan gue udah susah payah ngajuin lo buat jadi model mereka!”

“Emily, you know what? Ujian kelulusan gue sebentar lagi, belum lagi ujian penerimaan kampus baru. And don’t forget, gue masih bekerja buat butik Aunty gue.”

“Hah… Yuki gue bisa ngatur semua jadwal lo. Gue udah ijin Ayah dan Aunty loh supaya lo libur dulu dari dunia design. Dan kesempatan ini cuma sekali dalam hidup lo.”

“Ujian lo masih ada waktu dua bulan, sedangkan iklan ini cuma butuh waktu satu bulan. Satu lagi bonusnya lo bisa jalan-jalan ke korea dan Paris. Belum lagi lo bisa dapet free ticket konser sama siapa tadi oppa korea—emm what’s the name… BTS or BST.. oh yeah whatever they named. Yang penting cakep paraahh!!”

“Satu bulan? LO GILA!”

“Santuyy dong jangan ngegas gitu. Itukan Cuma estimasi, kemungkinan bisa lebih cepat. Bisa jadi cuma dua minggu.”

“SUMPAH YA EM, kenapa gue milih lo sebagai manajer gue.”

“Gue juga ga tau, maybe I’m the smartest one in your eyes.

“Eww..”

Emily adalah saudara sepupunya yang empat tahun lebih tua darinya. Dia sudah menyelesaikan S1 di UI dua bulan lalu. Karena Job modeling Yuki kembali bertambah, Ayahnya menyarankan Emily menjadi managernya karena gadis itu sedang membutuhkan part time disela-selq study S2 nya.

And welcome to the hell Yuki!!

 

Dan yah itu adalah akhir panggilan telepon mereka. Yuki memutuskan sepihak sambil  kembali melangkah dan mengomel kecil. Hingga ia tidak sadar jika sudah berada di lorong sekolah dan menabrak punggung seseorang.

“Sorry gue nggak—“ ketika ia mendongak matanya bertemu dengan wajah Stefan yang menatapnya dengan aneh.

Sorry,” tutup Yuki berniat kembali melanjutkan langkahnya.

“Lo baik-baik aja kan?” tanya Stefan perhatian.

Yuki menghela napas dan kembali menoleh kepada Stefan, “Fine.”

“Gue mau ngomong sama lo,”

Yuki mengernyit sambil membenahi file yang sedari ia bawa, sebenarnya ia sedikit kerepotan. Berkas-berkas beasiswa ditangannya cukup banyak dan berat.

“Bukannya kita lagi ngomong ya?” katanya dengan jengkel.

Stefan tertawa kecil, “Ga tau, gue canggung aja..”

Hell, Stefan. Jangan mencoba menggoda hati gue lagi dengan sikap lo!

Yuki mewanti-wanti dirinya dan berusaha untuk kembali membangun image-nya menjadi Devil Princess lagi yang dingin dan tidak tersentuh.

“Pulang nanti gue anter,”

“Whaa— gue udah dijemput sama supir,” kata Yuki sambil mendongakan dagunya dan berdehem kecil.

“Hari ini aja, gue mau ngobrol sama lo,”

“Gue ngga mau ngerusak hubungan lo lagi..”

Stefan sedikit terkejut tapi tak lama matanya meredup, bibirnya tersenyum lemah membuat Yuki merasakan sesuatu yang salah sedang terjadi, “It’s over.” Katanya lemah

Sorry to hear that,” Stefan mengangguk pelan sambil tersenyum “never mind,”

Yuki menatap Stefan lama, menanti pemuda itu mengatakan sesuatu.
Tapi nyatanya Stefan bungkam dan tak berniat mengatakan sepatah katapun.

Pemuda itu mengusap lehernya canggung. Ragu ingin mengatakan sesuatu. Sebenarnya banyak sekali yang ia ingin katakan tapi ia tidak tau ingin memulai darimana karena Yuki seolah menjauh darinya.

“kalau ngga ada yang diomongin lagi gue permisi..” kata Yuki memecah keheningan. Stefan kembali tersenyum dan merentangkan salah satu tangannya seolah memberi jalan.

Sebenarnya pemuda itu sedikit kecewa. Tapi menutupi dirinya dengan senyum.

“Sure…” Yuki melewati Stefan begitu saja membuat senyum dibibir Stefan terus terangkat “..Princess..” lirih Stefan sambil memandang punggung Yuki yang semakin menjauh.




Continue...


Oh damn Stefan. I dont know what do you want.

Key ❤

PRINCESS (STEFKI VERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang