TM 19

33 4 0
                                    

AUTHOR POV

⚠WARN! LONG CHAP!

Hari ini adalah hari yang dinanti oleh Yoora. Dimana ia harus berusaha sekeras mungkin untuk mengembalikan ingatan Chanyeol, dan menguak kejahatan appanya sendiri. Terkadang Yoora merasa sedih karena harus memerangi keluarganya sendiri.

Pagi-pagi sekali Yoora pergi ke asrama Chanyeol mengajak Nara. Tetapi, disaat ia ingin menuntaskan satu masalahnya, masalah lain ikut menghampiri orang sekitarnya.

Pagi tadi, Yoora memukan Nara menangis sesenggukan di rumahnya yang sangat kacau. Nara mengaku ibunya diculik oleh seseorang, padahal Nara ingin membagi berita bahagianya.

"Eonnie, tolong aku." Lirih Nara yang terduduk di atas lantai dengan keadaannya yang berantakan, ia menatap Yoora dengan sendu.

"Apa yang terjadi padamu?!" Tanya Yoora dengan kekhawatirannya.

"Eomma.. Eomma menghilang sejak tadi malam. Aku, aku tidak tahu harus berbuat apa, aku takut, eonni. Aku takut." Ucap Nara dengan panik. Yoora segera memeluknya sebagai bentuk upayanya untuk menenangkan Nara.

"Uljima, aku bisa membantumu nanti. Tapi sekarang, kumohon bantu aku untuk ikut ke asrama Chanyeol." Ucap Yoora.

Nara mengusap air matanya, "Tapi aku memiliki urusan dengan Shindong Sajangnim. Ia tertarik pada novelku, ia memintaku untuk menemuinya, bagaimana ini?" Ucap Nara.

"Aku mengenalnya, aku akan berbicara padanya. Kemarikan ponselmu." Ucap Yoora. Nara pun hanya pasrah dengan memberikan ponselnya.

"Yeoboseyo?" Ucap Yoora dengan nada datarnya.

"Ne, Nona Kim? Bagaimana, apa aku bersedia menerima tawaranku semalam?" Ucap Shindong yang belum menyadari jika itu bukan suara Nara.

"Maaf, Shindong-ssi. Aku bukan Nara, aku Park Yoora." Ucap Yoora.

"Ya! Bukankah kau putri dari rivalku? Jangan bilang kau ingin merebut Kim Nara dariku untuk perusahaan ayahmu? Aku-"

"Berhenti menuduh. Kau salah paham disini. Dengarkan aku, aku memiliki urusan yang sangat penting dengan Nara. Jadi maaf jika Nara tidak bisa hadir menemuimu. Aku janji, aku berada di pihakmu. Aku tidak akan pernah memihak ayahku." Jelas Yoora dengan suara tegasnya.

"Apa aku bisa mempercayaimu, putri dari rivalku?" Ucap Shindong.

"Aku tahu kau memiliki banyak anak buah. Kau bukan orang sembarangan, kau bisa melacak keberadaanku jika ada apa-apa. Bagaimana?"

"Baiklah. Aku akan terus memantaumu."

"Aku berada di pihakmu, rival ayahku." Yoora langsung saja memutuskan sambungan telponnya.

"Kajja. Aku akan membantumu membereskan kekacauanmu" Ucap Yoora.

Setelah membereskan Nara, Yoora mengajaknya segera bergegas ke asram Chanyeol. Sepanjang perjalanan, Nara masih termenung memikirkan ibunya, sesekali ia meneteskan air matanya. Sedangkan Yoora, ia yakin pasti semua masalah ini ada hubungannya dengan ayahnya, Park Yeongjoo.

"Ahjussi, lebih cepat sedikit." Ucap Yoora pada supirnya.

"Ne, algeusseumnida." Ucap sang supir.

Sesampainya di asrama Chanyeol, "Nona, apa kami perlu mengawal-"

"Tidak. Pergilah, jemput aku jam 6 malam nanti." Ucap Yoora yang segera diangguki oleh supirnya.

1; THE MEETINGWhere stories live. Discover now