TM 18

19 4 0
                                    

AUTHOR POV

"Kim Nara-ssi."

"Chanyeol-ah, nan eoddini."

Chulseog

Chanyeol tersenyum dan perlahan mendekat pada Nara. Melihat Nara yang tersenyum cerah, tersirat sedikit ketenangan pada dirinya. "Kau benar-benar datang. " Lirih Chanyeol dengan menyentuh kedua bahu Nara.

"Geurae. Untukmu, kau senang?" Ucap Nara.

Chanyeol memeluk Nara dengan tiba-tiba. Nara sendiri terkejut dan hanya bisa terdiam saat tubuhnya yang lebih kecil dari Chanyeol, didekap dengan erat.

"Gomawo." Ucap Chanyeol.

"Ah.. Ne." Ucap Nara sembari mendorong tubuh Chanyeol untuk melepas pelukannya. Nara merasa canggung karena Chanyeol memeluknya.

Chanyeol hanya diam saat pelukan mereka terlepas. Lalu Chanyeol mengambil sesuatu pada saku mantelnya. Kalung miliknya. Chanyeol menarik tangan Nara untuk lebih dekat dengannya. Tangan Chanyeol tergerak ke arah belakang leher Nara. Mengalungkan kalung itu pada leher Nara.

"Kurasa kau pernah menjadi pemiliknya." Ucap Chanyeol setelah memasangkan kalungnya pada Nara.

Nara menunduk dan menyentuh kalungnya. Ia memakainya lagi. "I-ini bukan milikku. Aku tidak pernah memiliki perhiasan asli satupun. Jeongmal." Ucap Nara dengan kepala yang tertunduk.

Chanyeol terkekeh, ia menunduk mensejajarkan wajahnya pada Nara. Chanyeol mengangkat wajah Nara untuk menatapnya. "Kau berbohong, Nara-ssi." Ucap Chanyeol dengan penuh penekanan.

Panggilan seformal itu untukku? Dari Chanyeol? Ah, aku tidak menyangkanya. Nara hanya diam menatap wajah Chanyeol yang sangat dekat dengan wajahnya. "Chanyeol-ah." Gumam Nara.

"Ne?" Jawab Chanyeol.

"Tolong hentikan semua ini." Ucapnya tanpa sadar.

"Eoh? Apa maksudmu?" Tanya Chanyeol bingung.

Nara segera tersadar dan menggelengkan kepalanya pelan. "Ah, tidak. Aku bilang.. pemandangan disini sangat bagus. Ya, pemandangannya indah." Alibi Nara.

Chanyeol menegakkan badannya kembali dan tersenyum lirih. "Kuharap kau akan sepenuhnya berkata jujur tentang apapun padaku. Hanya kau yang bisa kupercaya saat ini. Ingatanku bergantung pada penjelasanmu. Tepati janjimu, dan bantu aku untuk mengingat semuanya." Ucap Chanyeol menatap Nara sendu.

Nara memalingkan wajahnya ke arah lain. "Aku takut." Nara mengucap lirih dengan mata yang berkaca-kaca.

"Wae? Untuk apa? Dengan apa?" Tanya Chanyeol.

"Aku takut, Chanyeol." Chanyeol meneteskan satu air matanya dan menunduk.

Tangan kanan Chanyeol terangkat untuk menarik kepala belakang Nara, Chanyeol menarik Nara dalam dekapannya. Chanyeol tahu Nara membutuhkan ini. "Keluarkan semua air matamu. Mungkin aku tidak tahu apa masalahmu, tapi aku bisa merasakan kesedihanmu." Ucap Chanyeol.

"Lupakan aku setelah semua ini, Chanyeol-ah."

"Baiklah."

⭐⭐⭐

Brak!

"Yak! Ige mwoya?!" Bentak seorang lelaki disertai pukulan pada meja kerja kantornya. Ia menatap orang kepercayaan yang sedang berdiri di depannya saat ini dengan tajam.

1; THE MEETINGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora