TM 07

19 6 0
                                    

AUTHOR POV

Tepat hari ini, Chanyeol akan pergi ke sekolah asrama barunya.

Saeloun

Tapi sebelum ia pergi, pagi-pagi sekali Chanyeol pergi ke toko buku paman Shim. Tentu saja untuk menemui Nara. Dan bodohnya, Chanyeol tidak berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak.

Saat ini masih pukul 05.39, dan masih terlalu pagi untuk toko buku itu terbuka. Toko buku paman Shim buka pukul 09.00 am -11.00 pm. Tapi Chanyeol benar-benar tidak tahu, terlebih lagi ia pergi secara diam-diam. Tentu saja ia tidak berfikir terlebih dahulu karena ia terburu-buru, ia hanya takut jika appanya memergokinya.

Jagbyeol

Karena melihat toko buku Nara yang masih tertutup rapat, Chanyeol menggerang kesal dan membuang nafas kasarnya.

"Aish, wae geurae?!" Gerutunya kesal. Jinjja, ia tengah terburu-buru saat ini.

Chanyeol memutuskan untuk bertanya pada orang yang berdagang tepat di samping toko buku paman Shim. Syukurlah masih ada pedagang yang membuka tokonya sepagi itu.

Ini adalah kesempatan terakhirku. Pikir Chanyeol. 

"Ekhm." Chanyeol sedikit bersuara untuk bermaksud memanggil pedagang itu. Jangan lupakan jika seorang Park Chanyeol adalah seorang yang angkuh dengan gengsi yang sangat besar.

Dengan cepat pedagang tua itu berdiri dari duduknya dan membungkukan badannya pada Chanyeol. "Annyeonghaseo. Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Tanya pedagang itu.

"Dimana pemilik toko buku sebelah ini?" Ucap Chanyeol dengan datar.

"Eoh, toko ini buka pukul 09.00, Tuan."

"Mwo? Jinjja?" Chanyeol hanya membelakkan matanya terkejut dan ia segera merutuki kebodohannya dalam hati. Jinjja pabbo! Bagaimana bisa aku kemari sepagi ini? Monolognya dalam hati

"T-tuan, anda melamun? N-neo gwenchana?" Pedagang itu menyadarkan Chanyeol dari lamunannya.

"Eoh?, -ekhm- tidak." Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

"Igeyo. Bisakah kau memberikan ini pada Nara?" Ujar Chanyeol sembari menyerahkan sebuah amplop berisi surat.

"Eoh, geurae." Pedagang itu menerima surat dari Chanyeol.

"Baiklah, terimakasih. Katakan padanya, aku akan merindukannya." Setelah Chanyeol berbicara seperti itu, Chanyeol segera meninggalkan tempat itu. Menyisakan pedagang itu yang menatap kepergian Chanyeol tanpa mengedipkan matanya, ia menatap amplop ditangannya bingung.

"Sepertinya mereka cukup dekat." Gumam pedagang itu.

⭐⭐⭐

09.15 am KST.

Srek

"Paman, bolehkah aku pulang lebih awal nanti malam? Kira-kira pukul 19.00, bolehkah?" Tanya Nara sambil membuka pintu tokonya. Mereka baru saja memulai membuka tokonya itu.

Heoga

Paman Shim mengalihkan perhatiannya sejenak pada Nara. "Waeyo? Apa kau ada urusan lain?" Tanya Paman Shim.

"Iya, Paman. eomma bilang, eomma tidak akan pulang malam ini karna harus bermalam di rumah majikannya. Jika eomma tak ada, siapa yang akan membersihkan rumah? Maka dari itu aku meminta pulang lebih awal."

1; THE MEETINGWhere stories live. Discover now