TM 14

22 5 0
                                    

AUTHOR POV

H-3

Hari ini adalah hari ke-3 Chanyeol dirawat inap dirumah sakit. Chanyeol belum diperbolehkan pulang dari rumah sakit, karena kondisinya yang belum sepenuhnya stabil.

Gieog

Chanyeol masih belum mengingat apapun, kecuali peristiwa terakhir sebelum ia mengalami amnesia, atau lebih tepatnya saat detik-detik peristiwa kecelakaannya.

Tetapi satu hal yang membuat Chanyeol bingung selama ini. Gadis, hanya seorang gadis.

Seorang gadis sedang memangku kepalanya yang bersimbah darah dan menangis di hadapannya saat itu. Dan bingungnya lagi, Chanyeol juga ingat bagaimana bisa ia menyatakan cinta pada seorang gadis yang tidak ia kenal sebelum ia tak sadarkan diri ditempat pada saat kecelakaan waktu itu. Chanyeol sempat mengalami sakit di kepalanya beberapa hari lalu dan sering mengalami pingsan.

Dan ingatannya tentang dimana ia memberikan kalung kepada gadis yang sama. Chanyeol selalu bertanya-tanya, sebenarnya siapa gadis itu? Apa Chanyeol mengenalnya? Apa hubungan gadis itu dengan kalungnya?

-Mari kita lupakan hal itu sejenak.

Saat ini hanya Yoora yang menjaga Chanyeol dirumah sakit, karna orang tua mereka masih sibuk dengan pekerjaan bisnis mereka masing-masing.

"Chanyeol-ah." Ucap Yoora yang berusaha memecahkan keheningan didalam ruangan itu.

"Ne?" Jawab Chanyeol.

"Kau tahu, terkadang aku berfikir bahwa aku tidak menginginkan ingatanmu kembali." Ucap Yoora sembari mengupaskan sepotong buah apel untuk Chanyeol.

"Mwo? Wae?" Tanya Chanyeol dengan alis yang terangkat.

"Kau tahu, kau itu adik yang menyebalkan, menurutku." Ucap Yoora.

"Benarkah? Memangnya seperti apa aku dulu?" Tanya Chanyeol.

"Kau ingin tahu?" Tanya Yoora.

"Geurae!" Ucap Chanyeol dengan sedikit memekik semangat, ia juga penasaran tentang dirinya sendiri.

"Kau itu menyebalkan, sangat menyebalkan. Bahkan kau sangat susah diatur-"

"Separah itukah diriku?" Tanya Chanyeol tak percaya.

"Tentu saja, maka dari itulah terkadang aku menginginkan ingatanmu tidak kembali. Bahkan bukan aku saja yang mengaku bahwa kau menyebalkan." Ucap Yoora dengan menyodorkan sepotong apel pada mulut Chanyeol.

Chanyeol sejenak berpikir sembari mengunyah apelnya. "Apa eomma dan appa juga menganggap aku menyebalkan?" Tanya Chanyeol.

"Aniya, bukan appa dan eomma. Melainkan temanmu." Yoora menggelengkan kepalanya pelan.

"Sehun dan Kai?" Tebak Chanyeol lagi.

"Yak, Aish. Bukan mereka. Teman wanitamu, dia sangat spesial bagimu." Yoora mengedipkan matanya untuk menggoda Chanyeol dengan senyumannya.

"Jinjja? Aku mempunyai teman seorang wanita? Siapa dia? Siapa namanya?" Tanya Chanyeol yang semakin penasaran.

"Ohow. Apa kau sangat penasaran, eoh?" Goda Yoora.

"A-aniya. Aku hanya ingin tahu saja." Chanyeol sedikit gelagapan, dan ia menjadi salah tingkah dengan mengambil apel di tangan Yoora dan memakannya.

"Lalu? Apa bedanya?" Tanya Yoora.

"Hehe. Molla. Ah sudahlah, lupakan." Ucap Chanyeol.

"Noona, bisa kau ambilkan gitar itu untukku?" Ucap Chanyeol dengan menunjuk gitar miliknya yang terletak di sofa.

1; THE MEETINGWhere stories live. Discover now