20.**Bisma**

231 12 0
                                    

"Ma,mama harus bangun ya!Meisya kangen banget sama Mama pengen peluk Mama,pengen makan bareng Mama!" Meisya terus mengajak Sinta berbicara,sedangkan Bisma yang melihat Meisya seperti itu tak tega membiarkannya berlarut-larut dalam kesedihan.

"Mei ke tempat rahasia gue yuk!" ajak Bisma.

"Ngapain? Dimana tu?"

"Ikut dulu"

"Iya deh iya,tapi Mama sama siapa?" Meisya bingung siapa yang akan menjaga mamanya.

"Udah tenang aja,tadi gue udah telepon Tiara sama Arya buat kesini,dan mereka yang akan jagain Mama kamu," ucap Bisma dengan senyum termanisnya.

"Oh ya udah ayo!"

Selama diperjalan mereka diam dan larut dalam pikiran masing-masing.Meisya yang memikirkan Mamanya dan Bisma yang memikirkan apakah ia akan menceritakan keluarganya.

"Udah sampe,yuk turun" ajak Bisma sambil membukakan pintu mobil untuk Meisya.

"Hm ini dimana?" Meisya melihat sekelilingnya bingung.

"Disini gue biasanya menikmati kesendirian," Bisma berkata dengan kesedihan yang terpapar dalam wajahnya.

Tempat ini dimana dia selalu bermain bersama kedua orang tuanya.Yups hutan dengan rumah pohon diatasnya dan danau di sebelah kiri rumah pohon menambah indah pemandangan sekitar.

"Kenapa ekspresi lo sedih?" tanya Meisya merasa tak enak.

"Oh itu sebenarnya bukan maksud gue untuk menyembunyikan semua ini dari lo,tapi gue gak mau lo merasa kasian atau apalah lainnya kalo gue ceritain masalah gue,"

"Apa bis?!yg lo sembuyiin dari gue?!" Meisya geram dengan ucapan Bisma yg terbilang berbelit-belit itu.

Bisma menghempuskan nafas pelan dan mulai menjelaskan. "Jadi ini tempat dimana gue dan kedua ortu gue dulu main bareng,tertawa bareng,pokoknya semua nareng,hingga akhirnya pada saat gue ingin main disini pas cuaca lagi hujan,gue maksa ortu buat main disini,awalnya mereka nolak mentah-mentah,tp nyokap gue kasian ke gue karena gue nangis dan dia maksa bokap akhirnya bokap setuju,dan saat perjalanan kesini mobil yang dikendarai bokap kecelakaan.." Bisma tak kuasa menahan air matanya yg satu-persatu mulai luruh.Meisya mencoba menenangkan Bisma dengan mengusap lembut punggung cowok itu.

"Udah Bis gak usah diterusin kalo bikin lo sedih," ujar Meisya lembut.

"Tapi gue gak bisa sembunyiin ini dari lo karena lo sekarang bagian penting dari hidup gue!" balas Bisma yg membuat pipi Meisya merona malu.

"Tapi gue juga gak bisa lihat orang yang gue sayang menderita saat bercerita!" tegas meisya.

"Udahlah gue kan udah lama gak pernah tu curhat-curhat masalah gue,jadi sekarang gue akan curhat" ucap Bisma dengan mantap,dan dia sudah mulai mengontrol tangisnya.

"Trs kita bertiga masuk rumah sakit,disana sudah ada tante gue yaitu adik dari Papa gue,mereka satu-satunya keluarga terakhir yang gue punya." Bisma menghembuskan nafas berat.

"Saat gue sadar gue langsung teriak cari ortu gue ada dimana,gue tanya tante,dokter tapi seolah mereka bungkam gak ngasih tau gue,gue teriak marah dan keliling rumah sakit,karena kelelahan akhirnya gue berhenti di depan ruang mayat,dan disitu gue penasaran pengen masuk,dan akhirnya gue pelan-pelan masuk dan..." Bisma kembali menitikkan air mata.

•••••

Hai-hai ketemu lagi dengan saya... Dengan part super pendek:v tp update cepet ya maap.
Aku tau kok menunggu itu gak enak jadi aku mulai niat lagi nih nulis... Meskipun yg ngevote dikit:( aku gak papa kok:v malah curhat wkwk..
Jadi kalyan tetep baca cerita aku jan ampe lupa.. Diusahakan 1 minggu sekali:) kalo gak ada tugas super banyak..yah curhat lage..
Udahlah bye..bye.. Sampai jumpa di halaman berikutnya!!
Ok seperti biasa yang kuminta dari kalyan cuman vote and comment!! Kalo gak mau gapapa gak maksa kok,sekian dah..

Salam hangat
Fitri 😊

Cewek Cerewet VS Cowok Jahil √Where stories live. Discover now