17.**Penjelasan**

207 15 1
                                    

Keduanya sampai kantin setelah bel pulang berbunyi beberapa menit lalu."Lo pesen apa? Gue pesenin," kata Bisma.

"Maksimal berapa nih?"

"Ehm.. 5 ribu aja, "

"Ha? 5 ribu, emang dapet apa?"

"Dapetlah, gorengan 5!" sewot Bisma.

"Kalo gak ikhlas gak papa kok,biar gue aja yang ikhlas."

"Iya sayang, gue ikhlas kok beliin kamu, terserah deh berapa lo minta,"

"Ish.. Bisma kok manggil gitu, kan jadi malu," ucap Meisya sambil tersenyum malu.

"Sayang! Sayang! Sayang!"

"Ish.. Nyebelin deh,udah sana pesenin mie ayam sama jus jeruk!" ucap Meisya sambil memukul bahu Bisma keras-keras.

"Sakit Mei, au..au, ya udah tunggu bentar pesenan tuan putri segera dateng kok," goda Bisma sambil lari menjauh sebelum Meisya memukulnya lagi.

"Bisma! Tunggu aja entar habis lo ditangan gue!" omel Meisya yang sudah tidak bisa didengar Bisma.

Kurang lebih 10 menit pesanan Meisya sudah datang bersama dengan makanan Bisma."Ok gue jelasin dulu, apa lo makan dulu?"

"Emm... Sekarang mending makan dulu supaya kalau membuat gue nangis gue ada energi,"

"Gak akan,cerita gue ini gak akan bikin nangis!"

"Ok, silahkan,"

"Jadi gini, gue gak tau kapan gue nembak Indah, dan video yang Indah lihatin ke lo itu gak keliatan wajahnya,jadi mungkin itu bukan gue!" jelas Bisma.

"Jadi menurut lo di video itu bukan lo?! "

"Bisa jadi, atau ya! Karena setahu gue,gue gak pernah nembak cewek selain lo!"

"Ok, sementara ini gue percaya!"

"Please.. Percaya sama gue, mungkin kita ganti panggilan menjadi aku-kamu, gimana? Biar kita saling mempercayai, "

"Ha?!" Meisya kaget bukan main mendengar penuturan Bisma.

"Iya,dan itu dimulai dari sekarang,jadi kita wajib saling percaya! Dan mulai saat ini kamu harus percaya sama aku, dan sebaliknya!"

"Hm... Mungkin gue mau, tapi lo janji gak akan ngecewain gue!"

"Janji Meisya sayang," ucap Bisma penuh penekanan di akhir kalimat.

"Apaan sih Bis, udah gue mau makan,"

"Gue? Kamu lupa?!"

"Hehe..." Meisya cengegesan menyadari ia lupa mengucapkan kata aku-kamu.

"Ya udah iya ku ulang deh 'Aku mau makan dulu ya Bis?' udah puas?!" tanya Meisya gregetan.

"Sangat puas! Haha... " tawa Bisma pecah setelah mendengar kata aku-kamu keluar dari mulut Meisya.

"Gak lucu!" kesal Meisya, dan mulai melahap makanannya.

Bisma mencoba meredakan tawanya, dan mulai melahap makanannya.

Keduanya diam sampai makanan habis,"Ya udah yuk pulang!"

"Em.. Duluan aja a-aku mau ekstra dulu,"ucap Meisya sedikit kikuk menggunakan aku-kamu.

"Ya udah aku tunggu di parkiran! "

"Eh gak usah,ngrepotin aja," ucap Meisya cengegesan.

"Kan kamu pacar aku,masa gak boleh di tungguin, kalau kamu sama cowok lain gimana?"

"Nggak beneran deh, kamu pulang aja nanti aku suruh jemput mama kok!"

"Ya udah kalau itu mau kamu, tapi awas kalau kamu macam-macam," ancam Bisma.

"Iya iya bawel," kesal Meisya.

Bisma berjalan ke parkiran sambil mendengus kesal.

Setelah Bisma menghilang Meisya segera berjalan ke ruang fotografer. "Eh... Meisya mau ke ruang ekstra y, yuk barengan sama gue, " ucap Riski kakak kelas Meisya.

"Eh.. Kak Riski,iya kak ayo,"sambut Meisya.

"Eh ngomong-ngomong lo udah ngerjain tugas dari ekstra?" memulai pembicaraan.

"Udah kak,"

"Lo foto apa? Kalau gue foto dekorasi-dekorasi outdoor gitu,"

"Wahh kayaknya bagus punya kakak kalau aku si pemandangan alam seperti bunga-bunga," ucap Meisya berseri-seri.

"Lo suka bunga?"

"Iya."

"Bunga apa?"

"Lho kalian kok barengan?" tanya Rere teman ekstra Meisya yang dulu membantu Meisya,saat mereka sudah sampai.

"Iya nih, tadi gue ngajak Meisya bareng aja,kan dia jalan sendiri," jelas Riski.

"Iya betul tuh Kak Riski!"

"Ya udah yuk masuk, sebentar lagi dimulai tuh!"

Ketiganya berjalan beriringan ke meja yang masih kosong. Tak seberapa lama guru yang mengajar fotografer datang dengan kamera di tangan.

"Assalamualaiku wr.wb." salam Bu Riska ketika masuk.

"Waalaikumsalam  wr.wb." jawab serempak.

"Nanti saya absen langsung ngumpulin tugas pertemuan kemarin ya!" ucap bu Riska semangat.

"Ya bu," jawab mereka lagi-lagi serempak.

"Mulai absen 1 ya, Aliana Rere Dermawan." bu Riska mulai mengabsen no.1-akhir.

"Jadi kalian sudah ngumpulin semua! Ini akan Ibu nilai,yang paling bagus akan ibu ikutkan lomba,3 orang yang akan mewakili, kalian siap!"

"Siap bu!" ucap serempak.

"Kira-kira siapa ya Re yang ngewakilin sekolah?"

"Gue berharap kalau gue yang mewakili!" ucap Rere berseri-seri.

"Hahaha amin,moga gue juga ikut mewakili," ucap Meisya tak kalah berseri-seri.

"Ibu akan cek dulu sebentar,kalian kalau mau ngobrol pelan-pelan ya! Biar ibu bisa fokus,"

"Siap bu!"

"Mei gue mau tanya,boleh nggak?" tanya Rere berharap.

"Tentu, emang mau tanya apa si sampai serius gini?" ucap Meisya sambil merendam tawa.

"Lo kenapa marah sama Bisma Mei?"

Deg.. "Eh..itu tadi tu Kak Indah nunjukin gue rekaman kalau Bisma nembak dia!" jelas Meisya sedikit sedih atas kejadian pagi tadi.

"Lo percaya?"

"Percaya, tapi sekarang nggak,"

"Syukurlah,"

"Kenapa?"

"Kak Indah tuh dikenal dengan cewek perebut/pelakor!"

"Ha? Jadi gue salah dong nuduh Bisma yang enggak-enggak? Bodohnya gue mau ditipu sama cewek kayak dia!" geram Meisya.

"Lo nggak bodoh kok,emang gitu kalau lagi emosi,pikirannya buntu,"

Meisya menunduk merasa bodoh akan tindakannya tadi.

••••••

Hai.. Lama nggak nge-post moga betah ya :) baca terus sampai akhir dan jangan lupa follow, comment, and vote!
Please comment dong biar tau kesalahan-kesalahannya aku :(
Ya udah sekian terima kasih,udah baca udah seneng kok :)

Salam hangat
Fitri 😊

Cewek Cerewet VS Cowok Jahil √Where stories live. Discover now