15.**PDKT Bisma**

209 14 0
                                    

"Meisya,lo udah ngenjain tugas Bu Nisa?" tanya Bisma.

"Lho? Emang ada?" tanya balik Meisya.

"Lo emang lupa apa pura-pura lupa? Tugasnya tuh ada 50 soal!"

"Bis, lo kan baik dan pintar.. Please gue nyontek lo ya.. " ucap Meisya dengan mata sengaja dikedip-kedipkan manja.

"Nggak," tolak Bisma.

"Please.. Bis, gu–"

"Ok ok,gue bakal contekin lo tapi ada syaratnya," potong Bisma cepat.

"Ok apa? "

"Lo harus temenin gue makan hari ini juga, pagi ini juga!"

"Tapi PR-nya kan dikumpulin siang nanti,"

"Masih siang kan?"

"Ya udah ayo, cepat kalau gak cepat gue tinggal!" ancam Meisya.

"Iya, iya galak bener,"

Keduanya sampai dikantin beberapa saat kemudian."Mei lo cari duduk, biar gue pesenin, lo mau apa?" tanya Bisma.

"Gak ah.. Kalau lo traktir gue mau kok," kata Meisya yang membuat Bisma mendengus geli.

"Sifat lo emang gak berubah, suka makanan gratis," ucap Bisma sambil terkekeh.

"Ye semua orang juga suka, ini lo traktir gue apa nggak?" tanya Meisya.

"Ya udah ya,lo pesen apa?"

"Banyak boleh gak Bis?"

"Terserah lo dah,"

"Ya udah kesempatan, gue pesen bakso, kentang goreng sama jus alpukat," pesan Meisya.

"Buset dah,perut apa tong sampah?tapi kok gak gemuk-gemuk ya?eh..tapi jangan deh," kata Bisma serupa bisikan yang masih dapat didengar oleh Meisya.

"Lo bilang apa Bis?"

"Eh.. Enggak kok udah ya gue pesen keburu masuk," hindar Bisma.

Tak sampai 5 menit makanan pesanan Meisya sudah datang,dan cewek itu menatap makananya dengan mata berbinar, setelah Bisma meletakkan di meja ia segera menyantapnya, Bisma yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Lo tuh udah makan apa belum sih? Kok kayak laper bener?"

"Hehe.. Udah si tapi lihat makanan kek gini jadi laper lagi," ucap Meisya sambil cengegesan.

Keduanya melanjutkan makan tanpa suara lagi,sebenarnya mereka sedang mengontrol kerja jantung mereka yang tiba-tiba berpacu cepat saat keduanya bersama.

"Ya udah yuk balik,5 menit lagi bel masuk!" ajak Bisma setelah makanan mereka habis, dan membayar makanan mereka.

"Yuk, dan jangan lupa contekan gue! " peringat Meisya.

"Baru tau gue orang pinter bisa contek PR orang macam gue ini," ucap Bisma sambil mengelus-gelus dada agar terlihat seperti prihatin, tapi di mata Meisya malah terlihat lebay.

"Lebay lo ah.. Pinter-pinter gini juga manusia kalii.. Butuh orang lain, kan manusia adalah makhluk sosial,gak bisa hidup sendiri!" Bela Meisya.

"Ya dah orang kayak gue gak akan menang debat ama lo," canda Bisma.

Lalu keduanya melanjutkan berjalan ke kelas dengan obrolan receh keduanya.

"Dari mana aja si lo Mei? " tanya Tiara ketika Meisya sampai kelas.

"Kantin, nih demi PR gue yang belum gue kerjain, gue suruh nemenin dia sarapan biar gue dapet contekan dari dia," jelas Meisya.

"Lho emang a–"

"Iya Ra emang lo gak tau ada PR dari Bu Rima masa lo lupa si Ra?" potong Bisma sambil mengedip-gedipkan matanya agar Tiara diam,dan berkata bahwa memang ada PR.

"Emang a?"

"Oh gak jadi itu loh anu apa ya tau ah gue lupa," jawab Tiara cengegesan.

"Gimana sih lo,"

Meisya kembali berjalan menuju tempat duduknya dan ia menanyakan apakah ada PR atau tidak kepada Vania."Nia apa ada PR dari Bu Rima?" tanya Meisya.

"Setahu gue gak ada sih," jawaban yang diberikan Vania membuat Meisya bingung.

"Bis lo bohongin gue ya?" tanya Meisya ketika Bisma sudah duduk di bangkunya.

"Eh.. anu itu.. apa ya? Ah.. Pokoknya tadi tuh gue kehabisan akal untuk ngajak makan berdua sama lo terus ya gue buat cara itu biar lo mau makan sama gue," jelas Bisma yang membuat pipi Meisya merona, tapi belum hilang rasa marahnya pada cowok didepannya ini.

"Tapi lo kan gak bisa bohongin gue, seandainya lo gak bohongin gitu juga gue mau,"

Sekarang gantian Bisma yang membeku akibat ucapan Meisya. Sudah terlanjur basah,lalu ia tak melewatkan waktu ini,"Emm.. Mei sebenarnya gue mau ngungkapin sesuatu sama lo,"

"Apa?"

"Jangan marah ya, dan seandainya lo gak mau jangan jauhin gue!" pinta Bisma.

"Ok,"

Anjir.. Jawabnya kok singkat-singkat gitu gue kan jadi deg-degan,semangat Bisma. Batin Bisma.

"Gue mau lo jadi pacar gue!Apakah lo bersedia? "

Ucapan Bisma layaknya es yang membekukan Meisya dalam beberapa detik.

Meisya masih bingung dengan kata-kata Bisma, maklum ini pertama kalinya dia ditembak cowok.

Meisya mengganguk," Iya gue mau," lalu Meisya menundukkan wajahnya berniat menyembunyikan rona merah di pipinya karena bahagia.

"Cie.. Cie..pj..pj.." goda teman sekelasnya yang diam-diam melihat dan mendengarkan,lalu keduanya pun saling menundukkan kepala karena malu.

"Se–" ucapan Tiara terpotong dengan bunyi bel masuk kelas.

"Tadi dipotong sama Bisma sekarang bel masuk,emang ya gue gak ditakdirkan ngomong," gerutu Tiara, Meisya yang mendengar itu hanya cekikikan. Hari ini merupakan hari paling bersejarah baginya dan hari ini pula ia merasa sangat-sangat bahagia.

••••••••

Hai guys semoga masih setia bacanya ya!
Jangan lupa like, comment, and follow.
Sekarang jarang-jarang update ya,😁
Tapi semoga betah dan jangan lupa tambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian!

Salam hangat
Fitri 😊

Cewek Cerewet VS Cowok Jahil √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang