14.**Rahasia**

203 15 0
                                    

Meisya berangkat ke sekolah ketika Mamanya tidak ada di rumah.

Sebenarnya Sinta bilang bahwa ia harus kerja lebih awal karena banyak yang harus diselesaikan,tetapi ia pergi ke dokter untuk memeriksa keadaannya.

Kemarin ia batuk sampai mengeluarkan darah, untung saat Meisya sudah terlelap.

"Gimana dok,keadaan saya?" tanya Sinta ketika selesai diperiksa.

"Keadaan ibu tambah parah," jelas dokter Rara,dokter yang memeriksa Sinta.

"Apakah sudah ditemukan obat untuk menyembuhkannya?"

"Maaf obat tersebut sangat langka,jika ibu merasa keadaan ibu mulai drop ibu bisa periksa secepatnya, agar tidak tambah parah," jelas Rara.

"Ya saya mengerti," kemudian Rara menyerahkan kertas berisi keterangan penyakitnya.

"Makasih dok,saya duluan," pamit Sinta.

"Ya." jawab Rara.

Kemudian Sinta mulai berjalan untuk sampai di parkiran.

Setelah sampai ia melajukan mobilnya ke rumah,ia sudah izin kepada butik bahwa hari ini tidak dapat masuk.

Sampai di rumah ia segera menyimpan kertas tadi ke tempat paling aman,supaya Meisya tidak tau mengenai penyakitnya.

"Semoga aman," kata Sinta.

Jam menunjukkan pukul 1 siang ia memutuskan untuk tidur sejenak sebelum memasak untuk Meisya dan dirinya sendiri.

••••••

"Ma,mama!" panggil Meisya ketika sampai di rumah.

Tidak ada jawaban dan dia memutuskan untuk pergi ke kamar mamanya,dan melihat apakah ada mamanya atau tidak.

Ketika ia membuka pintu kamar mamanya, ia menemukan mamanya sedang tertidur nyenyak.Kemudian ia mendekat dan memegang kening Mamanya teryata hangat,kemudian ia membangunkan mamanya.

"Ma bangun ma!"

"Hm.. Lho Meisya sudah pulang, maaf Mama belum masak ya!"

"Gak usah Ma,biar Mei aja yang masak,"

Kemudian Meisya turun tanpa mendengarkan larangan Mamanya agar tidak memasak.

Tak membutuhkan waktu lama masakan Meisya sudah tertata rapi di meja makan."Ma turun, makanan sudah siap!" panggil Meisya.

Kemudian terlihat Sinta berjalan menuju meja makan."Ma,kalau Mama sakit mending periksa deh Ma, atau Mei anter?"

"Nggak kok Mama baik-baik aja,kamu tenang aja, lagian kalau Mama sakit Mama bisa periksa sendiri kok," balas Sinta diakhiri dengan senyum tipis.

"Beneran Ma?,Meisya tuh khawatir banget lho Ma,"

"Beneran,yaudah ayo makan," ajak Sinta.

Lalu keduanya makan dengan tenang tidak ada yang mau membuka percakapan lagi.

••••••

"Hai Mei,udah lama gak ngobrol, kangen nih ngobrol sama lo! " sapa Bisma ketika bertemu Meisya di koridor.

"Apaan sih Bis,ada-ada aja deh lo! "

"Akhir-akhir ini lo kelihatan banyak pikiran Mei?"

"Eh?"

"Kalau emang lo butuh teman curhat lo bisa kok curhat sama gue," tawar Bisma.

"Makasih Bis,tapi gue belum bisa cerita,yaudah ya gue duluan."

Lalu Meisya meninggalkan Bisma dengan pikiran cowok itu bertanya-tanya ada apa dengan cewek yang disukainya itu.

Iya,bener setelah diam-diam mengamati Meisya terus dia sadar akan perasaannya itu.

••••••

Hai.. Kira-kira apa ya penyakit Mama Meisya?,yuk comment,dan jangan bosen baca ya!
Jangan lupa like, follow, and comment ya!

Salam hangat
Fitri 😊

Cewek Cerewet VS Cowok Jahil √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang