25| Hug

53.2K 5.7K 1.8K
                                    




Gimana hatinya? Udah siap dengan part ini? Ayo di siapkan dulu sambil absen vote.

Nanti pas part Taehyung sama Seorin, coba puter lagu' Winter Bear' yang loop berapa menit gitu. Rasakan sensasinya. Sama satu lagi, jangan di baca di tempat umum dari pada cengar-cengir sendirian lihatin Hp.

I've warn you Taerins (aku bingung mau manggil kalian apa, Taerins aja atau ada saran lain? Boleh drop di komen yak)

Kepo, kira-kira bisa tembus berapa K komen ya untuk part ini?🌚🌚

Momen ketika cerai jarang up, gak jadi janda sering up, dan pas part kemarin di ajak pulang Taehyung, eh si Seorin malah beneran pakek backpackKebetulannya mundur-an dikir dong, udah kelewatan soalnya😂😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Momen ketika cerai jarang up, gak jadi janda sering up, dan pas part kemarin di ajak pulang Taehyung, eh si Seorin malah beneran pakek backpack
Kebetulannya mundur-an dikir dong, udah kelewatan soalnya
😂😂












"Rin...ayo pulang," ucap Taehyung dengan kelegaan di sana, merasakan apa itu sebuah beban berat yang menguap dari pundak. Merasakan hatinya terembus angin segar nan menyejukkan.

            Saat suara itu mengudara dan Taehyung menutup sambungan teleponnya, ekspresi yang tersemat pada wajah Kim dan Jiyeon benar berbanding terbalik seolah dua sisi koin. Wanita itu jelas tidak menduga seujung kuku pun dibarengi sekelebat amarah memenuhi kilatan matanya, bahkan jemari Jiyeon sudah terkepal erat sebagai pelampiasan kecamuk yang mengalir di setiap aliran darah.

            Mengesampingkan beberapa pecahan kaca parfum yang tercecer di atas lantai, Jiyeon seketika menderapkan kaki ke arah Taehyung kala berseru, "Berikan itu padaku, Taehyung!"

Badan Taehyung nyaris terdorong ke belakang seadainya ia tidak menahan pukulan beruntun Jiyeon pada dadanya. Memberikan nyawa kesal, jengkel dan genangan air mata pada display matanya, "Kau tidak bisa melakukan ini padaku!" Taehyung sudah lingkari kedua pergelengan tangan Jiyeon dengan sebelah tangan—menahan susah payah.

            Raga Jiyeon seolah memaku ketika Taehyung memasang wajah tegas dan dingin di sana. Terasa menyayat batin seolah angin musim dingin dengan partikel beku yang menerpa keras tanpa aba-aba. Jujur, selama ini Jiyeon tidak pernah melihat Taehyung dengan sorot tatap seperti ini, tidak ingin menampik ketika bulu kuduknya mulai menggeriap ngeri,  "Tentu saja aku bisa. Kenapa kau berpikir hanya dirimu saja yang cerdas, Yeon?" suara berat Taehyung terdengar begitu satir memukul perasaan Jiyeon.

            Di tengah air mata yang menuruni pipi putihnya, jelas Taehyung tidak ingin ambil pusing akan hal itu. Berusaha mempertahankan sebuah tembok perasaan yang selama ini ia bangun bersama Seorin untuk tetap kuat. Bukan terpengaruh, bukan. Hanya saja Taehyung masih jelas mengingat bagaimana deklarasi Seorin mengenai, apa itu rasa tidak suka terhadap manusia lain.

"Sebenci apapun kau dengan seseorang, dia tetap manusia ciptaan Tuhan, Kim. Jangan terlalu keras pada hatimu sendiri mengisinya dengan kebencian."

Wisecrack! |✔️Where stories live. Discover now