11| Her Mind

71.5K 6.4K 2.5K
                                    

3500+
chapter kali ini panjang karena lama gak apdet, jadi aku menunggu komen" ribut kalian
mari ramaikan lapak Taehyung dengan perbucinan haqiqi
😂😂😂






"Seseorang yang seharusnya kau waspadai, baru saja datang" ucap Yerim sembari beranjak dari simpuh.

Sedangkan Seorin mendadak memasang pemikiran waspada. Bagaimanapun juga, apapun yang akan terjadi, dirinya pantas siaga. Seorin benar-benar tak ingin mencari masalah di depan Ibu Taehyung, dengan apapun atau siapapun.

Well, lets prepare for the worst Rin

Seorin turut membawa tubuh semampainya terbebas dari persegi luasan dapur. Membawa tungkai beralas kaki rumahan guna mengikuti Yerim. Melewati satu belokan dan sebuah rak penuh foto masa kecil Taehyung, sebelum akhirnya sampai pada barisan sofa dan sebuah persegi kayu di bagian tengah.

Seorin cukup yakin, mungkin itu adalah seseorang yang ia terka semenjak beberapa menit yang lalu. Di tambah dengan tatapan dari sepasang manik di depan Yerim, membuat benak Seorin tidak ragu jika pribadi bersurai hitam mengkilap itu memiliki hubungan dengan masa lalu Taehyung.

Wanita itu terlihat manis dengan mata sipit.

"Anyeonghaseyo," sapanya lembut bersamaan membungkukkan diri santun pada Seorin.

"Kukira kau tidak akan datang, Yeon?" Yerim nampak terkekeh lirih—sedikit sarkastik.

Pribadi berkemeja bunga memilih menulikan rungu, malah mengulas senyum lebih manis lagi sembari mengulurkan tangan karah Seorin.

"Bagaimana kabarmu?"

Suara lembut mendayu itu tak tertangkap rungu Seorin dengan baik, lantaran kedua hazelnya terlalu fokus terhadap suatu objek. Kedua matanya masih membola, dengan gelengan lirih di dalam kepala, bahkan ia berdecak di dalam hati. Ya Tuhan, selera Taehyung memang tidak main-main. Hei! Itu dua asetnya besar sekali, Seorin sampai ikut merasakan berat di depan tubuhnya.

"Apa kau baik-baik saja Seorin-ssi?" kecai Jiyeon akan lamunan Seorin.

Hingga akhirnya Seorin mengerjab guna membawa kesadaran bodohnya dengan seutas senyum manis, "Oh maafkan aku." Tanpa menunggu, Seorin menerima uluran tangan wanita itu, "Namaku Seorin."

Jiyeon nampak terkekeh lirih, "Tentu saja, aku sudah tahu namamu," ucap wanita mungil itu sebelum membawa tubuhnya bertolak dari ruang tamu.

Meninggalkan Seorin dalam keterkejutan dan kebingungan, "Maaf, tapi aku belum tahu siapa namamu," cegah Seorin sebelum presensi Jiyeon semakin jauh.

"Lee Jiyeon," jawabnya setelah menoleh sekilas dengan senyuman ramah, "Namaku Lee Jiyeon, senang bertemu denganmu."

Hingga pada satu titik keterkejutan Seorin mencapai level lebih tinggi lagi. Kedua hazelnya nampak sedikit memicing guna berpikir. Wanita berambut hitam legam itu, Lee Jiyeon, Seorin pernah melihatnya. Dia adalah pribadi yang berdiri di samping Nyonya Minjeong—sang mertua, disaat dirinya mengucap janji suci bersama Taehyung.

-

-

-

-

Reuni barisan wanita paruh baya superior itu berjalan lancar. Bahkan lebih lancar dari perkiraan Seorin. Terlepas dari puluhan kalimat interogasi memenuhi rungu, yang memaksa bibir Seorin mengesat gincu merahnya lantaran terlalu banyak mengulum birai sebelum menjawab.

"Kau cantik sekali, skincare apa yang kau gunakan?"

"Wah, Taehyung memang tampan, tidak heran istrinya begitu cantik."

Wisecrack! |✔️Where stories live. Discover now