19| His Whisper

56.8K 5K 1.6K
                                    


🌚🔞🔞🌚

Yook pasukan bulan gosong absen voter duluu

Ciee, kalian di notice sama Seorinnya langsung, gimana perasaan bucin TaeRin?*padahal aku gak tag dia loh pas post ini 😂Dia akunnya emang 2 ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ciee, kalian di notice sama Seorinnya langsung, gimana perasaan bucin TaeRin?
*padahal aku gak tag dia loh pas post ini 😂
Dia akunnya emang 2 ya












Taehyung tidak kunjung pulang. Nyaris pukul delapan malam dan sang suami belum juga menampakkan diri dalam lantai hunian. Meninggalkan Seorin tanpa praduga apapun sampai tiga puluh menit yang lalu. Tetapi menyadari nasi di dalam mangkok Taehyung semakin merendahkan suhu, mau tidak mau benaknya merasa khawatir sekarang. Terbukti Seorin hanya mampu memandangi telepon genggam Taehyung seraya menggigiti sudut bibirnya gusar.

"Semoga kau tidak lupa alamat rumahmu sendiri, dan meninggalkanku sampai melahirkan, Kim?" gumaman itulah yang lahir dari bibir merah Seorin ketika melihat angka jam berubah menjadi delapan malam lebih satu menit.

Bukan berarti Seorin tidak memiliki inisiatif untuk menyusul Taehyung ke rumah sang Ibu, tetapi untuk satu sampai dua hal, wanita berdarah campuran ini memang memiliki prinsipnya sendiri untuk menghargai perintah sang suami.

Sampai pada akhirnya Seorin bernapas lega ketika suara pintu hunian berdebum lembut. Taehyung baru saja mendaratkan diri pada sofa ketika Seorin berjalan dari arah dapur merapikan rambutnya, "Kenapa baru pulang, Kim?" tanya sang istri bersamaan mendaratkan diri di samping Taehyung, "Kau bahkan meninggalkan handphone mu di rumah."

Pribadi yang tengah diajak berbincang menatap Seorin dengan air muka tak terartikan, Taehyung menarik senyum tipis, "Maaf sudah membuatmu khawatir," ucapnya bersamaan mengelus perut buncit Seorin lembut.

"Tentu saja, aku tidak akan berbohong untuk hal itu," ucapnya dengan sedikit kesal.

"Iya, sayang," suara berat Taehyung memenuhi rungu Seorin, lembut, menenangkan tetapi mengkhawatirkan secara bersamaan, "Sudah makan?" tannya lebih jauh.

Wanita dengan pupil perpaduan coklat sedikit hijau itu menggeleng, "Belum, aku menunggumu," jeda Seorin lantas beranjak dari sofa empuk yang menumpu keduanya, "Ayo kita makan, aku akan menghangatkan nasimu kembali."

Taehyung tidak berucap banyak selain menghela napas panjang dan mengikuti tubuh semampai sang istri. Memperhatikan sosok itu begitu lekat dengan kecamuknya sendiri di dalam hati. Bahkan hanya mampu menarik senyum terpaksa ketika Seorin benar mempersiapkan makan malam seperti biasa. Tenang dan cekatan.

"Aku tidak akan bertanya. Melihat raut wajahmu seperti itu, aku yakin ada sesuatu," jeda Seorin bersamaan menuang air putih pada gelas panjang di samping mangkok sup Taehyung, "Kau harus makan dulu, aku tidak ingin kita berdua semakin lelah dan pusing memikirkan masalah ini. Diselesaikan dengan perut kenyang bukan hal yang buruk," imbuhnya bersamaan duduk di seberang Taehyung pun mengangkat sumpit dengan tangannya.

Wisecrack! |✔️Where stories live. Discover now