26. Feel guilty (again)

1.2K 107 8
                                    

Gue yakin kalian tau cara menghargai suatu karya. Iya betul, dengan klik ikon bintang di sisi kiri bawah.

Selamat membaca

●●●

Setelah kejadian tadi, Fadel langsung menggendong Farel dengan piggy back style untuk masuk ke dalam rumah sakit. Tentunya, Darrel dan Yifei juga mengikuti mereka.

Setelah sampai di kamar rawat Farel, Fadel langsung menidurkan Farel ke ranjangnya. Sial, sekarang Fadel sangat kalut dan membuatnya lupa memencet tombol daruratnya, akhirnya Darrel memencetnya.

Fadel terus mondar-mandir sambil menunggu kedatangan Randy. Sesekali ia menggigiti jarinya, karena khawatir.

Tak lama, akhirnya Randy datang dengan seorang suster di belakangnya. Randy pun menyuruh yang lainnya---Fadel, Darrel dan Yifei---untuk keluar terlebih dahulu.

Di luar kamar rawat kakaknya, ia masih terus mondar-mandir menunggu Randy keluar dan tentunya mengharapkan kabar baik yang akan didengarnya.

Fadel yang menyadari masih ada orang tuanya pun, akhirnya menyuruh mereka untuk pergi. Ia tidak mau melihat mereka. Mereka yang membuat kakaknya seperti ini lagi. Ia ... terlalu takut jika kedatangan orang tuanya malah membuat kakaknya memikirkan hal lain.

"Pergi!" usir Fadel yang ditunjukkan kepada Darrel dan Yifei. Mereka tersentak ketika mendengar usiran dari Fadel. Refleks, Yifei mendekati Fadel, tetapi Fadel dengan sigap menghindarinya.

"Pergi!"

"Sayang, jangan gitu! Ini Mama sama Baba," ucap Yifei. Fadel hanya menatap Yifei tajam. Entahlah, ia merasa sangat muak ketika mendengar Yifei menyebutkan Mama.

"Pergi!" Yifei menggeleng seolah menolak ucapan Fadel.

"Sa—" ucapannya terpotong karena kamar rawat Farel terbuka. Fadel langsung menghampiri Randy, melewati Yifei yang berdiri di depannya.

"Gimana gege?" tanya Fadel berharap hal baik yang akan didengarnya.

"Saya sudah pernah bilang; jangan sampai Farel berpikir yang berat," jawab Randy. Fadel pun langsung menatap Darrel dan Yifei. Randy pun mengikuti tatapan Fadel.

"Maaf, kalian siapa?" tanya Randy.

"Kami—" ucapan Yifei terpotong.

"Gege gimana?" tanya Fadel sekaligus memotong ucapan Yifei.

Randy menghela napas pelan. "Dia malah drop," ucap Randy pelan. Berat. Sangat berat untuk mengucapkan itu. Fadel mengepalkan tangannya kuat hingga buku jarinya terlihat.

Fadel berbalik dan langsung menatap Darrel dan Yifei tajam. "Pergi!" usir Fadel.

"Sa—"

"Pergi!" Fadel akhirnya meninggikan suaranya.

Darrel menepuk bahu Yifei, lalu mengangguk, mengajak Yifei untuk pergi saja dari sini. Yifei akhirnya hanya mengikuti Darrel.

Fadel kembali berbalik menatap ke arah Randy, menuntut penjelasan lebih tentang kondisi Farel. Di saat seperti ini, Hayden dan Kirana malah belum kembali lagi. Apalagi Dave, ia bahkan tidak melihat bocah itu selama dua hari.

"Farel drop. Apa kamu lupa dengan pesan saya?"

"Saya tidak lupa," jawab Fadel mengacak rambutnya.

Family or EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang