Prolog

936 39 4
                                    

Jeon jungkook adalah pewaris tunggal keluarga Jeon, lelaki yang terlalu introvert dan tidak mau membuka diri pada dunia luar. Sedari kecil, tidak banyak teman yang dia miliki, kebanyakan dari mereka hanya melihat harta bukan kesetian. Maka dari itu, Jungkook memilih hidup bersembunyi dibalik dinding yang memisahkan dirinya dengan dunia luar.

Jungkook berusia 27 tahun, hidup sebatang karang selama 5 tahun, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakan pesawat.
Malam itu ketika suara sirine menjadi genting membawa setiap korban yang berdatangan meramaikan rumah sakit, ketika ia tengah berduka, menangis dilorong rumah sakit, seorang wanita menghampirinya, wanita itu memegang pundakmu memberi semangat walau hanya memberikan senyuman yang dibasahi air mata.

Jungkook merangkul wanita yang berdiri dihadapannya. Dia menangis dipelukan wanita yang tidak  ia kenal.  Terlihat lemah. Itulah kenyataannya.

"Maaf membuat bajumu basah karena air mataku?" Jungkook menyesal.
"Apa kau sudah lebih baik sekarang?" Tanya wanita itu, duduk disamping Jungkook yang berwajah sembab. "Kenalkan! Aku Hyeri tinggal dibangsal 5." Dia mengulurkan tangannya dihadapan Jungkook, menunggu lelaki itu menjabat tangannya.
"Jeon Jungkook." Lelaki itu meraih tangan Hyeri dan segera melepaskannya.
"Keluarga Jeon pengusaha kaya itu? Astaga! Apa mereka menjadi penumpang pesawat menuju Amerika."
Jungkook hanya mengangguk berat.
"Semua akan baik-baik saja. Percayalah!" Hyeri mengelus punggung tangan lelaki itu, memberi senyuman.

Senyuman itu berbinar, seperti cahaya bintang dilangit malam yang biasa ia lihat dipadang rumput belakang rumahnya. Jungkook merasa ada sesuatu yang mengikatnya. Sesuatu yang bersinar.

*****
Selepas menjalani rutinitas dibalik mejanya, memikul tanggung jawab perusahaan karena menjadi pewaris tunggal, Jungkook sama sekali tidak tertarik dengan dunia bisnis, namun keadaanlah yang memaksa menekuninya.
Jungkook sendiri memiliki impian, dia suka dengan dance dan sesuatu yang berbau olah raga, dan dia sempat menginginkan menjadi guru olah raga, menurutnya, sebagai guru dari seorang introvet sepertinya akan membuatnya lebih berani membuka diri didunia luar.

Selepas pulang dari kantor, Jungkook selalu menemui Hyeri dirumah sakit tempat wanita itu dirawat. Iya, Hyeri adalah penghuni dibangsal 5, memiliki penyakit HIV yang mengharuskan dirawat dirumah sakit. Ini sudah 1 bulan Hyeri dirawat dirumah sakit, tidak ada perkembangan bahkan Dokter tidak bisa berbuat apa-apa. Keluarga Hyeri meninggalkannya, terkecuali sang Paman yang membiayai pengobatan keponakaannya. Kedua orang tuanya enggan menganggap Hyeri sebagai anaknya karena penyakit yang memalukan menimpanya. Terpukul pasti, namun Hyeri memikili cara sendiri mengubah rasa sedihnya menjadi kebahagiaannya. Karena semangat itulah membuat Jungkook tertarik dengan wanita yang memiliki tekad baja untuk bertahan hidup.

Entah ini pertemuan keberapa, Jungkook sangat nyaman menemui Hyeri walau ditempat yang sama. Dikamar Hyeri, lorong rumah sakit dan taman rumah sakit.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya seseorang bersembunyi dibalik bunga mawar putih kesukaan Hyeri.
"Jungkook." Hyeri meraih bunga itu dan menciumnya.

Senyuman Hyeri seperti menghipnotis, membuat lengkungan dibibir Jungkook yang tadinya lelah menjadi presdir. Hanya Hyeri yang mampu memberinya semang0at, mengubah integritas dirinya, membuka diri pada dunia luar.
"Hyeri, maaf hari ini aku tidak bisa berlama-lama disini?"
"Nee, kenapa?" Wajah Hyeri sedikit kecewa.
"Hey kenapa sedih? Besok aku akan kesini lagi? Besok kan hari minggu!"
"Iya." Dia tidak sebegitu semangat mengatakannya.
Dalam lubuk hati Hyeri ingin berlama-lama dengan Jungkook, tapi dia masih bisa mengendalikan keinginannya walau terlihat jelas dari binar matanya.
"Aku pergi dulu." Jungkook membelai rambut Hyeri sebelum meninggalkannya didalam kamar pengap oleh bau infus dan obat-obatan.
"Tuhan, aku bosan disini." Hyeri menatap jendela dari tempat tidurnya. Jungkook sempet mendengarnya.

*****

Jungkook merencanakan sesuatu, dengan bantuan paman Hyeri dan pihak rumah sakit. Sabtu malam Jungkook datang mengejutkan Hyeri yang tengah melamun. Lelaki itu tahu apa yang seharusnya ia lakukan.
"Jungkook! Kau kembali!"
Betapa senangnya Hyeri melihat lelaki itu datang dimalam ini.
"Apa kau senang?" Tanya Jungkook, senyumannya menawan. Memikat siapa saja yang melihatnya.
"Ayo kita jalan-jalan!" Ajaknya.
Senyuman diwajah Hyeri memudar
"Aku tidak mau keluar Jungkook." Hyeri menolak, lantaran penyakit HIV yang dideritanya membuatnya harus membatasi diri dengan dunia luar. Dia telah meyakini setelah kedua orang tuanya enggan menganggapnya sebagai anak karena penyakit memalukan itu. Dunia luar tidak akan menerima manusia seperti dirinya. Pernah ia melakukannya, berhubungan dengan seseorang lelaki namun setelah lelaki itu tahu bhwa dirinya pengidap penyakit HIV, lelaki itu menghilang begitu saja. Setelah itu, Hyeri memutuskan dengan dunia luar. Hanya Paman yang selalu menyemangati.
Dan sekarang ada Jungkook juga menjadi semangat hidupnya.
"Tenanglah! Kan ada aku?" Jungkook mengulurkan tangannya. Hyeri menggeleng. Takut.
"Ayo kita jalan-jalan!" Jungkook meraih tangan Hyeri yang memakai piyama rumah sakit.
"Sebaiknya kamu ganti baju dulu. Aku tidak mau jalan dengan wanita yang memakai baju rumah sakit." Kata jungkook, ia menyuruh seseorang masuk. 2 suster yang membawa baju untuk Hyeri dan seorang perias. Malam ini Jungkook ingin melihat Hyeri terlihat seperti wanita pada umumnya. Wanita yang sehat, wanita yang bisa jatuh cinta kepada setiap pemuda yang ingin dia cintai, wanita yang memiliki impian lebih dari kehidupan yang tengah ia jalani.

Beberapa saat kemudian.
2 suster menggandeng Hyeri yang sudah didandani. Terlihat berbeda. Memakai gaun selutut dengan bahu terbuka.
Jungkook menghampiri, membelai rambut Hyeri yang terurai. Lelaki itu memakaikan jaket berwarna merah jambu.
"Malam ini akan terasa dingin." Ucapnya.
"Apakah ini tidak terlalu berlebihan?" Hyeri merasa canggung memakai pakaian yang diberikan Jungkook.
"Kau telah mengubah duniaku, sekarang aku yang merubah duniamu menjadi lebih menyenangkan. Bukankah kau yang mengajarkan itu padaku!"
"Tapi...."
"Sudahlah! Ayo kita berangkat!"
Jungkook memenuhi ruas jari Hyeri, memeganginya perlahan menuju keluar rumah sakit.
Malam ini Jungkook ingin menghabiskan malam ini dengan wanita yang membuatnya jatuh cinta. Dia akan mengatakan apa yang selama ini menggebu didadanya.

Back To The StarDonde viven las historias. Descúbrelo ahora