PROLOG

563 141 74
                                    

Dan duka menyangkarku dalam luka berkepanjangan.

-----------------------------

Nanti, cukup sapa aku dan bilang bahwa kau baik-baik saja.

-----------------------------

Adakah aksara antara rasa dan jarak?

~SOMEONE YOU LOVED~

"Pendarahan di kepalanya sangat fatal, kemungkinan untuk selamat sangat kecil. Dan kalaupun dia berhasil selamat dari kritisnya, dia harus kehilangan semua ingatannya secara permanen."

Seorang pemuda berjas putih yang biasa dipanggil Dokter Zayn itu menatap sendu pria paruh baya di hadapannya. Nanar kesedihan terlihat begitu kentara di mata dengan lingkar kerutan di sekitar mata tua itu. Hatinya saat ini begitu terguncang begitu mendengar sang putri semata wayang harus kehilangan semua ingatannya secara permanen karena kecelakaan.

Di sudut lain rumah sakit, seorang pemuda berjaket hitam dipadukan jeans hitam sekaligus dengan luka di pelipisnya nampak terguncang. Lorong rumah sakit yang mengarah langsung ke ruang opname dimana Zayn dan pria separuh baya itu berbicara menjadi tempat pemuda ini termangu.

Untuk pertama kali air mata kesedihan itu berhasil meluap dari mata elang sang pemuda. Kabar yang baru saja dia dengar begitu merobohkan semua kekuatannya. Gadis itu, gadis yang teramat dia cintai, teramat dia gugu dalam setiap helaan nafas kini tidak akan pernah lagi mengenal dirinya.

Pilunya, ketika cinta keduanya sudah mekar dan saling menyambut dirinya harus rela ketika nanti gadis itu menatap dirinya dengan asing. Sungguh, takdir kali ini begitu meggerus hatinya. Hati yang semula memang rapuh.

Dilihatnya Zayn yang nampak memeluk pria paruh baya itu sekilas, lalu pergi. Pria itu melepas kacamata yang bertengger di hidungnya untuk kemudian melihat ke arah pintu kaca yang menjadi akses bagi dirinya untuk melihat sang putri. Tangis itu pecah, pria paruh baya yang selama ini begitu tegar menerima semua cobaan berteriak putus asa.

Melihat kejadian itu, sang pemuda bersandar di tembok, menjatuhkan dirinya ke lantai dengan tangis tak bersuara.

"Bodoh!"

Dijambaknya rambut yang menyerupai seorang preman. Sekarang, hanya ada luka dan kesedihan yang memenuhi setiap sudut hatinya. Takdir begitu mempermainkan rasanya, begitu tega membelenggu hatinya dalam duka dan menjebaknya dalam kubangan luka.

Bersambung

Buat readers, terimakasih udah nyempetin baca cerita aku😁

Saran dan kritik aku tunggu di kolom komentar, dan jangan lupa vote!😊

Someone You LovedWhere stories live. Discover now