Make it Easier

991 149 23
                                    

Yuhu~

Aku kembali setelah menghilang dari semua cerita :')

Ada yang kangen?


Happy reading!^^



~°~°~



Aku menyandarkan punggungku pada kepala ranjang. Aku memeluk kakiku dan merenung sejak tadi—entah sudah berapa lama. Aku ragu untuk keluar, bahkan sekadar menurunkan kakiku dari ranjang.

Aku sempat tercengang dan terharu karena Aera Eonni mau mencariku jauh-jauh dan melawan fobianya akan ketinggian demi menemuiku. Namun sekarang aku dilanda rasa bingung. Aku tidak tahu harus bicara apa pada Aera Eonni dan Bang Chan. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan tentangku. Aku juga tidak tahu kenapa mereka tiba-tiba memutuskan kemari.

"Aaaaaaaa!"

Aku mendengar suara teriakkan Jason dan Aera Eonni dari luar. Aku sempat panik dan hendak turun. Namun aku mengurungkan niat karena suara tawa terdengar jelas setelahnya.

"Huaaaaa eotteoke?!" Aku menjatuhkan tubuhku dan berguling. Kututup kepalaku dengan bantal, berusaha untuk berpikir. Aku tidak mungkin terus bersembunyi di sini, kan? Apalagi aku sudah lapar.


Ceklek ...


"Kau tidur?"

Aku sedikit menggeser bantal di atas kepalaku dan manatap Minho dari celah. "Kau mencariku?"

"Istriku pamit untuk mandi tapi tak kembali setelah satu setengah jam. Menurutmu aku takkan mencari?"

Minho melangkah lebih dekat. Aku segera mengubah posisiku menjadi duduk dan memperhatikan Minho sampai ia duduk di depanku.

"Kau terlalu kentara menghindar. Aku khawatir," ujarnya kemudian meraih tanganku, memainkan jemariku.

Aku menghela napas. Aku juga ingin keluar dan berkumpul dengan yang lain. Tapi aku takut.

"Menurutmu apa yang mereka pikirkan tentangku?" tanyaku.

Minho tersenyum lebar. "Kau ya kau, Shin (y/n). Menurutmu apa lagi?"

"Bahkan setelah apa yang telah kulakukan ..."

"Kita lakukan," ralatnya. "Mereka saja biasa padaku, apalagi kau? Lagi pula posisinya aku yang lebih salah. Jadi santai saja dan hadapi oke? Ini baru mereka, belum orang tuamu."

"Kau benar," sahutku ragu.

"Sana keluar ... Eric tampaknya kesulitan mencari sesuatu. Aku ingin membantunya tapi aku tak terlalu hapal tata letak apartemen ini."

Aku tersenyum kemudian mengangguk. Aku segera turun dari ranjang, berjalan beriringan dengan Minho keluar dari kamar.

Jason tengah bermain dengan Aera Eonni, Eric berkutat dengan laci, sementara Bang Chan sibuk dengan ponselnya. Begitu aku mendekat, Bang Chan mendongak dan tersenyum.

"Apa kau punya bantal dan selimut tambahan?" tanyanya. "Sepertinya nanti malam aku akan tidur di sofa."

"Di kamar saja," sahut Minho. "Di sini ada dua kamar. Kau bisa menempati kamar yang kosong itu denganku. Aera biar tidur dengan (y/n) dan Jason. Eric, kau mau menginap?"

Cruel Destiny [Stray Kids Imagine Project]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن