Classic Story

1.1K 214 144
                                    

Aku kembali lagi pada cerita ini~

Aku baru menyadari bahwa pembacanya bertambah. Waktu awal tuh aku mau update nunggu-nunggu dulu sampe vote 30 sampe setengah mati. Love you guys 😭❤️

Semoga aku bisa rajin update. Sorry banget lama ngilang, aku sakit dan sempet masuk rs juga :')


Happy reading!^^



~°~°~



Aku setengah berlari menuruni anak tangga karena bell rumah terus berbunyi. Aku hampir tergelincir karena terburu-buru, tetapi bisa menyeimbangkan diri dan sampai di depan pintu dengan selamat.

Aku mengembuskan napas dan sedikit merapikan rambutku sebelum membuka pintu. Mataku membulat, tetapi bibirku spontan menyunggingkan senyum.

"Ohh! Mommy, Daddy, kalian menyusulku ke sini?!" pekikku antusias. Saking kerasnya suaraku terdengar, Aera Eonni yang tertidur pulas di ruang televisi terbangun dan langsung menghampiri.

"Omo! Mommy, Daddy!"

Aku langsung menyingkir dari pintu ketika Aera Eonni berhamburan ke arah pintu dan merengkuh kedua orang tuaku yang baru tiba dari London. Ia langsung menangis dalam pelukan mereka, bahkan ibuku ikut menangis karenanya.

Maklum saja ... mereka sudah beberapa tahun tidak bertemu. Berbeda dari diriku yang sempat kembali ke London dua tahun lalu dan mengunjungi mereka sesekali. Terakhir mereka bertemu adalah di acara wisuda Aera Eonni. Orang tuaku tak menemukan waktu luang lagi untuk mengunjungi anaknya di Korea. Dan Aera Eonni ... takut ketinggian sehingga tidak bisa melakukan perjalanan udara yang amat panjang.

"Hey, wanna join us?" tanya ayahku dengan senyuman lebarnya.

Aku memutar bola mataku, pura-pura kesal karena mereka tak memberi kabar terlebih dahulu—kuharap mereka tidak memeriksa kamarku yang seperti kapal pecah. "Ohh, come on. Should I?"

Ayahku mengedikkan bahu. Aku terkekeh geli kemudian bergabung bersama mereka untuk saling memeluk dalam haru.

Setelah acara berpelukan, aku membantu mereka membawa koper dan sedikit merapikan kamar yang akan mereka pakai sementara Aera Eonni memasak untuk mereka. Semuanya tampak spesial meski aku baru bertemu mereka dua pekan ke belakang, sebelum aku dapat kabar mengejutkan dan harus terbang lagi ke Korea. Ini pertama kalinya kami berkumpul dengan anggota keluarga lengkap setelah bertahun-tahun.

"Hya! Kenapa kau mengambil jatah kalguksu-ku?! Ambil sendiri sana!"

Aku terkekeh geli ketika Aera Eonni meneriakiku. Ayah dan ibuku ikut tertawa melihat pertengkaran kecil itu. Aku hampir tersedak karena tertawa, tapi Aera Eonni mengambilkan minum untukku meski tampak sangat kesal karena aku mencuri makanannya.

"Ngomong-ngomong," tawa kami terhenti karena Aera Eonni bicara, "kenapa kalian tiba-tiba datang ke Korea? Maksudku, ini pasti bukan hanya soal liburan atau kunjungan."

"Kami memang berniat tinggal sedikit lebih lama dari biasanya," ucap Mommy. "Selain memang ada pekerjaan di sini, kami berencana untuk menemui teman lama dan juga menghabiskan waktu dengan kedua anak cantik kami. Kalian pasti perlu hiburan, kan?"

"Oww, aku jadi curiga," ucapku asal. Tapi ibu dan ayahku hanya menyunggingkan senyum.

Setelah makan bersama, aku memutuskan untuk naik ke lantai dua. Tidak melakukan apa-apa ... hanya berbaring di kamar dan merenungkan semua kesalahanku. Aku tak bisa lupa ... bahkan tak pernah berhenti memikirkan seberapa banyak dosa yang kuperbuat.

Cruel Destiny [Stray Kids Imagine Project]Where stories live. Discover now