TIGA PULUH TIGA

1.4K 146 44
                                    

Happy Reading

"Penyesalan gak akan bisa merubah semuanya seperti semula."

***

"Nk, lo mau ke mana?" teriak Diva ketika melihat Nk yang baru saja datang ke kelas, langsung menyimpan tasnya dan pergi lagi keluar.

Diva berlari mengejar Nk, dan menghubungi Jua, Mungga, dkk.

"Nk mau ke mana sih?" tanya Diva sendiri sambil berjalan mencari Nk dengan cemas. Karena tadi ia melihat, ketika Nk keluar dari kelas, wajahnya sudah kusut dan tak bersemangat. Ia takut terjadi apa-apa dengan Nk.

***

"Mungga," teriak Diat dan menghampiri Mungga.

Mungga yang merasa terpanggil langsung mencari sumber suara, dan melihat Diat yang berjalan mendekatinya, ia langsung malas dan tak ingin berbicara dengannya.

"Apaan?" tanya Mungga malas.

"Gue mau nanya," kata Diat sambil mengimbangi jalannya Mungga.

"Paan?"

"Katanya Aca sama Ajeng yah?"

"Menurut lo?" jawab Mungga dengan malas, benar-benar malas.

"Gue cuma nanya doang," kata Diat

"Harus yah sama gue?" tanya Mungga sambil melihat kearah Diat.

"Kan lu sahabat gue Mung," jawab Diat tanpa rasa bersalah.

"Sahabat? Yang berani nusuk dari belakang? Yang berani ngehina sahabatnya sendiri? Yang ngekhianatin sahabatnya demi cewe? Itu yang namanya sahabat?"

"Gue nyesel bro," kata Diat

"Penyesalan lo gak bakal bisa buat semuanya berubah seperti semula," kata Mungga sambil meninggalkan Diat dengan rasa bersalahnya.

Bersalah dan menyesal. Karena, ia rela meninggalkan sahabat-sahabatnya demi cewek yang gak tau diuntung. Ia sekarang tau, Ajeng mendekatinya hanya ingin mencerai beraikan persahabatan mereka dan bisa mendapatkan Aca seutuhnya. Namun, beralih kepada sifat Aca yang ia ketahui berubah. Apa yang terjadi?

Mungga berjalan menuju kearah kelasnya, dan melihat Diva yang sedang terlihat cemas.

"Div, lo kenapa?" tanya Mungga ketika sudah dekat dengan Diva.

"Lo ke mana aja si? Gue udah ngabarin lo tapi gak ada jawaban sama sekali dari lo, lo itu kemana si Mung?" tanya Diva dengan emosi.

"So-sorry, Hp gue tadi di silent jadi gak kedengeran. Emang ada apa?" tanya Mungga.

"Nk tadi keluar kelas Mung, gue khawatir sama dia, ada yang bilang Aca udah keluar Rumah Sakit, terus udah masuk sekolah," terang Diva pada Mungga.

Mungga lantas melepaskan tasnya, dan memberikan kepada Diva.

"Gue cari dulu, simpen tas gue," kata Mungga sambil berlari.

"Gue ngasih tau Jua dulu, nanti gue nyusul," teriak Diva pada Mungga yang sudah berlari.

Mungga mengacungkan jari jempolnya di sela-sela larinya.

My Boyfriend Is A BadBoy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang