DUA PULUH DELAPAN

1.6K 155 17
                                    

Happy Reading

"Gak butuh janji manis kalo ujung-ujungnya berakhir sadis."

-Nk

***

"Ada hubungan apa lo sama Ajeng?" tanya Aca mendekat kearah Diat.

"Gue sama Ajeng itu temenan," jawab Diat.

"Temen? Terus lo anggap kita apa bangs*t?" geram Putra dan hampir menonjok Diat namun ditahan oleh tangan Aca yang menyuruhnya berhenti. Putra hanya bisa menonjok udara hampa.

"Gak yakin gue, kalian cuma temenan? Cih," kata Aca sambil meludah dihadapan Diat.

"Maksud lo apa?" sekarang geram Diat karena terus dipojokkan.

"Maksud gue, pasti ada sesuatu lebih diantara kalian," kata Aca lagi.

"Gue sama Ajeng hanya teman baik," jawab Diat lagi.

"TEMAN BAIK KATA LO? TEMAN BAIK MANA YANG RELA MENCELAKAKAN ORANG YANG YANG GAK BERSALAH, dan itu Nk. Lo tau kan gue sayang banget sama dia, but? Kenapa Yat? Kenapa lo lakuin itu? Lo bersekongkol sama Ajeng buat nyelakain Nk? MUNAFIK!" geram Aca sambil meludah kembali dihadapan Diat.

"KARENA GUE SUKA SAMA AJENG, KALIAN PUAS?" teriak Diat geram karena merasa dipojokkan terus menerus.

Aca bertepuk tangan. "Thanks lo udah jujur. Cewek selingkuh dengan cowok bangsat. Couple yang sempurna," kata Aca sambil melenggang pergi.

"Cowok penghianat sama cewek gak punya hati. Couple yang menakjukan," kata Mungga melakukan hal yang sama seperti Aca.

Amri hanya bertepuk tangan tepat dihadapan Diat lalu berjalan pergi menyusul Aca dan Mungga.

Tersisa Putra. Putra hanya diam ditempat sambil melihat tajam kearah Diat yang sedang melihatnya.

Putra mendekat dan...

Bugh...

"Itu buat lo yang menjadi seorang bangsat."

Bugh...

"Itu buat lo yang udah jadi penghianat."

Bugh...

"Dan itu ucapan dari gue, selamat menderita bersama Ajeng."

Setelah mengucapkan itu, Putra langsung pergi meninggalkan Diat yang yang sudah tersungkur ke tanah sejak pertama Putra memukulnya.

Aca dkk sekarang pergi ke gerbang sekolah. Ada apakah disana? Bagi kalian yang menjawab bolos, mungkin jawabannya tidak seperti itu.

Aca dkk menunggu seseorang datang di sana. Beberapa menit kemudian, ada sebuah mobil dan menurunkan seseorang disana.

"OCES!" teriak semuanya terkecuali Aca pastinya. Aca hanya tersenyum menyambut kedatangan Oces.

"Woi bro," sapa Oces ketika sampai dihadapan Aca dkk

"Ke mana aja lo tai," kata Amri sambil memukul tangan Oces lumayan kencang.

My Boyfriend Is A BadBoy [END]Where stories live. Discover now