DUA PULUH TUJUH

1.7K 160 27
                                    

Happy Reading!

"Kalo cewek udah bilang gpp itu artinya ada apa-apa."

***

"Nk? Sama Rafi?" kata Mungga ketika melihat Nk dan Rafi yang sedang duduk di dekat lapang basket. "Gue samperin atau enggak yah?" tanya Mungga sendiri.

Akhirnya Mungga memutuskan untuk tidak menghampiri Nk dan berbalik hendak kembali ke teman-temannya.

Sementara itu, keadaan Nk sekarang sedang kacau, rambutnya agak acak-acakan, matanya sembab dan ia tidak bisa berhenti menangis.

"Udah Nk, jangan nangis terus," kata Rafi sambil mengelus pundak Nk.

"Gak bisa Raf, air matanya keluar terus" keluh Nk  dan menagis lagi.

"Emang kenapa sih?" tanya Rafi pada Nk, ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi-jadi Aca itu pelukan sama Ajeng tadi, Fi. Gue liat dengan mata kepala gue sendiri," kata Nk sambil menundukan kepalanya.

"Hah? Apa?" tanya Rafi kaget mendengar penjelasan Nk barusan.

"Aca sama Ajeng Rafiiii," kata Nk merengek dan menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya.

"Ajeng?" tanya Rafi lagi dan lagi memastikan.

"Ish apaan dah lo, iya sama Ajeng. Ngapa sihh," kata Nk sebal. Entah Nk lupa atau bagaimana, bahwasannya Ajeng itu adalah pacar Rafi, dan Ajeng meminta putus tadi pagi, namun Rafi menolak.

"Gqk mungkin," kata Rafi tak percaya.

"Mungkin!" geram Nk.

"Ah masa."

"Ah bodo amat dah," akhir Nk lalu diam dan memperhatikan para pemain basket.

Ketika Nk memperhatikan satu persatu cowok yang tengah bermain basket, tatapan Nk tertuju pada seorang cowok yang berjalan melewati tengah lapangan.

"Eh Nk, gue ke ruang kepala sekolah dulu yah, katanya ada murid baru," kata Rafi pamit dan meninggalkan Nk yang masih memperhatikan cowok tadi.

"Ko gue kayak familiar yah sama dia," kata Nk pelan pada diri sendiri.

Nk memutuskan untuk kembali ke kelas, karena ia tau, bahwa ada Jua dan Diva yang tengah menunggunya.

"Nk lo kemana sihhh," kata Jua berteriak ketika melihat Nk masuk kedalam kelas.

"Brisik," kata Nk sensi.

"Anjir sensi amat dah," kata Diva.

Nk memilih duduk dan menenggelamkan kepalanya diatas meja. Nk ternyata menangis kembali ketika ingatannya kembali mengingat kejadian Aca dan Ajeng tadi.

"Lah anjir tadi sensi sekarang nangis," kata Jua

"Gue gak nangis," kata Nk membela diri sendiri.

"Kalo gak nangis, kenapa lo ngeluarin air mata markonah," kata Diva sedikit sebal.

"Gak tau, air matanya keluar sendiri," kata Nk sambil mengelap air matanya yang menuruni pipinya.

My Boyfriend Is A BadBoy [END]Where stories live. Discover now