👫 twenty three - i got you

Mulai dari awal
                                    

"Jadi, menurut lo, Luna suka sama Alex gitu?"

"Ya." Ryan mengangguk. Kemudian ia menatap Alex. "Sebelum hari ini, lo ada ngapain gitu sama Luna?"

Alex mencoba mengingat-ngingat, namun ia rasa, ia tidak melakukan apa-apa dengan Luna. Hanya seperti biasa saja.

Melihat Alex yang hanya diam, Ryan kembali membuka suara. "Semalem, mungkin?"

Ingatan Alex kembali melayang-layang. Ketika ia akan menggeleng, ia mengingat sesuatu. Tapi masa iya, karena semalam?

"Gue cium pipinya. Tapi itu udah bi—"

"Nah itu! Mungkin Luna baper sama lo!" seru Ryan.

Keenan yang daritadi hanya diam kini buka suara. "Lah biasanya juga Alex asal nyium pipi Luna. Kenapa baru sekarang bapernya." kata Keenan.

"Ya, kan, kalo digituin terus lama-lama bisa baper. Alex cowok, Luna cewek, ya ga salah kalo Luna-nya baper." jelas Ryan. "Gini ya, yang sedarah aja bisa suka sama saudaranya, ya walaupun jarang ada kasusnya. Apalagi yang ga sedarah? Ya gas aja."

"Kok lo tau banget beginian sih?" heran Alex yang diangguki Keenan.

Ryan cengengesan. "Dari novel-novel sepupu gue."

Keenan langsung menabok punggung Ryan, disusul Alex yang menyentil kencang kening Ryan.

"Astaga, gue udah kasih pencerahan, malah dianiaya."

🌈🌈🌈

Erano memperhatikan seorang gadis dari kejauhan. Gadis berambut cokelat dengan tas berwarna putih yang bertengger di bahunya. Gadis imut itu berjalan menghampiri seseorang yang sudah menunggunya di depan mobil.

Mereka terlihat mengobrol sebentar kemudian masuk ke dalam mobil. Hilang dari pandangan Erano.

Erano menghela napas. Benar, ia menyukai gadis itu. Sejak pertama kali melihatnya dengan seragam SMP TSHS ketika pertama kali menjadi murid SMA.

Harapannya langsung pupus, ketika tau kalau gadis itu adalah adik angkat dari seorang Xavier Alexander Skye.

Saat acara perkemahan lalu, ia mencoba mendekati Luna, namun Alex menghalanginya. Ia bisa melihat rasa takut kehilangan yang besar saat menatap mata itu. Ia tidak ingin kembali mengambil milik Alex.

Erano tau, ia salah membantu Angel waktu itu. Sungguh, ia tidak ingin berurusan dengan Alex. Namun, Angel adalah temannya, jadi ia membantunya.

"Mending cari yang lain." Erano menoleh ke sampingnya.

Keenan menatap Erano. "Dia punya Alex."

Erano mengangguk. Mungkin ia memang hanya boleh mengagumi dari jauh saja.

"Pulang." kata Keenan. Lalu ia melesat dengan motornya meninggalkan Erano.

Mulai saat ini, ia tidak akan mengusik kedua manusia itu.

🌈🌈🌈

Luna berjalan menuju parkiran, karena Alex mengiriminya pesan kalau ia menunggu diparkiran.

Lupakan tentang semalam, lupakan tatapan dalam itu, lupakan ciuman di pipinya. Waktunya hanya tiga hari. Ia akan terus menempel pada Alex dalam tiga hari itu.

Demi Alex. Agar Angel si nenek sihir tidak menganggu kakak tersayangnya. Tidak membuat kakaknya terluka.

"Kak, maafin Luna udah diemin kakak." kata Luna saat sampai didepan Alex.

Alex tersenyum. "Gapapa."

Dasar Ryan, lihat, Luna bahkan baik-baik saja sekarang. Tidak menunjukkan tanda-tanda yang tadi ia sebutkan. Itu tandanya Luna memang tidak menyukainya.

"Yuk pulang." ajak Alex. Mereka berdua memasuki mobil dan meninggalkan sekolah.

"Kak ke taman ya." ucap Luna sambil menoleh ke arah Alex.

"Iya, sayang." Luna langsung terdiam. Jantungnya, Luna menggeleng, sisa tiga hari lagi, ia tidak boleh memikirkan itu dulu.

Merasa keheningan mulai menyapa, Alex kembali membuka suara. "Mau ngapain ke taman?" tanya Alex.

"Mau main sama kakak."

Alex memakirkan mobilnya di pinggir taman. Taman terlihat sepi, karena dilingkungan ini tidak banyak anak-anak.

"Yaudah. Ayo kita main." Alex keluar dari mobil disusul Luna.

Luna langsung berlari menjauhi Alex. "Kakak! Ayo kejar aku!" teriaknya sambil tertawa.

"Awas aja kamu!" Alex berlari cepat mengejar Luna yang sudah jauh.

Mereka berdua berlari memutari taman sambil tertawa, tidak sadar kalau mereka bukan lagi anak kecil.

Luna menoleh kebelakang, matanya langsung melotot melihat jaraknya dengan Alex sudah tidak jauh lagi. Ditambah dengan smirk yang Alex tunjukkan, membuat jantungnya semakin memompa dengan kencang.

Belum sempat Luna kembali menolehkan kepalanya, tangannya langsung ditarik, membuat tubuhnya berputar dan menabrak Alex.

Tubuh mereka berdua yang belum seimbang, membuat mereka terjatuh dengan Luna dibawah Alex.

Satu tangan Alex menahan kepala Luna, dan satunya lagi menahan tubuhnya agar tidak menimpa Luna. Sedangkan tangan Luna otomatis menurunkan roknya yang tersingkap.

Nafas mereka masih tidak beraturan. Dengan jarak kedua wajah mereka yang tidak begitu jauh, Alex bisa melihat mata indah Luna.

Luna tertawa pelan menyembunyikan kegugupannya.

Alex tersenyum miring. "I got you."

🌈🌈🌈

*TSHS : Thalassa Skye High School.

holla! hello! haii! aku comeback membawa alex dan luna!! horeew! sorry yaa lama ga up.

kayaknya aku bisanya up seminggu sekali deh. gimana? setuju ya aku up seminggu sekali. kalo banyak waktu, aku bakal up secepatnya.

lagiii dan akan selalu bilang makasiii yang udah mau vote dan comment!! thanks for supporting me too😚❤️

thanks for reading, jangan bosen sama alex luna yaa dan sorry kalo ada kekurangan.

Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang