👫 two - sandwich doang?

96.2K 4.5K 279
                                    

"Baik anak-anak, kerjakan halaman 20 sampai 25 untuk pr kalian. Sampai disini dulu pertemuan kita. Kalian boleh istirahat," ujar Miss Leva, lalu meninggalkan kelas.

Kelas menjadi ramai, beberapa orang mulai keluar untuk menuju ke kantin atau sekedar ke kamar mandi untuk membuang air. Di Thalassa Skye High School, menerapkan peraturan 'tidak boleh ke toilet saat sedang kegiatan belajar dan mengajar' itu berlaku bagi semua murid bahkan guru dan tentunya semua murid menaatinya.

Alex dan kedua temannya, Ryan dan Keenan keluar dari kelas mereka, XII-Ipa A. Seperti biasa, mereka menuju ke kelas Luna dahulu, baru nanti akan ke kantin bersama-sama.

Selain Alex, Keenan juga memiliki seorang adik yang ternyata adalah teman Luna, yaitu Anna. Jadi, ya sekalian saja.

"Permisi, ada Luna?" tanya Alex kepada salah satu siswi yang tidak Ia ketahui namanya.

"A-ada kak," jawab siswi tersebut, lalu langsung masuk ke dalam kelasnya untuk memanggil Luna.

Tidak lama kemudian Luna, Liana dan Anna keluar dari kelas.

"Hey adik-adik manis," sapa Ryan sambil menaik turunkan alisnya.

"Hai, Kak Ryan," jawab mereka bersama.

"Gatel lo, Yan," kata Keenan, kakak Anna.

"Ya masalah buat lo? Mereka aja sans, ya kan, Na?"

"Lo manggil 'na' yang mana, bodoh? Mereka bertiga namanya sama," kata Alex.

"Semua."

Alex dan Keenan menggeleng-gelengkan kepala mereka. Bagaimana bisa mereka bersahabat dengan si konyol ini. Sedangkan Luna, Liana dan Anna tertawa kecil, melihat kekonyolan kakak kelasnya itu.

"Luna, ayo," kata Alex sambil menggandeng tangan Luna.

Luna hanya mengangguk dan mereka berenam mulai berjalan bersama. Meskipun tangan kanannya di genggam oleh Alex, Luna tetap mengobrol dengan Liana dan Anna. Mengabaikan kakaknya yang sekali-kali mengelus punggung tangannya.

Mereka berenam selalu menjadi pusat perhatian di sekolah. Alex dan Luna adalah anak dari pemilik sekolah. Keenan dan Anna adalah anak dari aktor terkenal. Ryan pun tidak kalah, di umur yang masih terbilang muda, Ryan adalah salah satu pemilik dari cafe yang dekat dengan sekolah. Sedangkan Liana adalah seorang model remaja.

Dengan paras yang tampan dan cantik, menambah nilai plus untuk mereka. Satu kata untuk mereka, perfect.

Tapi masih pada jomblo😂

✖️✖️

Kini mereka sudah berada di kantin, mengantri untuk mendapatkan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mereka sudah berada di kantin, mengantri untuk mendapatkan makanan. Masing-masing membawa satu nampan. Alex mengambil nasi dengan ayam rica-rica dan minumnya es jeruk, sedangkan Luna hanya mengambil sandwich dan sekotak susu.

Setelah mereka mengambil makanan, mereka memilih untuk duduk di meja sebelah kaca.

"Luna, kamu serius makan gitu doang?" tanya Anna.

Alex pun melihat makanan yang diambil Luna. Ia baru menyadari kalau Luna hanya mengambil sandwich.

Dengan senyuman Luna menjawab, "Iya." Lalu mulai memakan sandwichnya. Yang lainnya juga mulai memakan makanan mereka.

"Kamu kenyang makan gitu doang, Na?" tanya Keenan setelah menghabiskan makanan yang ada di mulutnya.

"Kenyang kok kak."

"Nih, kamu makan bareng kakak," kata Alex sambil menggeser piringnya.

"Hm? Gausah kak, aku kenyang kok makan gini doang," kata Luna sambil tersenyum.

"Nanti kamu sakit, Lunaa."

"Ngga us—"

"Hush, kalian berdua berisik banget. Udah deh gini aja, Luna, kamu makan aja bareng Alex. Kamu tau sendiri Alex protektif banget," ujar Ryan jengah.

"Dan lo, Alex, suapin paksa aja noh kalo gamau makan," lanjut Ryan, lalu kembali memakan mi ayamnya dengan tenang.

"Iya juga ya," gumam Alex. "Luna, buka mulutnyaa, aaa."

"Ih kakak, aku udah gede, gamau ah!" teriak Luna.

Karena suara Luna yang cukup keras, hampir semua orang yang ada di kantin melihat ke arah meja mereka. Ingin tau, kini, apa yang menyebabkan Luna berteriak kesal.

Keenan, Ryan, Liana dan Anna pun tertawa menyaksikan mereka berdua.

"Ayoo Luna, Kakak gamau kamu sakit."

"Gamauu kakakk," rengek Luna.

Alex pun menghela napas, Ia pun memakan makanannya yang sudah ada di atas sendok. Beberapa kali di kunyah, lalu Ia telan. Dan dengan gerakan cepat...

Cup.

"Aaaaa."

"Hukuman buat kamu yang gak mau makan," bisik Alex diantara seisi kantin yang sedang heboh, akibat perbuatannya barusan.

"Kakakkk, aku jadi maluu," rengek Luna sambil mengusap pipi nya yang tadi di cium oleh Alex.

Ryan, Keenan dan kedua teman Luna terkekeh pelan. Bagi mereka hal itu sudah biasa mereka lihat. Apalagi Ryan dan Keenan, mereka berdua sudah berteman dengan Alex hampir 3 tahun. Ryan dan Keenan bahkan tau kalau Luna hanya adik angkat Alex.

✖️✖️

"Luna, udah dong, jangan diem mulu," kata Liana membujuk Luna.

Sejak kembali dari kantin hingga pulang sekolah, Luna menjadi pendiam dengan bibir agak maju. Seperti orang yang sedang ngambek, atau memang sedang ngambek?

"Iya Luna, udah dong. Lagian, kan, Kak Alex udah biasa berbuat kayak itu," kata Anna, ikut-ikutan membujuk Luna.

"Tapi tadi di kantin, Na. Kan, aku jadi malu," kesal Luna dan semakin memajukan bibirnya.

Mereka bertiga kini berada di lobi sekolah, menunggu Alex dan Keenan. Sedangkan Liana sedang menunggu supirnya.

Liana dan Anna tertawa pelan. Gemas sekali dengan tingkah Luna yang seperti anak kecil yang tidak diberikan permen.

"Yaudah, nanti kamu tinggal bilang sama Kak Alex, jangan cium-cium sembarangan lagi," ucap Anna yang diangguki Liana.

"Oke, nanti aku bilangin."

Liana dan Anna semakin tertawa. Lihat, polos dan lucu sekali Luna. Pantas saja Alex selalu menjaganya, ternyata adiknya sepolos ini.

Tinn tinn.

Suara klakson mobil terdengar oleh pendengaran mereka bertiga, ternyata Alex sudah menunggu Luna. Dengan segera, Luna menghampiri mobil kakaknya dan berpamitan kepada kedua temannya.

✖️✖️

menye bgt ga sih? wkwk. semoga kalian sukaa, sori kalo ada kekurangan.

vote comment yaa😊

thanks for reading 😇
luvv quena

Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang