16. Jenguk

220 57 28
                                    

Tadi sepulang sekolah, Olive memaksa Azka untuk ikut kerumah Fei.

Awalnya Azka menolak karena ia tak terbiasa membawa orang lain naik motor bersamanya selain Fei tapi karena Olive terus memaksanya, ia akhirnya mengalah.

Olive masuk kerumah Fei setelah dipersilakan oleh mamanya.

Baru sampai diruang tamu, matanya sudah disuguhkan dengan pemandangan yang tidak akan ia percayai jika hanya mendengar itu dari cerita orang lain.

Matanya terkunci pada tiga lemari kaca penuh berisi piala. Pandangannya kini tersapu pada dinding ruang tamu tersebut yang hampir dipenuhi dengan berbagai medali.

Ia jadi percaya dengan apa yang diucapkan Azka pagi tadi. Fei itu anaknya pintar,baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Tapi ... apa hal yang merubah Fei jadi malas seperti sekarang? Hal itu masih jadi misteri menurut Olive.

“Biasa aja liatnya,” tegur Azka yang melihat Olive hampir tak berkedip memandangi piala-piala milik Fei.

“Ini semua, punya Fei?” Olive bertanya ragu-ragu.

Azka mengangguk.

“Wow," Olive berseru takjub. Bagaimana bisa Fei mengumpulkan piala sebanyak ini padahal ia anaknya malesan kalau dikelas.

“Ini piala-piala dia waktu masih SD sama SMP,” jelas Azka.

Tak lama kemudian Mama Fei datang dengan membawakan nampan berisikan cemilan dan minuman dingin.

“Aduh Tante, gak perlu repot-repot," Olive berkata sopan.

“Gak repot kok. Sudah lama teman Fei gak main kerumah,” sahut Mama Fei sambil tersenyum manis.

Olive mengangguk, kemudian Mama Fei mempersilakannya mengambil cemilan dan minumannya setelah itu beliau memanggilkan Fei yang berada dikamarnya.

“Fei!” seru Olive ketika melihat Fei datang dengan baju tidur bergambar Winnie the Pooh dan rambut yang dicepol berantakan sambil membawa sekotak tisu.

“Ya ampun, gue kangen banget sama lo.” Olive memeluk Fei erat.

“Liv, lepasin, entar lo ketularan," Fei berkata dengan suara yang serak.

Olive melepaskan pelukannya sambil tersenyum menyengir, “hehe, maafin gue yah,” katanya sambil menangkupkan kedua tangannya.

“Iya,” jawab Fei singkat.

“Fei lo tau nggak, kelas sepi banget tanpa lo. Gue kesepian.” Olive mulai bercerita meskipun hanya dibalas Fei dengan anggukan atau deheman tapi ia tetap melanjutkan bercerita.

Azka hanya memperhatikan sedari tadi, ia sedikit terabaikan.

“Oh ya, Fei. Ini semua piala punya lo?” Olive bertanya lagi, padahal tadi ia sudah bertanya pada Azka.

“Iya," jawab Fei seadanya.

“Kok bisa? Keren banget lo, Fei,” puji Olive tapi Fei tidak tersenyum. Ia hanya menunduk. Baginya piala-piala itu adalah bukti kelemahannya.

“Emmm tapi Fei, lo kok nggak--” belum sempat Olive menyelesaikan kata-katanya, Fei bersin dengan suara yang keras sekali.

“Haaatchiii ....”

Fei bersin berulang kali, diambilnya tisu dan kemudian ia berdiri, “Sorry Liv, kayaknya gue mau balik kekamar aja deh lagi,” pamitnya. Setelah itu ia kembali kekamar dengan membawa tisunya.

Olive hanya mengangguk dan mengatakan semoga Fei cepat sembuh. Sedikit kecewa karena belum sempat menanyakan hal yang membuatnya penasaran pada Fei.

Olive mengambil tasnya, berpamitan pada Mama Fei. Azka mengantarnya sampai depan pintu.

“Thanks yah, Ka. Udah mau nganter gue jenguk Fei.”

Azka mengangguk.

“Olive,” panggil Azka.

Olive menoleh menatap Azka penasaran, “gue saranin jangan tanya sama Fei alasan dia jadi berubah kayak gini kalau lo masih mau temenan sama Fei.”

Mata Olive membelalak, sedikit tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Baru saja ia ingin bertanya kenapa tapi Azka sudah lebih dulu berkata, “jangan tanya gue alasannya kenapa, karena gue gak akan pernah ngianatin Fei,” katanya. Kemudian ia berbalik, menutup pintu meninggalkan Olive yang masih berdiri ditempatnya tak bergeming.

Dalam pikirannya bertanya-tanya, ada apa dengan Fei sebenarnya?

Ia ingin tahu tapi dia dilarang untuk tahu.

Seberapa rahasia kah masa lalu Fei untuk diungkit kembali?

Tbc ...

---

Holla, ada yang kangen sama cerita ini? -Gak ada Ra!-

Gimana sampai sini ceritanya? Masih suka sama Fei dan Azka? Atau udah mulai ngebosenin ceritanya?

Kalau masih suka, selamat! Partnya masih banyak jadi kalian masih bisa lama-lama bareng Fei dan Azka.

Btw jangan lupa vote dan komen yah gaes.

Salam Ranisa :)

Change My Lazy Girl (Tamat)Where stories live. Discover now