27.

361 25 5
                                    

Happy reading


Seperti apa yang johnny, Kai dan ayahnya katakan, ia harus berbicara dengan Xiumin. Entah apa yang akan Xiumin katakan pada Sehun, ia harus bersiap dengan semua kemungkinan. Ya, kemungkinan bahwa Xiumin akan menolak kembali.

Sehun begitu resah, duduk di kursi penumpang taxy yang ia tumpangi.

"paman, bisa lebih cepat" ujar sehun pada pengemudi Taxy. Sunggung Sehun tak bisa tenang saat ini. Ia harus memperjuangkan cintanya lagi, sebelum terlambat.

"maaf tuan, ini sudah semaksimal yang saya bisa, tapi tuan bisa lihat sendiri jalanan begitu padat"

Benar, entahlah kenapa tiba tiba jalanan begitu ramai. Sehun dibuat kesal dengan ini, ia mremat ponsel di tangannya.

Sampai dikediaman keluarga Kim sehun tak mendapati mobil Xiumin ataupun Kai di pelataran rumah mereka, 'apakah mereka belum kembali?' batis Sehun seraya berjalan kedalam rumah .

"nak sehun mencari nak Kai?" seorang wanita paruh baya menyambutnya dari depan pintu dapur saat mendapati Sehun berada di dalam rumah itu.

"ya bibi, apa mereka sudah pulang? Aku tidak melihat mobil mereka didepan." Sehun mengedarkan pandangannya kepenjuru rumah,

"belum nak, tunggu saja , mereka sebentar lagi pasti pulang" ujar Kang Anjuma, dan diangguki oleh Sehun.

Sehun berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua, dimana kamar Kai berada. Hingga langkahnya terhenti saat berada didepan pintu kamar Xiumin. Dilihatnya pintu sedikit terbuka, entah dorongan apa yang membuat Sehun kini masuk kedalam kamar mantan kekasihnya itu.

Sehun mngitari kamar Xiumin yang didominasi warna pink itu, entah apa yang ia cari, ia hanya ingin melihat lihat. Hingga sampai dimeja belajar Xiumin, ia tersenyum tipis saat mendapati foto mereka berdua pasih terpajang di meja itu, hanya saja foto itu sedikit tertutup tumpukan buku.

Ia jadi teringat saat pertama ia bertemu Xiumin, dan bagaiman mereka menjadi sepasang kekasih, bagaimana saat ia memeluknya, bagaimana mereka melewati waktu yang terhitung lama, hingga akhirnya kini mereka menjadi dua orang yang terasa asing satu sama lain.

"apa yang kau lakukan dikamarku?" seseorang tiba tiba masuk dengan melontarkan pertanyaan dengan begitu ketus.

Sehun membalikan tubuhnya, emndapati Xiumin menatap tak suka padanya.

"maaf aku lancang" ucap Sehun, selanjutnya hanya saling diam, baik Sehun maupun Xiumin tak juga membuka pembicaraan. Oh ayolah, setidaknya sehun harus berbicara. Bukankah niat awalnya ia datang kesini untuk berbicara pada Xiumin, tapi kenapa sekarang seakan membisu?

"jika tidak ada yang penting silahkan keluar" oke minseok jengah, "dan kau boleh bawa itu pulang" lanjutnya dengan menunjuk bingkai foto yang masih pada genggaman Sehun.

"tidak, ini akan tetap ada disini" sehun meletakan kembali bingkai foto itu ditempat semula.

Kiti tubuhya ia gerakan untuk mendekat pada Xiuimin yang masih berdiri diambang pintu. Tangannya terulur meraih tangan Xiumin.

"maafkan aku" ucap Sehun lirih, manik coklat itu menatap Xiumin dengan tatapan memohon, sungguh ini bukan sehun yang biasanya.

"aku sudah memaafkanmu, dan bukan hakku juga untuk tidak memaafkanmu. Jika tuhan selalu mengampuni umatnya, kenapa aku tidak?"

Sehun tersenyum dengan apa yang Xiumin ucapkan, tunggu sehun ini belum selesai, kau harus mengambil kembali cintamu. Sehun mengeratkan genggamannya, menatap dalam Xiumin.

"mungkin ini begitu emmbosankan bagimu, tapi sungguh aku tidak bisa kita berakhir seperti ini."

"lalu kau ingin kita berakhir seperti apa?"

"aku tidak ingin kita berakhir, aku ingin melanjutkan hubungan kita"

"kau tau Sehun? Vas bunga yang sudah hancur tidak akan bisa kembali menjadi vas bunga yang cantik, meskipun kau menyatukan semua bagian yang rusak"

"tapi sungguh aku masih mencintaimu, maafkan semua , sungguh maafkan aku" benda bening turun begitu mulus di pipi Sehun, katakan Sehun sangat berlebihatn, tapi ia benar benat tak bisa berpisah dengan gadis manis didepannya.

Entah apa yang harus Xiumin katakan pada Sehun, hatinya masih belum menerima Sehun kembali, tapi ia tak memungkiri bahwa ia masih mencintai pria didepannya ini. Sungguh ia masih mencintainya, hanay saja Xiumin terlalu munafik untuk mengakuinya, ia hanya akan mengatakan bahwa ia membenci pria bernama Sehun yang kini dengan egoisnya tak melepaskan tangan xiumin dari genggamannya.

"beri aku waktu, dan sekarang biarkan aku sendiri"

'tahan aku Sehun, aku aku yakin'

Xiumin melepas genggaman sehun berjalan ke ranjangnya.

'kau bahkan tak menahanku'

Sehun masih terdiam, tak berusaha menahan pergerakan Xiumin. Ia hanya menatap kosong pintu didepannya. Sesaat kemudian ia meraih knop pintu itu.

Cklek

Xiumin tersentak saat Sehun malah mengunci pintu kamarnya, dan berjalan kearahnya, merengkuh tubuh mungil yang kini tengah berdri disamping ranjang.

"aku tidak bisa menunggu lagi, kau tau aku sudah cukup tersiksa dengan semua ini, maafkan aku, sungguh aku sangat mencintaimu" Kini bibirnya meraup bibir mungil Xiumin, melumatnya dengan lembut, bahkan kini Xiumin mulai mengimbangi lumatan Sehun, tidak dipungkiri Xiumin juga merindukan Sehun. Dengan tidak tau dirinya keduanya saling menikmani pagutan mereka. Hingga sehun menyudahi ciumannya, menatap Xiumin dengan senyumnya.

"maafkan aku, aku tidak akan mengecewakanmu lagi, aku akan selalu ada disampingmu. Aku berjanji" ucap Sehun lalu kembali memeluk tubuh Xiumin. Mengangkat tubuh mungil itu dan merebahkannya di ranjang King size milik Xiumin.

Sehun mulai mencumbu Xiumin yang sangat ia rindungan, kecupan Sehun semakin turun hingga leher putih Xiumin

Tanpa sadar Xiumin melepas desahannya saat Sehun meraba gundukan didadanya tanpa menghentikan aktifitasnya menandai leher Xiumin.

Kegiatan itu berlangsung hingga mereka terkulai lemas tanpa pakaian sehelaipun, dilihatnya Xiumin teritidur di pelakan Sehun. Menenggelamkan wajahnya didada telanjang Sehun. Sehun menarik selimut di bawahnya da menyelimuti mereka berdua, dan ikut mengarungi dunia mimpi. Meskipun keadaan saat ini lebih indah dari mimpi, tapi keduanya sama sama lelah setelah melakukan permainan panas mereka hingga sehun melakukan pelepasannya dua kali. Ya, hanya dua kali, sehun tidak ingin terlalu membuat Xiumin lelah. Meskipun pada kenyataannya kini Xiumin kelelahan setelah d gempur Sehun.

.

.

.

.

.

TBC

Apa ini aing hampir bikin NC, tapi gakuat, aku skip aja.. kimi anak baik, ga mungkin nulis gutuan.. 

ahahahahahhah bulshit.... 

Oke bye bye....

URI BAOZI (Hunmin)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon