9.

390 50 6
                                    




"Kau datang kesini hanya numpang tidur?" keluh pria dengan kulit lebih gelap.
"Hmmm" yg di tanya hanua berdehem bahkan bergerakpun enggan, ia masih tenggelam dalam selimut di ranjang pria yang lebih hitam darinya.

"Aku akan pergi... " ucap kai yang tengah bersiap
"Pergi saja" sehun masih tidak bergerak.
"Kau tak apa?" tanya kai
"Ku bilang pergi saja.. Aku akan menginap disini... " jawab sehun
"Kenapa tidak tidur dirumah? Bukannya orang tuamu pulang?" kai bingung dengan sehun yang selalu datang kerumahnya, ya ia tau orang tua sehun selalu berada di luar negri, tapi kali ini orang tuanya berada dirumah tapi dia malah menginap di rumah kai. Kai tidak mengerti ..
"Yak berisik sekali.. Aku malas berada di rumah" ujar sehun
"Apa ada masalah?" kai mendekat, seperti ada yang tidak beres dengan temannya ini.
"Bukan urusanmu" jawab sehun dingin.

Kai hanya menghela nafas dengan jawaban sehun. Dia tau betul jika temannya ini tidak akan pernah menceritakan masalah keluarganya.. 
Kai pun berlalu pergi meninggalkan sehun yang masih bersembunyi di balik selimut.
.
.
.
.
.

"Aku pulang...." teriak xiumin saat memasuki rumahnya.
"Nona sudah pulang... Ommo sepertinya kau sangat senang hari ini" ucap kang anjuma dan mengampiti xiumin.
"Tentu saja anjuma... Lihat aku baru saja berbelanja... Ah ini untuk anjuma" jawab xiumin ceria seraya memberikan cake yang baru saja iya beli untuk kang anjuma.
"Wah.. Terimakasih sayang..." ucap kang anjuma dan memeluk xiumin. Kang anjuma memang sudah seperti orang tua bagi xiumin..

"Anjuma..... Dimana oppa...?" tanya xiumin
"Tadi bilang akan keluar dengan temannya" jawab kang anjuma
"Ah ..pasti dia berkencan dengan kyungie" gumam xiumin tapi masih terdengar oleh kang anjuma
"Bukannya nona juga baru saja berkencan?" sindir kang anjuma
"Kencan apanya anjuma.? Aku hanya menemani dia berbelanja dan aku juga sekalian berbelanja.  Lagi pula dia itu hanya temanku."elak xiumin
"Begitukah?" ledek kang anjuma
"Anjuma apasi..." wajah xiumin merona karena kang anjuma terus saja menggoda xiumin. ".... Sudah aah anjuma umin keatas dulu" kang anjuma hanya terkekeh melihat tingkah xiumin.  Xiumin berlari meninggalkan kang anjuma.

Ceklek.
Xiumin membuka pintu kamar kai. "Lebih baik kuletakan disini saja hadiah untuk oppa" gumam xiumin yang berjaan mendekat meja di samping ranjang.
Setelah meletakan hadiah sepatu untuk oppanya xiumim berbalik, betapa kagetnya ia saat sehun berdiri tepat dihadapannya.

"Yakk kau mengagetkanku" xiumin memukul lengan Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakk kau mengagetkanku" xiumin memukul lengan Sehun.
"Yak ..kau juga kenapa memukulku." sehun meringis saat tangan xiumin memukul lengan sehun dengan keras..
"Kau juga kenapa ada disini..? Bukannya oppa tidak ada dirumah?" xiumin mengerutkan dahinya . bosan sekali bertemu dengannya setiap hari . mungkin itu yang dipikiran xiumin.
"Aku menginap disini" jawab sehun.
Xiumin hanya berohria dan bejalan melewati sehun. Sebelum xiumin menjauh dari sehun  sehun dengan cekatan meraih tangan xiumin menghentikan gerakan xiumin.

"Wae...?" tanya xiumin
"Kau kenapa selalu bersikap dingin padaku?" tanya sehun dengan memasang wajah serius
"Dingin..?bahkan wajahmu lebih dingin dari sikapku... Tidak miror kamu yah." cibir xiumin.
"Tapi aku selalu bersikap baik padamu.. " bela sehun
"Iya iya.. Lalu apa maumu?" xiumin enggan berdebat sekarang
"Bersikap lembut padaku .bisakah?" sehun memelankan suaranya.

"Ya ya ya" xiumin melepaskan tangannya dn berlalu pergi meninggalkan sehun yang menurutnya semakin aneh.. Ia bergidik ngeri.. "Memangnya siapa dia.. Berani mengaturku.. Akh dan kenapa juga ini jantungku" . batin Xiumin saat meninggalkan sehun di kamar kai dan memegangi dadanya..

Sehun masih berdiri menatap punggung xiumin yang semakin menjauh dan menghilang di balik pintu.. Senyum mengembang di bibirnya. Setidaknya xiumin tidak beraikap dingin Seperti biasanya.. Mungkin Itu yang sehun Pikirkan saat ini..

.
.
.
.
"Kau belum tidur?"tanya kai saat memasuki kamarnya dan mendapati sehun Tengah terduduk memainkan ponselnya.
"Belum" jawabnya singkat
"Dari siapa ini?"tanya kai saat melihat sesuatu di atas mejanya.
" itu dari adikmu tadi."
"Oh."

"Kai..."
"Hhm.wae..?"
"Orang tuaku akan bercerai.. Apa yang harus kulakukan?"
Kai yang awalnya sibuk dengan sepatu barunya pun menghentikan aktifitasnya

"Mwo?"
"Kau tuli...? Alu bilang orang tuaku akan bercerai... Aku harus bagaimana?" sehun mulai geram
"Jadi itu alasan kau enggan di rumah?"
"Hmmm"
"Kau ikuti saja keputusan mereka. Kau tau sendiri kan aku sudah mengalaminya. Aku juga berfikir aku tidak akan baik baik saja saat orang tuaku akan bercerai. Tapi pada akhirnya aku dan xiumin dapat melawitanya.. " kai mulai berbiacara serius.
"Lalu bagaimana kau dan adikmu menyikapi situasi seperti itu?" tanya sehun lagi

"Aku dan xiumim hanya perlu bersikap seolah olah tidak ada masalah apapun .  aku tidak ingin tau apa masalah mereka. Selagi mereka masih ada untuk kita kenapa aku harus memikirkan hal hal yang tidak penting," jelas kai
"Tapi orang tuaku berbeda dengan orang tua kalian.. Sebelumnya pun Mereka jarang memperhatikanku.. Mungkin setelah mereka bercerai itu akan lebih buruk dari saat ini.. Mungkin mereka akan sibuk dengan urusan mereka masing masing... Jujur aku iri dengan keluargamu kai.. Meskipun keluargamu berpisah tapi tidak mengurangi kurukan kalian." sehun menundukan wajahnya..
"Kau bisa datang kapanpun jika kau ingin kesini.. Bahkan kau sudah kuanggap saudaraku, sudah jangan Memasang wajah seperti itu..itu tidak seperti dirimu yanh biasanya" ucap kai mencoba menghibur sehun.
"Hhmmm"

"Kufikir kehidupannya baik baik saja.   Pantas saja dia selalu datang kerumah ini... Aku jadi merasa trrlihay buruk " gumam gadis yang sedari tadi menguping di depan pintu. Sebenarnya xiumin hendak menemui kai tapi saat iya dengar kai sedang berbicara serius dengan sehun ia mengurungkan niatnya dan berakhir menguping dari depan pintu

.
.
.
.
.
Selamat malam..
Naneun kambek pemirsah.....

Ada yang nungguin?

Engga?

Oke.. Gwaenchana...

Vote ya sayang sayangku..

URI BAOZI (Hunmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang