20.

296 35 17
                                    

xiumin membolakan matanya, sungguh di luar ekspetasinya. seorang pria masih berdiri di depan pintu, xiumin masih membeku di tempatnya. apa ini? mimpikah atau hanya halusinasi. hingga akhirnya xiumin sadar saat sebuah tangan menariknya. seperti terhipnotis xiumin mengikuti pria yang menariknya keluar. 

disini xiumin dan pria itu, di jalanan komplek perumahan tak jauh dari rumah xiumin, mobil pria itu membawanya kesini. xiumin masih menatap pria di sampingnya, lebih tepatnya memandang tidak percaya, pria ini datang lagi, bahkan sampai mencarinya kerumah.

hening untuk sesaat. hingga salah seorang membuka suara

"jadi apa maumu?" xiumin bersuara, ia ingin segera kembali kerumahnya, ingat masih ada sehun dan teman temannya di rumah.

"sayang.... ah maksudku xiu. ..." pria di sampingnya terlihat gugup, dalam otaknya mencoba merangkai kata kata untuk gadis di sampingnya.

"...."

oke pria ini sudah siap dengan semua kalimatnya. hendak berucap xiumin lebih dulu bertanya.

"katakan apa maumu, alsanmu sampai sampai kau datang ke seoul"

"itu.... em xiu.. maafkan aku"

"maaf untuk apa?"

"untuk semuanya.. aku menyesal telah menghianatimu" pria itu menundukan kepalnya, batinnya sungguh penuh dengan kata penyesalan.

"aku sudah memaafkanmu. aku tidak ingin menyimpan dendam lu" suara xiu memelan.

"sungguh?" mata luhan berbinar mendengat kata maaf yang terdengar tulus dari xiumin. tanpa sadar luhan mengelus surai coklat xiumin. xiumin hanya mengangguk.

"thank's .. akh akhirnya aku bisa tidur nyenyak" 

"sudah ayo antar aku pulang bodoh" 

"ya ya.. ayo.. kau tetap saja kasar. apa kekasih barumu juga kau kasari?"

"yak berhenti memasang tatapan seperti itu lu.. kau meneyramkan." xiumin memukul pelan bahu luhan, membuat sang empu terkekeh. 

"jika kau bosan dengan kekasih barumu kau bisa menghubungiku, aku dengan senang hati akan datang ke korea"

"diam kau rusa jelek"

"apa jelek katamu? wajah tampan seperti ni kau bilang jelek. hey jangan lupa kau juga pernah menangisi pria yang kau sebut jelek ini nona xiu."

"diam kau." bentak xiumin.. oh ayolah itu hal terbodoh yang pernah xiumin lakukan., menangisi pria yang berselingkuh.. no, big no. ingatkan xiumin untuk tidak melakukan hal konyol itu lagi.

mereka telah sampai di halaman rumah xiumin. 

"mau mampir dulu?" tawar xiumin. ingat bukan karna xiumin memberi hati pada luhan. hanya sopan santun.

"apa boleh, sepertinya banyak temanmu di dalam" luhan tidak yakin, sepertinya xiumin hanya berbasa basi.

"masuk saja, jika kau tak ingin tak apa, aku hanya menawarimu" oke xiumin kembali ke mode ketus.

"aku mau" 

cklek

oke xiumin takut saat membuka pintu sehun sudah berada di balik pintu itu, dengat tatapan tajam menatap luhan dan xiumin bergantian.

"biar aku jelaskan ayo masuk" xiumin menarik sehun yang masih menatap sinis pada luhan. luhan mengekor di belakang mereka.

"yak xiu darimana kau la-.. hah siapa dia?" baekhyun dengan teriakannya, namun pandangannya beralih pada pria cina di belakang sehun dan xiumin

URI BAOZI (Hunmin)Where stories live. Discover now