1. Necklace

1.6K 68 5
                                    

Jeongin memandang ragu sebuah kalung perak di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeongin memandang ragu sebuah kalung perak di hadapannya. Dengan hiasan bandul berukir rasi bintang yang terlihat begitu memukau, ia justru memalingkan wajah.

Merasa tidak pantas jika membayangkan kalung itu tersemat melingkari lehernya.

"Ayolah, Jeongin. Apa perlu aku memanggil Kak Chan untuk memegang kepalamu lagi?"

Bang Yena lelah membujuk sahabatnya. Ia mengeratkan genggamannya pada kalung perak tersebut. Merasa geram. Lalu berkata lagi, "Aku seperti orang dungu yang memperhatikanmu selama satu jam seperti ini. Kau bahkan tidak bergerak sama sekali. Hanya memakai kalung ini saja apa susahnya, sih?!" Dahi Yena mengernyit tak suka.

"Aku tidak membutuhkannya, Yena. Itu milikmu! Lagi pula jika aku yang memakainya, itu akan tidak pantas sama sekali."

Tangan Yena dengan spontan memukul kepala Jeongin. Tidak terlalu keras. Tapi cukup membuat Jeongin mengaduh kesakitan.

"Berhenti bicara omong kosong! Kau tidak tau seberapa takutnya aku yang hampir melihatmu bunuh diri, eoh?! Cepat pakai!!"

"Tidak mau!"

Yang Jeongin, lelaki berusia 17 tahun itu terus meringkuk di atas kasurnya. Mengacuhkan Yena.

Sifatnya terlihat kekanakan memang. Tapi, semua ini terjadi bukan tanpa sebab. Hari-hari yang ia lewati selama satu tahun terakhir ini begitu berat untuknya.

Jeongin mengalami kecelakaan. Keluarganya ikut terlibat dalam kejadiaan nahas tersebut. Sampai sang ayah yang memegang kemudi harus meregang nyawa di tempat. Sedangkan dirinya, dinyatakan koma. Dan itu berlangsung selama satu bulan.

Yena sebagai sahabat yang menemaninya dari kecil tidak ingin melihat hal yang lebih parah dari ini. Cukup menyesakkan memandang Jeongin yang begitu terpukul.

Bukan hanya sikapnya yang yang berubah-ubah, kadang keras kepala, kadang berubah manja pasca terbangun dari koma. Tapi, Jeongin juga dihadapi kenyataan bahwa penglihatannya saat ini berubah tajam.

Hal yang tidak bisa dilihat oleh manusia pada umumnya, Jeongin bisa melihatnya dengan jelas.

Hal itu semakin membuat Yena was-was. Apalagi selama Jeongin menjalani perawatan di rumah sampai pulih seperti sekarang, Jeongin justru selalu bercerita kalau dirinya merasa senang karena ditemani oleh sosok cantik yang kerap menjaganya saat tidur.

Sosok cantik itu, makhluk tak kasat mata.

Jeongin mulai nyaman dengan keadaan dirinya yang berbeda saat ini. Sampai-sampai ia tidak sadar kalau sosok itu hanya memanfaatkannya. Wanita cantik yang dikagumi itu, hanya ingin Jeongin menjadi teman abadinya.

Kemarin malam, makhluk itu berhasil memasuki tubuh Jeongin dan membawanya ke taman belakang. Beruntung saat itu Yena yang sedang berkunjung menemani Nyonya Yang melihat gelagat aneh sahabatnya. Lantas memutuskan untuk mengikutinya dari belakang.

BREAK AND DEATH ||StrayKidsWhere stories live. Discover now