36

6.2K 553 24
                                    

ada yg seneng cerita ini up lebih awal dibanding jadwal? wkwkw

hari yg dinanti oleh (namakamu) akhirnya tiba. hari dimana mereka bertiga - iqbaal, (namakamu) dan arkha - akan kembali ke Indonesia.

sesuai janji iqbaal, semalam ada orang yg datang membantu (namakamu) membersihkan barang-barang yg akan dibawanya kembali ke Indonesia. barang-barang tersebut akan dikirim terlebih dahulu ke Indonesia, sehingga baik iqbaal maupun (namkamu) hanya akan membawan sedikit barang selama perjalanannya.

"baay, kamu mau sarapan dulu atau dibawa bekal aja?" tanya (namakamu) sembari memotong sandwich yg dibuatnya.

"mamamamama," ucap arkha meminta roti yg dibuat (namakamu), padahal didepannya sudah (namakamu) sediakan roti khusus bayi kesukaannya.

"kenapa sayang? kamu mau?"

"mam mam mam," ucap arkha sebagai penganti kata makan.

"arkha minta apa sayang?" tanya iqbaal yg baru saja muncul dari dalam kamar.

"minta roti dia. padahal didepannya udah ada roti punya dia," (namakamu) mengambil roti yg ada didepan arkha kemudian memberikannya. "kamu mau makan sekarang apa nanti pa?"

"sekarang aja. aku minta tolong bikinin kopi sayang," pinta iqbaal.

(namakamu) meletakkan sandwich buatannya didepan iqbaal kemudian beranjak ke counter untuk membuatkan iqbaal kopi. "tumben kamu minum kopi?"

kebiasaan iqbaal minum kopi sempat ketergantunhan ketika iqbaal tengah mengerjakan skripsi. dan sekarang sedikit berkurang semenjak (namakamu) telah kembali mengurus dirinya.

"aku semalem ngerjain tugas kantor sayang sampe jam 3. ini kalo bukan karena penerbangan kita pagi aku pasti masih tidur,"

(namakamu) memperhatikan wajah iqbaal yg kini terdapat kantung mata dibawah matanya yg mulai menghitam.

"sayang," (namakamu) merengkuh wajah iqbaal dan mengusap kantung mata tersebut menggunakan ibu jarinya. "kamu masuk kerjanya lusa ya, jangan besok banget,"

"tapi sayang, besok ada meeting penting yg harus aku hadiri,"

"penting banget sampe kamu harus hadir?"

iqbaal mengangguk.

(namakamu) menghela nafas. "yaudah ku bolehin tapi kamu sampe rumah nanti langsung tidur ya?"

iqbaal mengangguk patuh.

"pa," panggil arkha sembari mengangkat kedua tangannya.

"kenapa sayang?"

"mam mam," ucap arkha ketika tubuh mungilnya kini telah berpindah dari high chair kepangkuan iqbaal.

"iyaa, ini papa baru makan. arkha juga makan ya,"

arkha menyuap roti yg ada ditangannya kedalam mulutnya. seolah mengerti apa yg diperintahkan iqbaal kepada dirinya.

"udah gaada barang yg ketinggal?" tanya (namakamu) lagi.

"udah semua kok. udah gaada barang yg ketinggal,"

"aku pasti akan kangen suasana apartemen ini,"

"pasti. diapartemen ini kita tinggal selama kuliah. ruang tamu, dapur sampai kamar kita menyimpan banyak kenangan yg pastinya ga bakal aku lupain. aku harap ayah ga jual apartemen ini karena ntah kenapa aku berharap ketika arkha udah kuliah nanti dia bakal lanjut sekolah disini dan menempati apartemen dimana dirinya dibuat," ucap iqbaal serius.

"aduh," keluh iqbaal ketika menerima cubitan pada bagian perutnya. "kok dicubit sih? sakit sayang,"

arkha memperhatikan iqbaal yg mengaduh karena cubitan yg diberikan sang mama kepada sang papa dengan muka polosnya.

college (completed)Where stories live. Discover now