21

6.9K 516 22
                                    

"baay?"

"kenapa sayang?" iqbaal menatap (namakamu) lekat.

"anak kita mau dikasih nama siapa?"

"hmmmm kamu ada ide?"

(namakamu) mengendus kesal. "kebiasaan kan, ditanya malah balik tanya,"

"belum sayang, aku belum kepikiran nama adek siapa. tapi aku dulu waktu pertama kali denger kamu hamil, aku kepikiran nama arkhananta,"

"aku kepengin dia dipanggil ale," usul (namakamu).

"sama dong kayak aku?" iqbaal menaikkan sebelah alisnya.

"iyaa, tapikan kamu ale besar, ini ale kecil,"

"nanti kalo kita bingung gimana sayang?"

(namakamu) memikirkan sejenak. "aleano gimana?"

"panggilannya?"

"nanta?" usul (namakamu).

"jangan,"

"ano?"

iqbaal menaikkan sebelah alisnya.

"ana?"

"kayak cewe,"

"lea?"

"sayang," tegur iqbaal.

"terus siapa baay? aku keburu ngantuk," keluh (namakamu).

"yaudah kita putusin besok aja, sekarang kamu tidur dulu, ya?"

(namakamu) mengangguk kemudian mulai mencari posisi ternyamannya.

sedangkan iqbaal mengambil duduk dikursi yg ada disebelah ranjang (namakamu) dan menghadap ke sang putra yg kini tertidur pulas di dalam box bayinya.

"gitu, udah ada adek akunya dilupain," gerutu (namakamu) yg ternyata belum tertidur.

"aku kirain kamu udah tidur sayang?" ucap iqbaal polos.

(namakamu) mengendus pelan. "kamu tidur dimana?"

"gampang sayang, yg penting kamu sama arkha nyaman. soal aku tidur dimana nanti gampang. aku masih nunggu ayah sama bunda, katanya mau kesini,"

(namakamu) mengangguk.

"love you baby," ucap iqbaal kemudian mencium kening (namakamu).

(namakamu) akhirnya menemukan posisi yg nyaman kemudian memejamkan matanya.

tak berapa lama, nafas (namakamu) sudah teratur, menandakan jika (namakamu) telah memasuki alam mimpinya. bersamaan dengan itu, pintu ruangan (namakamu) terbuka dan menampakkan ayah dan bunda yg baru saja datang.

"assalamualaikum le,"

"waalaikumsalam, ayah bunda," iqbaal beranjak dari duduknya dan diciumnya tangan ayah dan bunda.

"(namakamu) gimana le?" tanya ayah.

"alhamdulillah semua lancar yah, (namakamu) sekarang baru tidur."

ayah mengangguk kemudian beranjak kearah bunda yg kini tengah memperhatikan sang cucu yg tertidur pulas dengan kain gedong berwarna biru melilit tubuh mungilnya dan topi berwarna senada.

"assalamualaikum jagoan akung," sapa ayah.

"dia persis kamu le sewaktu bayi,"

"ale juga heran bun, begitu liat kayak liat ale sendiri waktu kecil dulu. mamanya cuma kebagian alis, sama bibirnya aja. selebihnya ale semua," kekeh iqbaal.

"tadi persalinan normal?" tanya ayah.

"iyaa yah, alhamdulillah begitu masuk ga lama langsung persalinan. adek kayaknya udah ga sabar pengen digendong sama akung uti, makanya cepet,"

college (completed)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora