32

5.2K 592 46
                                    

ada yg seneng cerita ini up doubel? 😉

beberapa hari berlalu semenjak (namakamu) dan sasha menjalani ujian akhir mereka. kehidupan keduanya beberapa hari ini diisi dengan melengkapi syarat untuk mengikuti wisuda yg akan diselenggarakan bulan depan.

pagi ini, di apartemen iqbaal keadaan tidak seperti biasanya. arkha yg biasanya hanya menangis ketika popok yg digunakannya basah, kini menangis histeris meski popoknya kering.

(namakamu) dan iqbaal yg bingung menangani arkha yg tidak seperti biasanya ini hanya saling bertanya satu sama lain. menanyakan apakah iqbaal sudah mengganti popok arkha, yg sebenernya sudah digantikan oleh (namakamu) beberapa menit lalu.

sempat (namakamu) memberikan asi untuk arkha, tetapu arkha tolak. tak biasanya arkha menolak diberikan asi meski dirinya sudah cukup banyak minum. arkha meronta dari pelukan (namakamu) dan iqbaal yg tidak tega melihat (namakamu) yg kualahan akhirnya mengambil arkha dan membawanya didalam gendongannya.

arkha masih menangis tetapi tidak sehisteris ketika dengan (namakamu).

iqbaal yg kini hanya menggunakan kaos tipis dan celana pendek berusaha menenangkan arkh yg perlahan mulai tenang.

"kita keluar ke balkon yuk, liat burung, liat kupu, sama liat apa lagi ya," ucap iqbaal kepada arkha yg kinu mengalungkan kedua tangan munggilnya keleher iqbaal.

"aku mandi dulu yaa baay. badan aku lengket semua karena keringet daritadi ga bisa nenangin arkha," pamit (namakamu).

"iyaa sayang, setelah itu kamu siapin sarapan yaa buat aku. aku laper," ucap iqbaal meringis.

(namakamu) mengangguk kemudian berjalan kedalam kamar mandi.

"arkha itu lihat, burungnya terbang," iqbaal berusaha melepaskan pelukan arkha dan menunjukkan burung yg berada didekat atap balkon mereka terbang.

arkha mengalihkan pandangannya dari belakang iqbaal kemudian melihat burung yg dimaksud.

arkha sedikit tenang tetapi masih tidak seceria biasanya.

"itu sayang ada bus," iqbaal menunjuk bus yg lewat di jalan yg ada dibawanya.

ya, apartemen iqbaal dan (namakamu) terletak dilantai 3 dari 4 lantai di gendung ini.

letak lantai yg tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah menjadikan apartemen tersebut memiliki pandangan yg cukup luas karena gedung disekeliling kebanyakan hanya memiliki 2 lantai.

"huaaaaa," tangis arkha lagi yg kembali pecah ntah dikarenakan apa.

iqbaal yg kebingungan menepuk pelan pantat arkha bermaksud menenangkan. tetapi hasilnya nihil.

iqbaal mengusap-usap kepala arkha dan menyadari satu hal. badan arkha panas.

iqbaal segera kembali kedalam kamar dan langsung mengambil sesuatu dari dalam nakas disamping tempat tidurnya.

tanpa meletakkan ataupun mengganggu arkha yg ada digendongannya, iqbaal mengambil termometer kemudian diletakkannya ujung termometer tersebut kedalam mulut arkha.

beberapa kali arkha sempat menolak tetapi tanpa pantang menyerah akhirnya iqbaal berhasil, dan menunggu beberapa saat.

ketika iqbaal melihat angka yg tertera pada layar kecil bagian ujung, iqbaal kaget. pada layar tertera suhu badan arkha mencapai 102,2°F.

"maaa," teriak iqbaal memanggil (namakamu).

"kenapa baay?" tanya (namakamu) yg kebetulan telah selesai mandi.

college (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang