33

5.2K 588 48
                                    

sesampainya dirumah sakit, iqbaal dan (namakamu) segera menuju ke bagian anak.

iqbaal dengan cekatan menuju lobby pendaftaran sebelum menemui dokter anak yg kebetulan tengah praktik dijam tersebut.

setelah melakukan pendaftaran, iqbaal dan (namakamu) yg masih menggendong arkha dengan suhu tubuh panas berjalan kearah ruang praktik dokter anak.

di ruang tunggu, terlihat beberapa ibu dan anak yg tengah menunggu antrian mereka.

iqbaal dan (namakamu) mengambil duduk disalah satu sofa kosong yg tidak jauh dari pintu ruang periksa.

"aku takut baay arkha kenapa-napa," ucap (namakamu) gelisah.

"bismilah sayang, semoga arkha cuma panas aja,"

(namakamu) mengangguk.

tak terasa waktu berlalu hingga kini giliran arkha untuk diperiksa.

"aleano arkhananta dhiafakhri," panggi suster.

iqbaal dan (namakamu) segera beranjak dari posisi duduknya dan berjalan menuju ruang periksa.

dokter yg akan memeriksa terlihat duduk dibelakang meja kerja yg dihiasi beberapa berkas pasien dan mainan anak, seperti boneka dan beberapa mainan kecil lainnya.

"selamat pagi, ada yg bisa saya bantu?" ucap dokter tersebut.

"ini dok arkha tadi pagi semenjak banhun tidur rewel dan badannya panas. padahal semalem sebelum tidur dia tidak kenapa-napa,"

"hmmm bisa hadapkan arkha ke saya," ucap dokter tersebut setelah beranjak dari duduknya.

(namakamu) segera mengubah posisi duduk arkha yg awalnya menghadap dirinya menjadi menghadap depan, tetapi masih bersandar penuh pada badannya.

dengan cekatan dokter letty, dokter anak yg memeriksa arkha menggunakan stetoskop dan menekankan ujungnya pada dada arkha.

arkha yg memang sedang rewel sempat menepis stetoskop tersebut. iqbaal reflek mengambil mainan yg ada didepannya dan mencoba mengalihkan perhatian arkha.

dan ternyata berhasil. arkha meraih mainan yg dipegang iqbaal, seolah memintanya dari sang ayah.

"arkha, bisa dibuka mulutnya?" pinta dokter letty.

(namakamu) perlahan memegang kedua pipi arkha menggunakan satu tangan. menahannya agar dokter dalam melihat bagian dalam mulut.

"hmmm ya, sepertinya arkha mengalami panas dikarenakan giginya yg akan tumbuh. jadi tidak perlu dikhawatirkan karena hal ini biasa terjadi ketika bayi baru pertama kali tumbuh gigi,"

"dan untuk obat, saya akan memberikan obat penurun panas dan vitamin," lanjut dokter sembari duduk dan menuliskan resep untuk arkha.

"berapa hari dok kira-kira gigi arkha hingga tumbuh sempurna?" tanya (namakamu) khawatir.

"berbeda-beda ms untuk setiap anak. ad ayg hanya 3 hari ada juga yg sampai 4 hari. tergantung setiap anak,"

"baik dok,"

"kalo begitu ini resepnya," dokter menyerahkan kertas resep.

"terimakasih dok," iqbaal dan (namakamu) beranjak dari duduknya dan mulai meninggalkan ruangan.

setelah menyelesaikkan segala administrasi dan mengambil obat untuk arkha, kini iqbaal dan (namakamu) yg masih menggendong arkha telah kembali berada didalam mobil.

"sayang, kita mampir dulu ke restoran cepat saji dulu ya," pinta iqbaal.

"kamu laper?"

"pengen ngemil aja,"

"iyaa, kebetulan juga aku pengen burger,"

iqbaal mengangguk kemudian mengarahkan mobilnya ke salah satu restoran cepat saji yg searah dengan jalan pulang.

"kamu mau pesen apa selain burger?" tanya iqbaal ketika menunggu giliran mobilnya untuk memesan. iqbaal memilih drive thru karena dirinya enggan membawa arkha yg masih sakit terlalu lama berada diluar rumah.

"cheese burger+onion rings, nugget sama kentang goreng," ucap (namakamu).

"minumnya apa?"

"samain kayak kamu aja,"

iqbaal mengangguk kemudian memajukan mobilnya dan mulai memesan.

"I want 2 cheese burger with onion rings, nugget, french fries and 2 large diet coke,"

"okay, anything else?"

"no thanks,"

"okay, please wait,"

iqbaal memajukan mobilnya dan menunggu hingga antriannya.

setelah kurang lebih menunggu 10 menit, dan mendapatkan pesanannya , iqbaal menjalankan mobilnya menuju apartemen miliknya.

arkha sedaritadi hanya diam saja memandang jalanan, seolah dia benar-benar kehilangan tenaga untuk sekedari menggerakkan tangannya. arkha yg biasanya aktif menggerak-gerakkan tangan dan kaki atau berbicara bahasa bayinya baik diajak bicara ataupun sibuk sendiri.

"sedih papa sayang liat kamu yg biasanya rame sekarang diem aja," ucap iqbaal ketika membukakan pintu untuk (namakamu) dan arkha.

"sini papa gendong," iqbaal mengambil arkha dari gendongan (namakamu) dan meletakkan arkha menghadap kedirinya dengan kepala arkha menyender pada pundak iqbaal.

iqbaal mengusap punggung arkha dan memeluknya.

(namakamu) yg masih didalam mobil mengambil barang-barang dan membawanya pada kedua tangannya.

"tolong kunciin sayang," ucap iqbaal meminta (namakamu) mengambil kunci pada tangan kanan iqbaal yg digunakan menyokong tubuh arkha.

(namakamu) mengunci mobil kemudian berjalan bersebelahan dengan iqbaal menuju apartment mereka.

~?~

selang beberapa hari, keadaan arkha mulai membaik. panas tubuh arkha pun sudah menurun beberapa hari yg lalu. tinggal memulihkan nafsu makan arkha yg sedikit menurun karena gigi yg akan tumbuh.

"sayang, kamu udah kelar semua urusan buat wisudanya?" tanya iqbaal ketika menonton tv dengan arkha yg diletakkan didada iqbaal setelah makan siang.

"udah, tinggal urusan terakhir aja sih,"

iqbaal mengangguk kemudian kembali mengalihkan perhatiannya pada televisi yg menayangkan kartun cars. sedangkan (namakamu) kembali sibuk dengan kegiatannya membersihkan dapur setelah mereka makan siang.

tak selang lama, ponsel milik (namakamu) berbunyi. (namakamu) segera mengeringkan tangannya kemudian mengambil ponsel yg tak jauh darinya, yaitu diatas meja makan.

(namakamu) menatap nomor yg tertera pada layar. seseorang yg tidaka ada didalam kontaknya menelepon.

sejenak (namakamu) menimbang haruskan dia mengangkat telepon tersebut atau tidak.

"siapa (nam)?" tanya iqbaal akhirnya.

"gatau, gaada dikontak aku,"

iqbaal mengangkat tangannya, meminta ponsel (namakamu).

seolah mengerti apa yg dimaksud iqbaal, dengan sigap (namakamu) memberikan ponsel tersebut kepada iqbaal. dan setelah menatap nomor yg tertera, iqbaal mengangkat panggilan tersebut.

"hallo, (namakamu) gw kangen banget sama looo," ucap orang dari seberang sana.

"hmmm sorry ini siapa?" tanya iqbaal sopan.

"kok lo gitu sih? lo lupa sama gw?" jawab orang tersebut.

"nomor anda tidak tersimpan dikontak istri saya, jadi otomatis saya tidak tau anda siapa," ucap iqbaal masih bersabar.

~bersambung~

college (completed)Where stories live. Discover now