3

9.7K 669 15
                                    

"sayang," ucap iqbaal memeluk (namakamu) yg sedang melepas sepatunya dari belakang.

"kamu tau ga aku sayang sama kamu?" tanya iqbaal lagi.

"menurutmu?"

"aku tanya malah balik tanya,"

"iyaa ibaay aku tau kamu sayang ke aku,"

"kamu tau ga kalo aku cinta sama kamu?"

(namakamu) mengangguk. (namakamu) menegakkan badannya kemudian kesempatan ini digunakan iqbaal untuk memutar tubuh (namakamu) agar menghadapnya.

tangan iqbaal terangkat kemudian mengusap lembut kedua pipi (namakamu).

"sampai kapanpun kamu jangan pernah raguin itu. aku bakalan sayang cinta sama kamu sampai kapanpun. kamu ga perlu khawatir sayang,"

"yaa tapi kan tetep aja baay aku ada rasa khawatir kamu kepincut sama cewe lain. secarakan cewe disini pada cantik-cantik," ucap (namakamu).

"banyak yg cantik disini,"

"tuh kaaan,"

"iyaa aku bilang banyak yg cantik disini, karena aku lelaki dan masih normal. tapi cantik belum tentu hatinya baik, belum tentu dia pinter dan belum tentu juga dia aku sayang dan cinta. dan perlu kamu tau juga, kamu adalah satu-satunya wanita yg memiliki hatiku, kemarin, hari ini, esok dan seterusnya,"

(namakamu) masih terdiam.

"soal mika, aleka yg coba ambil perhatian aku, kamu ga perlu khawatir. aku udah bilang kok ke mereka kalo aku udah nikah, dan aku juga tau batasan aku seberapa biar gaada salah paham diantara kita. jadi mulai sekarang, kamu ga usah khawatir ya sayang,"

(namakamu) memeluk pinggang iqbaal dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami. "maafin aku yaa baay, aku ngambek ga jelas,"

"siapa bilang kamu ngambek ga jelas sayang. kamu ngambek karena takut kan aku nanggepin mika yg tertarik ke aku. dan aku juga seneng kalo kamu cemburu gini. ini tandanya kamu sayang cinta ke aku, dan ga pengen aku pergi,"

(namakamu) semakin mengeratkan pelukannya.

"maaf yaa baay," ulang (namakamu).

"iyaa, udah yaa. hmmm kamu gimana tadi hari pertama kuliahnya?" tanya iqbaal mengalihkan pembicaraan.

"tadi tuh perkenalan biasa sih, gaada yg gimana terlalu menarik. terus temen sekelas aku itu banyak yg dari luar juga, jadi aku bisa belajar bayak budaya, terus lagi ..." (namakamu) menceritakan kegiatan hari ini.

"kamu sendiri gimana?" tanya (namakamu) setelah selesai bercerita.

"ga gimana-gimana sih, aku juga tadi kenalan sama temen kelas. terus aku sebangku sama goldi,"

(namakamu) mengangguk.

keduanya saling bertukar cerita tentang apa yg dilaluinya hari ini di sofa depan televisi.

~!~

beberapa minggu telah mereka lewati dengan kesibukkan kegiatan perkuliahan masing-masing.

iqbaal dan (namakamuk) sering mendapatkan tugas yg harus dikerjakan dan dikumpulkan dipertemuan berikutnya, atau terkadang dikumpulkan hari selanjutnya.

selain tugas individu juga terdapat tugas kelompok. hal itulah yg terkadang membuat keduanya pulang larut.

ketika iqbaal tengah kerja kelompok, mau tidak mau (namakamu) pulang seorang diri dan menunggu di apartment hingga iqbaal pulang. tapi ketika (namakamu) tengah kerja kelompok dengan perhatian iqbaal akan menjemputnya atau terkadang menemaninya.

college (completed)Where stories live. Discover now