23

6K 588 42
                                    

ada yg seneng cerita ini up lagi? 😆

hari ini adalah hari dimana iqbaal akan berangkat ke Australia untuk bimbingan dengan dosen perihal skripsinya.

iqbaal yg sudah siap daritadi pagi lebih banyak diam dibandingkan biasanya.

dia merasakan jika kepergiaannya kali ini terasa lebih berat dibandingkan dengan kepergiannya meninggalkan Indonesia sebelum-sebelumnya.

sedari pagi iqbaal sering sekali menggendong arka semenjak sang putra membangunkannya subuh tadi.

"sayang, papa sebenernya ga tega buat tinggalin kamu sama mama disini. papa masih pengen sama kamu sama mama, bantuin mama buat urusin kamu, main-main sama kamu, ngajak omong kamu meski kamu masih banyak tidurnya, tapi papa suka," ucap iqbaal kepada arkha yg kini memperhatikan iqbaal berbicara, seolah dia paham dengan apa yg iqbaal bicarakan.

"kamu baik-baik yaa disini. papa janji akan secepatnya buat balik ke Indonesia setelah semuanya selesai. kamu janji sama papa ya jangan rewel selama papa tinggal, kasihan mama kalo kamu rewel, ya?"

arkha yg melihat iqbaal sedaritadi tersenyum kecil mendengar perkataan iqbaal.

"arkhaaa, senyum kamu bikin papa tambah ga tega buat berangkat," keluh iqbaal mencium pipi gembul sang anak.

arkha yg mulai lelah karena bangun subuh kini mulai gelisah didalam gendongan iqbaal. kepala arkha digerakkan ke kanan kiri terus seperti mencari posisi nyaman untuk tidurnya.

"sstttt," ucap iqbaal menenangkan. "bobok yaa sayang, papa sayang sama arkha," ucap iqbaal ketika arkha telah menemukan posisi nyamannya dengan wajah menghadap ke dada iqbaal dengan kedua tangan yg berada disamping kanan kiri kepalanya.

"baay," panggil (namakamu) yg baru memasuki kamar. "barang kamu udah semua?"

"udah sayang. aku cuma bawa ransel aja kok,"

"beneran ga mau bawa baju atau apa gitu?" tanya (namakamu) sembari memeriksa perlengkapan yg akan dibawa iqbaal.

iqbaal menggeleng sebagai jawaban. "aku rencana disana cuma 2 hari, paling lama 3 hari setelah itu balik lagi kesini,"

"diselesaiin dulu sayang urusannya. biar kalo udah kesini kamu ga ada tanggungan lagi,"

iqbaal berjalan menghampiri (namakamu) dan merentangkan tangan kanannya yg bebas, meminta (namakamu) untuk dipeluknya.

(namakamu) dengan segera berhambur kedalam pelukan sang suami. "terima kasih sayang, kamu udah pengertian sama aku."

"udah keharusan sayang, didalam suatu hubungan itu kita harus saling pengertian. kalo kita ga bisa saling mengerti pasangan mau gimana hubungan kita,"

iqbaal mendekap salah dua orang paling berharga dihidupnya, memejamkan matanya dan mencium kening (namakamu) lama.

"kamu beneran ga mau aku anterin?" tanya (namakamu) memastikan.

"engga, aku nanti kalo nangis gimana? atau aku berubah pikiran karena ga tega ninggalin kamu sama arkha disini urus arkha sendirian,"

"kan aku tinggal dirumah mama baay, jadi ada mama yg bakal bantuin aku urus arkha,"

"iyaa," ucap iqbaal singkat.

"yaudah kalo gitu, kamu harus langsung kabari yaa kalo udah landing. terus buat baju kamu laundry-nya setiap 3 hari sekali aja, biar ga terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. terus setiap cuci detergent nya 2 sendok aja jangan banyak-banyak. terus jangan lupa juga pewanginya ya baay biar bajunya harum. terus kamu kalo males setrika kamu kirim aja ke laundry buat setrika aja. kamu kalo mau makan aku masih ada makanan di freezer tinggal kamu angetin aja. kalo ga kamu beli take out aja. pokoknya jangan sampe lupa makan, kamu tuh yaa kalo udah ngerjain tugas kadang sampe lupa waktu pengennya cepet selesai aja tapi lupa makan. kalo kamu sakit gimana? aku kan jauh dari kamu ga bisa urusin kamu. dan kalo kamu sakit aku disini juga ga tenang, kamu gamau kan bikin aku khawatir," ucap (namakamu) dengan nada suara yg lebih rendah. "kamu disana jangan deket-deket sama mbak bule ntah siapapun itu. inget ada istri ditambah anak sekarang nunggu dirumah. ya walaupun istri kamu ini habis lahiran terus badannya belum langsing lagi kayak dulu, tapi gini-gini aku sudah berkualitas,"

college (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang