CHAPTER 16 - Jack

947 127 2
                                    

"Nak, kamu gak papa kan?"

Sang ibu mendekat lalu memeluk tubuh Guinevere dengan erat. Raut wajahnya terlihat sangat khawatir karena Guinevere juga masih pucat.

"Maafin mama. Setelah ini mama gak akan mengekang kamu lagi, terserah kamu ingin melakukan apa asalkan kamu suka," beliau berkata.

"Kalau mama selalu maksa dan terlalu keras sama kamu, mama minta maaf banget. Tolong jangan tinggalin mama ya."

Guinevere mengulum bibir. Tak tega melihat ibunya yang memohon-mohon seperti ini, Guinevere pun membalas pelukan sang ibu.

"Iya ma, Guinevere juga minta maaf karena selama ini aku bandel." bisiknya pelan.

Sang ibu tersenyum lega, beliau beralih untuk mengecup kening Guinevere dengan lembut.

"Kamu tau mama panik banget tadi?" beliau menyeka pipinya yang basah karena air mata. "Sebelumnya kamu sempat tidak bernafas ... mungkin sekitar tiga jam sampai akhirnya kamu bangun lagi,"

Ibunya menunduk. "Mama takut banget Guin, tapi mama bersyukur karena kamu masih tetap kuat sampai akhir. Terimakasih ya nak." ucapnya tulus.

Guinevere mengangguk, dia melirik ayahnya yang berbicara sebentar dengan dokter lalu masuk ke dalam kamar. Guinevere pun menghela nafas.

Sebenarnya Guinevere senang sudah kembali, tapi gadis itu masih khawatir soal Ellen.

Bagaimana tidak, Guinevere pasti menghilang begitu saja di depan Ellen sewaktu ingin pergi. Dia yakin Ellen pasti kaget bukan main.

Guinevere menghela nafas, "Ellen kamu di mana sih?" gumamnya pelan.

Saat mendengar gumaman Guinevere, sang ayah langsung melotot kaget. Beliau berjalan mendekat lalu menatap Guinevere dengan lekat.

"Siapa Ellen? Kenapa kamu cari dia?"

Guinevere terkejut. Gadis itu menggeleng cepat, "ah, papa salah dengar kali. Tadi aku cuma ngelantur!" elaknya.

Reaksi ibunya berubah kaget. Beliau mengerjap-ngerjapkan mata sembari menghela nafas panjang.

"Astaga. Kalau dengar nama Ellen, jadi keinget sama teman kakeknya mama dulu. Ellen juga loh namanya...."

Deg!

Kedua mata Guinevere melebar, entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak lebih keras. Guinevere menatap ibunya dengan sorot serius.

"Mama ingat si Ellen itu kayak gimana? Sekitar tahun berapa ya? Bisa jelasin ciri-cirinya ke aku?" tanyanya bertubi-tubi.

Ibu Guinevere heran sendiri karena anaknya tiba-tiba sepenasaran ini. Apa Guinevere ada masalah?

"Hmm, teman kakeknya mama benar-benar tertutup orangnya. Dulu mama ketemu sama dia waktu masih kecil, orangnya dingin deh kayak es," cerita sang ibu.

Ibunya memainkan dagu, "kalau gak salah dia tuh udah tunangan. Tapi calonnya menghilang dan sampai sekarang belum ketemu, mungkin beliau berhalusinasi sebab enggak ada identitas apapun soal wanita itu,"

"Padahal ganteng loh pas masih muda, sayang banget deh malah pengen menjomblo sampai mati." cibir ibunya.

Guinevere membeku di tempat. Kenapa cerita yang ibunya katakan mirip sekali dengan kejadian Guinevere bersama Ellen?

[2] Guinevere : "Perjalanan Waktu"✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt