CHAPTER 11 - Tanggapan

957 135 10
                                    

"Kamu bertunangan dengan pria itu?"

GUINEVERE menoleh ke arah wanita keturunan Jepang tadi, dia tersenyum kikuk. "Ya ... bi-bisa dibilang seperti itu." sahutnya terbata-bata.

Wanita tersebut manggut-manggut lalu memberikan handuk tebal kepada Guinevere, dia juga membawa senampan teh hangat agar Guinevere tidak menggigil.

"Kamu beruntung," kata wanita itu. "Terlihat sangat jelas kalau tunanganmu sangat perhatian denganmu loh."

Guinevere hanya menunduk lalu tersenyum kecil, dia ragu apakah Ellen benar-benar perhatian padanya? Tidak mungkin juga pria itu suka padanya.

Guinevere harus menyembunyikan perasaannya.

Wanita itu mengulurkan tangannya, "ngomong-ngomong kita belum kenalan. Aku belum tau namamu. Salam kenal ya, namaku Kagura."

Guinevere membalas uluran tangan itu sembari mendongak kecil. "Namaku Guinevere, ngomong-ngomong ... kamu orang Jepang ya?" ia bertanya.

"Iya, bisa dibilang aku orang Jepang pertama yang datang ke Salatiga." sahutnya percaya diri.

Eh?

Sebentar, ada sesuatu yang aneh. Setahu Guinevere di tahun 1800an belum ada orang Jepang, bukankah mereka masuk ke Indonesia pada tahun 1942?

Atau mungkin sudah ada namun tidak terekspos saja?

Membingungkan juga sih.

Guinevere mengambil secangkir teh hangat yang dibuat Kagura, dia menyeruputnya secara perlahan. Guinevere memperhatikan Kagura secara seksama saat wanita bertubuh mungil itu tengah menyulam sesuatu.

Kalau dilihat-lihat, Kagura terlihat sangat cantik dan menawan meskipun tanpa riasan sedikit pun...

Benar kata orang. Wanita di zaman dulu memanglah cantik alami, berbeda sekali dengan perempuan di zaman sekarang yang bisa cantik dengan operasi atau dibantu alat make-up.

Guinevere merasa iri sekali.

"Oh iya, kamu sudah makan atau belum?" tanya Kagura, dia menoleh ke arah Guinevere.

Sontak, Guinevere pun mengangguk cepat. "Aku sudah makan kok tadi, sekarang masih kenyang." sahutnya cepat.

"Kamu yakin? Sepertinya kamu kurus sekali ya, nona Guinevere."

"Hmm ... biasanya aku makan sekali dalam sehari, terkadang sih dua kali. Tapi aku sudah terbiasa dengan pola makan seperti itu sejak masih remaja."

"Benarkah? Kamu tidak takut sakit?"

Guinevere mengulum bibir ketika melihat Kagura memasang ekspresi khawatir, dia tertawa kecil lalu menepuk pundak wanita tersebut.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja," sahut Guinevere tenang. "Tubuhku ini gampang gemuk, jadi aku benar-benar memperketat pola makanku."

Kagura geleng-geleng kepala, baru kali ini dia melihat wanita seperti Guinevere. Sejak kapan ada orang yang memperhatikan bentuk badannya sampai separah itu?

Bahkan itu terlalu mengerikan.

"Dengarkan aku ya cantik, aku menyarankan agar kamu memperbaiki pola makanmu mulai dari sekarang," ia menyarankan. "Penampilan bukan segalanya...."

Kagura tersenyum tipis, "kamu mungkin baik-baik saja sekarang. Tapi kita tidak tau saat kamu tua kan? Efeknya akan terlihat ketika mulai berumur,"

"Jangan menyiksa dirimu sendiri, paham kan?" tanya Kagura dengan nada serius.

[2] Guinevere : "Perjalanan Waktu"✔Where stories live. Discover now