CHAPTER 2 - Insiden

1.9K 186 1
                                    

WAKTU berlalu dengan sangat cepat. Guinvere tidak sadar hari sudah menggelap dan ini saatnya untuk acara makan malam keluarga. Mengingat kejadian tadi pagi membuat emosi Guinevere belum mereda.

Belum lagi, ayahnya baru saja pulang dari Jerman. Pasti beliau akan menanyakan perihal pertunangan Guinevere dengan Jack.

Ini merepotkan.

Guinevere menarik nafas dalam-dalam lalu membuka pintu secara perlahan, dia memasang senyum tipis ke arah keluarganya yang sudah berkumpul di ruang makan.

Gadis berambut coklat itu sedikit membungkuk, "maaf aku terlambat."

"Tidak masalah, sayang. Sini duduk di dekat ayah." titah ayahnya sembari menepuk-nepuk kursi kosong.

Guinevere menurut lalu bergegas duduk di dekat ayahnya, ia juga tersenyum manis ke arah sang ibu yang sedang menyeruput secangkir teh.

"Apa kabar?" tanya ibunya dengan nada pelan.

Guinevere menuangkan sebotol wine ke dalam gelas, "aku baik kok. Sekarang ini aku lagi sibuk ngurusin pernikahanku."

Pernikahan apa? Jack saja membatalkan pertunangan mereka, menyedihkan sekali.

Ayahnya mengelus puncak kepala Guinevere dengan lembut. Beliau yang sudah semakin tua hanya bisa geleng-geleng kepala karena putri kesayangannya sudah tumbuh besar.

"Nak, apa ayah boleh bertanya sesuatu?"

Nada suara yang tiba-tiba berubah serius itu membuat Guinevere mengangkat sebelah alis, dia menegakkan tubuhnya.

"Soal apa ya?" tanya Guinevere agak keheranan.

Perlahan, ayahnya menarik nafas dalam-dalam. "Kamu tau kan tubuh ayah semakin melemah? Sudah waktunya ayah pensiun untuk beristirahat loh,"

"Ayah dan ibumu sudah membicarakan ini semalam. Bagaimana kalau kamu meneruskan perusahaan ayah? Lagipula ayah yakin kamu bisa melakukannya,"

Beliau menggenggam tangan mungil Guinevere. "Kamu sanggup kan?" ia memastikan.

Hening. Guinevere terlihat agak shock saat mendengarnya, gadis bertubuh jangkung itu langsung tertawa keras seolah-olah ayahnya baru saja melawak.

Guinevere menopang dagu, "ayah bercanda? Bukannya aku ini masih 19 tahun ya? Kenapa ayah nyuruh aku nerusin perusahaan?"

"Perusahaan ayah besar loh, lagipula aku juga enggak ada persiapan sama sekali," tambah Guinevere.

Gadis berambut panjang itu menarik kembali tangannya. "Kali ini aku nolak permintaan ayah, maaf banget tapi aku gak mau...."

Ayah dan ibunya kompak saling berpandangan karena putri mereka menolak tawaran yang diberikan, mereka bingung harus berbuat apa.

Nada suara Guinevere yang tegas membuat orang tuanya bungkam.

"Bukannya kamu mau menikah? Kehidupan berumah tangga itu sangat berat, kamu tidak boleh mengandalkan harta suamimu," tegas ibunya.

Beliau mendengus keras. "Ibu tau keluarga Jack juga orang sukses seperti kita, tapi ibu harus membekalkan pendidikan sebanyak mungkin untuk kamu. Paham kan Guin?"

[2] Guinevere : "Perjalanan Waktu"✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang