CHAPTER 9 - Hujan

1.1K 152 7
                                    

"Ellen, tunggu dulu!"

GUINEVERE berlari mengejar Ellen yang sudah keluar dari restoran. Gadis itu masih tidak mengerti apa yang pria itu katakan, sangat membingungkan.

Dia butuh kejelasan.

Guinevere menahan tangan Ellen. "Kamu ini bicara apa? Maksudmu apa? Cepat beritahu aku dulu!" dia mengomel.

Ellen menghela nafas gusar, dia menepis tangan Guinevere lalu memijit pelipisnya.

"Aku sudah lelah. Aku tidak punya waktu untuk bermain-main lagi karena aku harus pergi sekarang...."

"Bermain-main? Kau pikir aku ini anak kecil?" protes Guinevere kesal setengah mati, emosinya tersulut.

"Dan kalau kamu mau pergi, ya silahkan saja, aku tidak pernah melarangmu kok. Tapi aku akan ikut kamu ke manapun kamu pergi. Mudah kan?" lanjutnya.

Rahang Ellen mengeras, dia menatap Guinevere dengan sorot tajam. Bahkan, Guinevere sampai menelan ludah sebab agak takut dengan pria itu.

"Tempat yang aku datangi bukanlah tempat untuk bersenang-senang, aku akan berperang bersama temanku. Sampai sini kamu paham?" jawab Ellen tegas.

"Jika kamu punya otak dan masih bisa berpikir, seharusnya kamu mengerti!"

Seketika Guinevere tercekat, "perang? Apa maksudmu? Perang macam apa?"

Ellen memejamkan kedua matanya. "Perang untuk merebut sebuah wilayah, aku tidak punya waktu lagi karena teman-temanku sudah menunggu. Makanya kita akhiri sampai di sini."

Tentu saja Guinevere tidak mau Ellen pergi, dia langsung menahan pria itu.

"Aku tidak mau! Kamu harus tetap di sini dan mengantarku ke Batavia, kamu tidak bisa pergi begitu saja." protesnya.

Ellen tertawa sinis, "kamu sinting? Kamu bukanlah siapa-siapa bagiku, untuk apa juga aku menolongmu sampai sejauh itu? Aku sudah terlalu baik padamu."

"Baik? Bahkan kamu menurunkan aku di Salatiga dan bukan ke Batavia? Itu artinya kamu harus bertanggung jawab." balas Guinevere lagi.

Ellen menggelengkan kepala. "Tidakkah kamu berpikir atas semua jasaku selama ini? Kamu hampir saja mati saat penyerangan Inggris di kapal tadi, harusnya kamu berterimakasih padaku,"

Di saat Guinevere hendak bicara lagi, Ellen langsung memotongnya. Pria itu terlihat sangat kritis.

"Silahkan pergi ke Batavia tanpa bantuanku. Cari saja orang lain kalau kamu takut sendirian, aku tidak bisa menurutimu."

Kemudian Ellen berbalik dan hendak pergi menuju ke pelabuhan. Dia meninggalkan Guinevere yang sudah membeku di tempat, pria itu tidak mempedulikan apapun lagi.

Dan saat Guinevere mulai bersuara, Ellen berhenti melangkah.

"Padahal tadi kamu terlihat sangat baik padaku, kenapa kamu malah begini?" tanya Guinevere dengan suara serak.

Gadis itu mengulum bibir, "sebenarnya kamu kenapa? Apa aku sangat menyebalkan di matamu? Apakah kamu tidak berpikir bahwa aku sangat takut dan kebingungan di tempat ini?"

[2] Guinevere : "Perjalanan Waktu"✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang