"Jangan berteriak padaku, Kim Tae!"

     Persetan.

     "Taehyung!"

     Terserah, Taehyung merapalkan kata yang sama berulang-ulang sembari berbalik pergi. Berjalan menghentak-hentak karena, sial, bagaimanapun ia adalah korban. Segalanya berlangsung begitu cepat dan bajingan itu tiba-tiba saja memberi kecupan ringkas di atas bibirnya.

     Dan, ia pasti gila karena sedikit pun tak berpikir bahwa itu buruk. Sebaliknya, seringai keangkuhan yang tersungging di wajahnya terus membayang dan tidak mau hilang.

     Jemari Taehyung merambat menuju bibir. Meraba halus permukaannya dan tidak mengerti ketika mulutnya terus berdenyut hendak membentuk segaris senyum.

     Kim Taehyung pasti benar-benar sudah gila.

***

[Bagai Caesar yang terpesona pada Cleopatra. Aku ada di sampingmu.

P.s omong-omong, terimakasih undangannya. Aku sempat berkeliling sebentar untuk melihat blue diamond yang asli dan tebak, ternyata anjingmu dapat diandalkan dalam berkirim pesan.]
-Pencuri bayangan-

     "Dia sudah di dalam!" Seokjin membanting secarik post-it hijau ditangannya dengan murka. Pencuri bayangan telah berhasil menembus penjagaan ketat sementara ia terus beridiri di pintu depan. Dan sekarang, dengan lancangnya ia menyapa sang pemilik rumah hanya melalui selembar kertas yang tertempel di tubuh Yeontan ㅡanjing pomeranian kecil milik keluarganya.

     "Terus waspada, ia ahli menyamar!" Seokjin berjalan tergesa menjauhi pintu utama dan menghilang cukup lama setelahnya. Taehyung pikir, barangkali ia tengah memastikan bahwa blue diamond masih tersimpan di tempat yang semestinya.

     "Anu, Kim Taehyung-ssi," Taehyung mengernyit menanti penjelasan saat seorang petugas menghampirinya dengan setelan seragam lengkap di kedua tangannya, "Kami menemukan pakaian ini di salah satu bilik toilet," katanya.

     Pasti milik orang itu.

     "Bisa saja dia telah berbaur di antara orang-orang ini," Taehyung menyapukan pandangan ke kerumunan orang-orang. "Sial, mereka semua tampak mencurigakan."

     "Ya, dan mungkin saja salah satu di antara kalian adalah pencuri bayangan!" Taehyung nyaris melontarkan serentetan kalimat maki. Namun urung ketika mendapati bahwa rasa nyeri yang menyengat kulit wajahnya secara tiba-tiba, tidak lain dan tidak bukan, merupakan ulah tangan-tangan biadab Seokjin. "Oh, ternyata kalian asli. Maaf, keadaan membuatku terpaksa melakukan itu, demi keamanan."

     "Keamanan bokongku," sontak saja Taehyung mengumpat.

     "Daripada itu, aku menemukan post-it lain yang tertempel di lemari kaca tempat blue diamond tersimpan. Aku mengandalkanmu, detektif." Seokjin mengulurkan selembar kertas kuning ke hadapannya.

[Saat sebelum fajar menyingsing, saat dua manusia bergerak dalam tempo teratur, aku akan mengambil milikku.]
-Pencuri bayangan-

     "Saat sebelum fajar adalah saat tergelap, dan dua manusia yang bergerak dalam tempo teratur berarti saat dansa berlangsung. Tidak salah lagi, pencuri itu akan melakukan aksinya ketika alunan musik Waltz mengalun di seantero gedung. Barangkali ia akan memadamkan seluruh pencahayaan atau semacamnya."

YoursWhere stories live. Discover now