28:Berpikir

2K 112 30
                                    

Disclaimar:
Naruto©Masashi kishimoto.

Setelah memutuskan untuk masuk ke dalam mobil Garaa,Temari benar-benar diam dan pasrah kemana Garaa akan membawanya pergi.

Dirinya tidak peduli jika hari ini Garaa akan membawanya pulang kerumah yang ia pikirkan sekarang hanyalah menenangkan pikiran dan hatinya,dan untuk masalahnya dengan Shikamaru ia akan memikirkannya esok.

Dan tak lama mobilpun berhenti dan membawa mereka berdua dihadapan sebuah gedung tinggi menjulang seperti barisan kamar apartemen.

"Kau akan membawaku kemana?."tanya Temari pelan yang akhirnya membuka suara.

"Kau akan tahu nanti ikuti aku saja." jawab Garaa dengan senyumannya dan menggenggam tangan Temari untuk mengikuti langkahnya.

Tak lama sampailah mereka didepan kamar apartemen milik Garaa dan saat masuk kedalam Temari benar-benar tercengang dan takjub karna dirinya  disuguhi interior apartemen Garaa yang begitu manly dan mewah serta ruangan yang didominasi warna merah.

"Ini apartemen milik siapa, Garaa?." tanya Temari yang masih terkagum dan wajah sedihnya sudah tidak nampak lagi diwajah cantiknya.

"Tentu saja ini milikku." jawab Garaa santai dengan tersenyum dan menuju mini barnya untuk membuatkan minuman untuk Temari."Kau ingin minum apa?"

"Apa saja,apa Tou chan yang memberimu apartemen ini?."jawab dan tanya Temari.

" Tidak aku beli pakai uang pribadiku."jawab Garaa dengan senyum kecilnya dan membuatkan suatu minuman untuk kakak kembarnya.

"Kau bekerja?."tanya Temari lagi.

Dengan menganggukkan kepalanya pelan Garaa mengiyakannya."Aku bekerja paruh waktu diperusahan Tou chan."

"Semuanya memang banyak berubah dan aku senang kau sudah dewasa dan tidak lagi manja seperti dulu." ucap Temari dengan tertawa kecil dan membayangkan masa kecilnya bersama Garaa sebelum peristiwa kelam itu mengubah semuanya.

"Ah tidak juga aku masihlah sama seperti Garaa yang kau kenal dan adik kesayanganmu.jadi apa yang terjadi tadi hingga membuatmu menangis?." ucap Garaa dengan tersenyum dan mulai menanyakan suatu hal yang sensitif bagi Temari dengan hati-hati.

"Em....." Temari langsung merubah mimik wajahnya menjadi senduh.

"Minumlah coklat dingin ini mungkin dapat sedikit menghilangkan rasa sedihmu." ucap Garaa dan menyodorkan minuman yang selesai ia buat.

"Terimakasih dan apa sesakit ini mencintai seseorang yang begitu populer dan memiliki sejuta pesona?."Garaa terlihat diam namun ia paham akan maksud saudari kembarnya." Aku sudah terjatuh dan terjebak akan cintanya begitu mempercayainya tapi semudah itukah ia memainkan perasaanku."

"Apa Shika mempermainkanmu?." tanya Garaa dan mulai serius.

"Apa Shika dan Tayuya dulu sangat dekat,Garaa.Apa kau tau tentang hal itu?."bukannya menjawab Temari justru bertanya dan Garaa semakin memahami permasalahan kakaknya.

"Aku tidak tau Temari dan jangan bilang bahwa mereka berdua telah membuatmu menangis dan aku tidak bisa membiarkan ini dan akan memberikan mereka pelajaran."ucap Garaa dengan ekpresi marahnya.

"Jangan Garaa biarkan saja untuk sekarang aku hanya ingin menenangkan diriku,kumohon."ucap Temari dengan senduh namun perlahan meruntuhkan kemarahan Garaa.

"Baiklah untukmu akan kulakukan."ucap Garaa dan memeluk kakaknya.

"Terimakasih Garaa."ucap Temari dengan lembut.

Dilain tempat Shikamaru benar-benar merasa sangat bersalah,cemburu dan frustasi seharusnya ia berbicara jujur bukannnya berbohong dan seharusnya ia memikirkan resikonya terlebih dulu jika Temari mengatahui kebohongannya.Entah mengapa kali ini ia tidak menggunakan otak jeniusnya untuk berpikir.

Jatuh Cinta Ke NerdWhere stories live. Discover now