50. Tanggung jawabnya

1.9K 135 4
                                    

{BUDAYAKAN VOTE + COMEN SETELAH MEMBACA!!}

*
*
*
*

Saat ini Angela dan Rafael sedang berada di bandara internasional yang ada di Perancis. Mereka akan terbang kembali ke Jerman setelah delapan hari Angela dirawat dirumah sakit Paris dan kemarin ia sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit dan hari ini mereka pulang dengan menaiki pesawat pribadi milik Rafael karena badai salju diperkirakan tidak akan terjadi maka dari itu penerbangan diperbolehkan dan juga landasan pesawat tidak licin karena salju yang ada disekitar bandara sudah mencair dengan cepat tidak seperti didaerah lainnya yang masih tertutup salju tebal.

Keduanya berjalan bersamaan menuju lapangan lepas landas. Angela yang memakai mantel putih berbulunya pun merasa hangat saat mereka sampai dilapangan dan berjalan menuju pesawat pribadi Rafael dengan Rafael yang memeluk ponggangnya menambah kehangatan ditubuh mungilnya.

Angela dibantu dua pramugari dan juga Rafael untuk menaiki tangga yang sedikit licit tapi karena dibantu Pramugari dan juga Rafael kini ia bisa masuk kedalam pesawat dengan selamat tanpa ada acara tergelincir ataupun terjatuh.

"Duduklah disini!" Perintah Rafael sambil mendudukkan Angela disofa panjang kemudian ikut duduk disampingnya.

Angela pun bersandar pada sofa dengan nyaman. Salah satu pramugari memberitahukan pada mereka kalau pesawat akan take off dan meminta mereka untuk diam ditempat.

Setelah pesawat stabil barulah Rafael bisa berdiri dan melepaskan mantel hitamnya kemudian memakaikannya pada Angela. Angela menatapnya aneh bagaimana bisa ia memakai dua mantel sekaligus jadi ia melepaskan mantel milik Rafael dan menjadikannya selimut.

"Apa kau ingin meminum sesuatu?" Tanya Rafael yang kini duduk kembali disamping Angela.

"Coklat panas mungkin" jawab Angela sedikit binggung memilih minumannya sendiri. Rafael memanggil salah satu pramugari untuk mengambilkan coklat panas untuk Angela dan untuknya juga.

Tidak lama dua coklat panas permintaan mereka datang, dengan pelan Rafael mengambil satu gelas coklat panas dan meletakkannya diatas meja lalu mengambil yang satunya lagi kemudian memberikannya kepada Angela.

"Ummm ini sangat enak" ucap Angela kemudian meminum coklat panasnya. Rafael pun ikut meminum coklat panas yang sama seperti milik gadisnya itu.

"Ini terlalu manis" komentar Rafael dan meletakkan kembali gelas itu diatas meja.

"Kalau tidak mau buat aku ya?" Tanya Angela semangat.

"Minum saja tapi jangan banyak bergerak biar aku yang mengambilnya nanti, habiskan dulu punyamu" Jawab Rafael. Angela menganggukkan kepalanya patuh dan kembali meminum coklat panasnya sampai habis.

Ia memberikan gelas kosong itu pada Rafael kemudian Rafael meletakkan gelas itu diatas meja.

"Masih mau?" Tanya Rafael yang diangguki Angela. Rafael pun memberikan coklat panas miliknya pada Angela. Setelah gelas kedua habis Angela pun jatuh tertidur disofa dengan sangat nyenyak ditambah cuaca dingin yang mendukung.

Rafael yang melihat Angela tidur dalam posisi duduk pun membenarkan posisinya agar ia tidak merasa sakit saat ia bangun nantinya.

Tiga puluh lima menit kemudian pesawat pribadi yang mereka naiki sampai dibandara internasional yang ada di Jerman dengan selamat tanpa ada kendala sama sekali.

"Sayang bangunlah" ucap Rafael sambil menepuk-nepuk pipi Angela tapi ia malah menepis tangannya dan kembali memejamkan matanya dengan posisi tidur yang sedikit berubah. Rafael terkekeh melihat kelakuan lucu Angela pun pada akhirnya mengangkatnya untuk turun dari pesawat.

Kemudian masuk kedalam mobil limosin yang sudah disiapkan untuknya sambil membawa Angela digendongannya, sementara koper dan lain-lainnya ditangani oleh sopirnya. Setelah itu mereka kemudian pergi kekediaman keluarga Watson untuk mengantar Angela pulang karena itu adalah keinginan keluarganya langsung dan untungnya keluarga Angela mau memaafkan kesalahan Rafael yang membuat Angela diculik dan disiksa dan mereka pasrah mengatakan kalau itu sudah menjadi kehendak Tuhan tapi untungnya Angela selamat setelah sehari diculik.

Sesampainya dikediaman keluarga Watson Rafael kemudian menggendong kembali Angela tanpa ingin membangunkan tidur nyenyaknya.

Pintu rumah keluarga Watson pun terbuka besar untuk mempersilahkan Rafael membawa Angela masuk. Nenek dan bibi Angela langsung meminta Rafael membawa Angela kekamarnya. Setelah selesai ia kemudian turun kebawah dengan wajah dinginnya.

"Nah Rafael duduklah sebentar" pinta kakek Angela dengan sopan. Rafael mengannggukkan kepalanya dan duduk disofa didepan tiga orang itu dengan sofan.

"Terima kasih sudah mau mengantar cucu kami kerumah ini" ucap nenek Angela dengan ramah.

"Sama-sama nenek dan juga saya sekali minta maaf karena sudah membuat Angela terluka" ucap Rafael dengan wajah yang tiba-tiba menjadi sendu mengingat Angela.

"Tak apa ini semua sudah terjadi dan Angela sekarang sudah tidak apa-apa, anggap saja ini sebagai ujian untuk hubungan kalian" ucap bibi Angela menenangkan Rafael yang menyalahkan dirinya sendiri.

"Iya nak, semuanya sudah terjadi biarlah berlalu buatlah kenangan baru bersamanya" tambah nenek Angela membuat Rafael tersenyum kecil.

"Kami merestui hubungan kalian" ucap kakek Angela tiba-tiba sambil tersenyum kepada Rafael.

"Sudah saatnya Angela menemukan kebahagiannya sendiri dan kami tau kebahagiannya ada padamu nak" lanjutnya kemudian menjadi serius seperti pria dewasa biasanya saat menghadapi urusan pekerjaan pada Rafael.

"Buatlah ia bahagian nak!" Tambanya lagi dengan serius.

"Baiklah kakek,nenek dan bibi. Saya akan membuatnya bahagia terima kasih untuk kepercayaan kalian pada saya" jawab Rafael sama seriusnya dengan kakek Angela. Ketiganya mengangguk dengan serempak.

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu. Selamat sore" pamitnya kemudian berdiri dan menyalami ketinganya bergantian lalu berjalan keluar dari rumah Angela dengan diantarkan ketiganya langsung.

Rafael lalu pulang kerumah keluarga besarnya dengan mobil yang ia naiki tadi bersama Angela. Sesampainya dirumah Rafael langsung duduk disofa dan melepaskan jas nya.

"Kalian berdua baik-baik saja kan?" Tanya ibunya yang baru saja datang dan duduk disofa bersamanya.

"Kami baik-baik saja bu. Aku baru kembali setelah mengantarnya pulang" jawab Rafael.

"Syukurlah kalau begitu"

Rafael menatap atas-atas rumahnya dengan diam tanpa mengeluarkan kata memikirkan apa langkah selanjutnya yang akan ia ambil untuk kepentingannya dan juga kebaikan Angela sambil  memijit keningnya.

"Istirahatlah sayang!" Perintah ibunya yang langsung dituruti Rafael dengan patuh ditambah ia memabng sangat membutuhkan istirahat saat ini.

Ada banyak sekali tanggung jawab yang akan ia tanggung nantinya. Tanggung jawab yang sangat besar untuk hidupnya dan hidup orang yang dicintainya.

Ia naik kekamarnya dan langsung merebahkan tubuh tegapnya diatas tempat tidur dan memejamkan matanya rapat. Ia terbayang lagi wajah Angela yang penuh dengan keringat dan darah. Tubuh mungil yang juga penuh dengan darah didalam dekapannya wajah pucat itu dan menyebut sekali namanya.

Rasa perih didadanya kembali muncul, terasa sakit dan sesak disana. Ia kembali meneteskan air matanya dalam posisi yang sama. Air mata yang baru beberapa kali ia keluarkan dari kecil sampai sekarang. Air mata yang mewakili suasana hatinya saat ini.

"Maafku tidak akan mampu membuatmu bisa melupakan siksaan itu"

"Aku sudah lalai menjaga sesuatu yang berharga dihidupku tapi aku akan berusaha menjaganya lagi walaupun harus mempertaruhkan nyawaku untuknya, aku akan tetap melakukannya"

"Melakukan yang terbaik untuknya dan masa depat kami nantinya"













##########################################

Jangan lupa vote dan comen di sini, sebanyak2 nya!!!

Sampai jumpa lagi dichaper selanjutnya bebeb2 ku 😂😂


My Mysterious Boyfriend (TERSEDIA DI PLAY STORE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang